
Bola.net - Anggota tim task force, Djoko Pekik Irianto mengatakan, belum dapat mengambil tindakan untuk membantu proses penyelesaian konflik yang terjadi di pentas sepak bola Indonesia. Pasalnya, tim task force yang dibentuk pemerintah tersebut, masih menunggu road map yang akan dikeluarkan oleh FIFA.
"Kami juga menunggu kedatangan President AFC Zhang Jilong untuk menentukan langkah apa yang harus diambil pemerintah," terangnya.
Dilanjutkan Deputi Menteri Pemuda dan Olahraga Bidang Peningkatan Prestasi tersebut, tim task force masih harus menunggu kerangka kerja yang akan dikeluarkan FIFA.
Sehingga, tidak mudah mendapatkan jalan keluarnya. Dirinya menyarankan, kedua kubu yang berseteru, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI), mengesampingkan ego dan lebih mendahulukan kepentingan nasional.
"Dengan begitu, dapat mencapai penyelesaian konflik. Kami mendorong untuk segera mungkin mengembalikan empat Komite Eksekutif (Exco). Sebab FIFA mengungkapkan pengembalian empat Exco tanpa syarat dan tidak perlu proses Kongres," imbuhnya.
Lebih jauh dikatakannya, bila akhirnya tidak kunjung terjadi penyatuan, pemerintah terpaksa mengambil keputusan berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional dan Peraturan Pemerintah no.16 tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Keolahragaan.
"Di dalam PP No. 16 tahun 2007 pasal 121 dan 122 bahwa pemerintah dapat memberikan sanksi dalam rangka konteks pengawasan. Sanksi yang dapat diberikan tertulis jelas di PP tersebut," tuntasnya. (esa/dzi)
"Kami juga menunggu kedatangan President AFC Zhang Jilong untuk menentukan langkah apa yang harus diambil pemerintah," terangnya.
Dilanjutkan Deputi Menteri Pemuda dan Olahraga Bidang Peningkatan Prestasi tersebut, tim task force masih harus menunggu kerangka kerja yang akan dikeluarkan FIFA.
Sehingga, tidak mudah mendapatkan jalan keluarnya. Dirinya menyarankan, kedua kubu yang berseteru, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI), mengesampingkan ego dan lebih mendahulukan kepentingan nasional.
"Dengan begitu, dapat mencapai penyelesaian konflik. Kami mendorong untuk segera mungkin mengembalikan empat Komite Eksekutif (Exco). Sebab FIFA mengungkapkan pengembalian empat Exco tanpa syarat dan tidak perlu proses Kongres," imbuhnya.
Lebih jauh dikatakannya, bila akhirnya tidak kunjung terjadi penyatuan, pemerintah terpaksa mengambil keputusan berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional dan Peraturan Pemerintah no.16 tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Keolahragaan.
"Di dalam PP No. 16 tahun 2007 pasal 121 dan 122 bahwa pemerintah dapat memberikan sanksi dalam rangka konteks pengawasan. Sanksi yang dapat diberikan tertulis jelas di PP tersebut," tuntasnya. (esa/dzi)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 13 Desember 2012 19:09
-
Bola Indonesia 12 Desember 2012 20:00
-
Bola Indonesia 12 Desember 2012 19:30
-
Bola Indonesia 12 Desember 2012 17:30
-
Bola Indonesia 12 Desember 2012 17:10
Halim Mahfudz Beberkan Kunci Penyelesaian Kemelut Sepak Bola
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 12:45
-
Liga Inggris 22 Maret 2025 12:17
-
Piala Eropa 22 Maret 2025 12:01
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 11:55
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 11:46
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 11:35
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...