Berkaca Pada Kasus Haringga, PSSI dan Pemerintah Harusnya Membina Suporter Sepak Bola

Berkaca Pada Kasus Haringga, PSSI dan Pemerintah Harusnya Membina Suporter Sepak Bola
Aksi Bobotoh saat mendukung Persib Bandung. (c) ist

- PSSI dan pemerintah daerah diminta untuk terlibat langsung dalam membina suporter sepak bola di Indonesia. Langkah tersebut perlu dilakukan agar berbagai insiden kerusuhan yang melibatkan suporter, seperti tewasnya suporter Persija Jakarta, Haringga Sirila tidak terulang kembali.

Pakar Hukum Universitas Islam Indonesia, Mudzakir mengatakan, selama ini pembinaan suporter tidak pernah dilakukan secara kontinyu oleh PSSI, klub, dan pemerintah daerah. Padahal, suporter seharusnya mendapatkan perlakuan yang lebih baik.

“Suporter sebagai aset penting bagi klub dan sepak bola Indonesia seharusnya dikelola dan diperlakukan dengan baik. Seharusnya mereka dibina dan diorganisir. Selama ini, mereka hanya mengorganisir diri mereka sendiri,” ujar Mudzakir, Selasa (2/10/2018).

Mudzakir menambahkan, suporter sepak bola adalah sebuah komunitas yang memiliki karakter dan bahasa sendiri. Di sinilah peran pemerintah daerah dibutuhkan, karena tingkah laku suporter tidak lepas dari marwah dan karakteristik masing-masing daerah.

"Pemerintah daerah harus lebih berperan menurunkan tingkat fanatisme kedaerahan yang sering berujung pada anarkisme. Sepak bola adalah tempat yang harus memberikan kegembiraan, bukan bencana apalagi kematian kepada suporter," katanya.

Sebelumnya, Haringga meninggal usai dikeroyok oknum suporter Persib Bandung di area Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada 23 September lalu. Peristiwa itu terjadi beberapa jam sebelum kedua tim bertanding pada pekan ke-23 kompetisi Go-Jek Liga 1 bersama Bukalapak.