
Bola.net - Mantan Ketua Umum PSSI Agum Gumelar meminta Menpora Imam Nahrawi segera mencabut surat keputusan (SK) pembekuan terhadap organisasi olahraga tertua di Indonesia tersebut.
Dikatakan Agum, Menpora Imam kini berhadapan dengan Statuta FIFA. Jika Menpora bertindak bijaksana, diungkapkan Agum Gumelar, maka persoalan di sepak bola Indonesia bisa terselesaikan.
"Berbeda dengan anggota lain yang tetap mematuhi Statuta FIFA, tapi Indonesia tidak. Karena itu, keluar sanksi," kata Agum Gumelar yang juga mejabat sebagai Ketua Dewan Kehormatan PSSI.
"Kalau PSSI, selama ini tidak bisa berbuat apa-apa atau pasif. Sengketa yang ada bukan Menpora dengan PSSI, tapi Menpora dengan statuta FIFA. Kepada PSSI, saya selalu mengingatkan jangan bersikap emosional, tapi low profile dan tetap menginstropeksi kekurangan," tuturnya.
Karena itu, dilanjutkan Agum, tetap meminta pengurus PSSI di bawah pimpinan La Nyalla Mahmud Matalitti, kembali mencoba menghadap Menpora Imam. Menurut Agum, meminta maaf kalau ada kata-kata yang salah bukan perbuatan yang merugi.
"Tapi, tiga kali menghadap, apa yang terjadi, tidak diterima. Jadi saya bertanya, siapa sebenarnya yang ngotot? PSSI selalu mengikuti saran Dewan Kehormatan dan bertekad memperbaiki. Alasan Menteri sibuk, harus terjadwal. Saya ini bekas Menteri Perhubungan dan rasa-rasanya tidak sibuk seperti itu," tukasnya.
Bahkan, Agum juga mengingatkan supaya Menpora Imam untuk tidak berpikiran salah.
"Saya sebagai senior ingin menyampaikan ke adik saya, Menpora. Kalau ada keinginan memperbaiki Statuta FIFA, itu urusan Kongres dan anggota, bukan Menteri," pungkasnya. (esa/gia)
Dikatakan Agum, Menpora Imam kini berhadapan dengan Statuta FIFA. Jika Menpora bertindak bijaksana, diungkapkan Agum Gumelar, maka persoalan di sepak bola Indonesia bisa terselesaikan.
"Berbeda dengan anggota lain yang tetap mematuhi Statuta FIFA, tapi Indonesia tidak. Karena itu, keluar sanksi," kata Agum Gumelar yang juga mejabat sebagai Ketua Dewan Kehormatan PSSI.
"Kalau PSSI, selama ini tidak bisa berbuat apa-apa atau pasif. Sengketa yang ada bukan Menpora dengan PSSI, tapi Menpora dengan statuta FIFA. Kepada PSSI, saya selalu mengingatkan jangan bersikap emosional, tapi low profile dan tetap menginstropeksi kekurangan," tuturnya.
Karena itu, dilanjutkan Agum, tetap meminta pengurus PSSI di bawah pimpinan La Nyalla Mahmud Matalitti, kembali mencoba menghadap Menpora Imam. Menurut Agum, meminta maaf kalau ada kata-kata yang salah bukan perbuatan yang merugi.
"Tapi, tiga kali menghadap, apa yang terjadi, tidak diterima. Jadi saya bertanya, siapa sebenarnya yang ngotot? PSSI selalu mengikuti saran Dewan Kehormatan dan bertekad memperbaiki. Alasan Menteri sibuk, harus terjadwal. Saya ini bekas Menteri Perhubungan dan rasa-rasanya tidak sibuk seperti itu," tukasnya.
Bahkan, Agum juga mengingatkan supaya Menpora Imam untuk tidak berpikiran salah.
"Saya sebagai senior ingin menyampaikan ke adik saya, Menpora. Kalau ada keinginan memperbaiki Statuta FIFA, itu urusan Kongres dan anggota, bukan Menteri," pungkasnya. (esa/gia)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 25 Juni 2015 23:15
-
Bola Indonesia 25 Juni 2015 21:56
-
Bola Indonesia 25 Juni 2015 21:39
Agum Gumelar Nilai PSSI di Bawah La Nyalla Sudah Berjalan Baik
-
Bola Indonesia 25 Juni 2015 15:05
-
Bola Indonesia 24 Juni 2015 22:08
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 18:31
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 18:29
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 18:27
-
Liga Inggris 22 Maret 2025 17:58
-
Liga Inggris 22 Maret 2025 17:50
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 17:03
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...