
Bola.net - - Keinginan manajemen Persija Jakarta untuk melakukan IPO (Initial Public Offering) diragukan oleh Pengurus Bidang Hukum (Bidkum) The Jakmania, Ghazi Luthfi. Pria yang akrab disapa Upi ini mempertanyakan kesiapan tim ibu kota yang berencana melepas saham untuk pertama kalinya.
"Suatu perusahaan melakukan IPO dengan beberapa tujuan, salah satunya adalah pengembangan usaha dengan mendapatkan dana murah dari publik, yang jadi pertanyaan apa tujuan Persija untuk IPO? Pengembangan usaha seperti apa yang akan dilakukan? Jika IPO hanya dilakukan untuk meningkatkan citra perusahaan, akan banyak permasalahan yang muncul," ujar Luthfi, Minggu (10/2/2019).
Di bawah kendali direktur utama yang baru, Kokoh Afiat, manajemen Persija segera melantai di bursa saham. Sebelum pergantian tahun, IPO tim berjuluk Macan Kemayoran itu diharapkan telah terwujud.
Advertisement
"Direksi Persija harusnya sadar betul dengan menjadi perusahaan terbuka akan banyak peraturan yang harus ditaati oleh perusahaan. Sebelumnya PT yang menaungi Persija hanya tunduk pada ketentuan Undang-Undang (UU) Perseroan Terbatas (PT). Namun, setelah IPO Persija harus comply dengan UU Pasar Modal, dan banyak peraturan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) bagi perusahaan terbuka," kata Luthfi.
Baca halaman berikutnya ya Bolaneters.
Pesimistis
Lutfhi ragu dengan keseriusan manajemen Persija melakukan IPO. Apalagi, Kokoh Afiat pernah menyebut bahwa Macan Kemayoran kerap mendapatkan rapor merah keuangan di tiap musimnya.
"Soal regulasi, ada banyak ketentuan yang harus dipahami dan dilaksanakan sebelum dilakukannya IPO, ketentuan mengenai audit laporan keuangan dengan opini Wajar Tanpa Modifikasian, keuntungan perusahaan atau setidak-tidaknya ada proyeksi keuntungan pada akhir tahun kedua setelah listing. Sekarang apakah dengan laporan keuangan yang proper, Persija bisa membukukan laba usaha? Hal ini juga akan berpengaruh ke prospektus yang akan disusun Persija dan public exposure yang merupakan tahapan yang harus dilakukan perusahaan yang akan go public," tuturnya.
"Apa investor di bursa menganggap saham Persija menarik? Bisa menghasilkan dividen? Jangan-jangan nanti pada tahap book building saham Persija malah undersubscribed. Apa ada underwriter yang mau? Jujur saja saya pesimistis. Jika saham Persija hanya menjadi bahan gorengan di bursa (saham) dan berakhir disuspend oleh BEI (Bursa Efek Indonesia), saya rasa the Jakmania akan sangat marah besar," imbuh Luthfi.
Video Menarik
Berita video highlights laga uji coba antara Arema FC melawan Timnas Indonesia U-22 yang berakhir dengan skor imbang 1-1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (10/2/2019).
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 9 Februari 2019 23:13
-
Bola Indonesia 9 Februari 2019 21:09
Ungkapan Pertama Kokoh Afiat Setelah jadi Direktur Utama Persija
-
Bola Indonesia 8 Februari 2019 23:47
Alasan Jaimerson Xavier Absen Bela Persija Hadapi Newcastle Jets
-
Bola Indonesia 8 Februari 2019 23:31
Gelandang Persija Percaya Diri Tantang Wakil Australia di LCA
-
Bola Indonesia 8 Februari 2019 21:21
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 23 Maret 2025 16:23
-
Piala Eropa 23 Maret 2025 16:17
-
Tim Nasional 23 Maret 2025 16:16
-
Tim Nasional 23 Maret 2025 15:53
-
Otomotif 23 Maret 2025 15:53
-
Otomotif 23 Maret 2025 15:52
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...