Bentrok Pendukung PSS dengan Arema FC, Seto Nurdiyantoro Minta Suporter Lebih Dewasa

Bentrok Pendukung PSS dengan Arema FC, Seto Nurdiyantoro Minta Suporter Lebih Dewasa
Sejumlah pendukung Arema FC dan PSS Sleman mendapatkan perawatan dari tim medis setelah kedua kelompok supporter terlibat perselisihan di Stadion Maguwoharjo pada hari Rabu (15/5) malam (c) Fitri Apriani

Bola.net - - Pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiantoro buka suara terkait kerusuhan yang terjadi saat timnya menjamu Arema FC pada partai pembuka Shopee Liga 1 2019 yang disiarkan Indosiar. Dia mengaku sangat menyesalkan kejadian tersebut.

Kerusuhan pecah di Stadion Maguwoharjo, Sleman, pada Rabu (15/5) malam, setelah oknum suporter PSS dan oknum pendukung Arema FC terlibat perselisihan. Keduanya melakukan aksi saling lempar botol minuman, hingga pecahan keramik.

Bentrokan tersebut akhirnya membuat wasit menghentikan laga pada menit ke-31 saat kedua tim bermain imbang 1-1. Setelah dihentikan selama 30 menit, duel akhirnya kembali dilanjutkan dan PSS menang 3-1.

"Sebenarnya kita juga menyayangkan kejadian itu. Saya pikir pihak berwenang sudah mengantisipasinya dan kenapa terjadi pastinya sudah tahu disana kenapa terjadi seperti itu. Saya pikir ini untuk pembelajaran semuanya dari semua suporter, dan semuanya saja lebih bersikap dewasa," ujar Seto.

"Harapannya ini tidak terulang lagi karena ya kebetulan pertandingan pembukaan jadi seperti ini sangat disayangkan, tapi ini sudah terjadi, mudah-mudahan kedepannya akan lebih baik," katanya menambahkan.

Baca halaman berikutnya ya Bolaneters.

1 dari 1 halaman

Jangan Sampai ada Sanksi

Dengan adanya kerusuhan tersebut, PSS selaku tuan rumah tentu harap-harap cemas. Sebab, bakal ada sanksi yang diberikan oleh PSSI melalui Komite Disiplin (Komdis).

Jika sanksi tersebut diberikan, tentu sangat merugikan PSS. Terlebih bila hukuman itu berupa larangan untuk suporter masuk ke stadion.

"Kalaupun ada sanksi dari federasi, misalnya kita tanpa penonton ya itu pastinya akan mengganggu tim juga. Artinya pemain bisa tampil luar biasa karena dukungan suporter," tutur Seto.

"Jadi kalaupun terjadi, harapannya mereka tetap mendukung, artinya mungkin tidak bisa datang ke stadion tapi dengan doa. Jadi mudah-mudahan ini yang terakhir kerusuhan di sepak bola Indonesia," imbuhnya.