Belajar Dari Kasus Alhadji, Kurniawan DY Tekankan Pentingnya Asosiasi Pemain

Belajar Dari Kasus Alhadji, Kurniawan DY Tekankan Pentingnya Asosiasi Pemain
Kurniawan Dwi Yulianto (c) Fitri Apriani
- Salah satu calon Ketua Umum (Ketum) PSSI, Kurniawan Dwi Yulianto mengomentari kasus Mohamadou Alhadji Adamou yang kabarnya mengalami penunggakan gaji. Melihat kasus tersebut, Kurniawan menilai peran asosiasi pemain sangatlah penting.


Seperti diketahui, ramai diperbincangkan di media sosial mengenai tunggakan gaji Alhadji selama memperkuat klub Barito Putera. Bahkan, pemain asal Kamerun itu telah melayangkan surat pengaduan kepada Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).


Dalam surat tersebut, Alhadji menerangkan bahwa dirinya dikontrak oleh Barito Putera dari Mei hingga Desember 2016. Namun, sebelum putaran pertama berakhir tepatnya di bulan Agustus, dirinya dilepas manajemen Laskar Antasari.


Alhadji juga membeberkan hak-haknya yang sampai saat ini belum diselesaikan manajemen Barito Putera. Tercatat, ada empat rincian yang belum dibayar mantan klubnya tersebut.


Pertama adalah uang bulanan atau gaji sebesar Rp 37.500.000 x 4 bulan, kedua uang urus izin tinggal (Kitas) sebesar Rp 37.000.000, ketiga uang tiket pesawat PP Indonesia-Kamerun sebesar Rp 25.000.000, dan keempat adalah uang bonus pertandingan Arema vs Barito Putera dan Barito Putera vs Persiba Balikpapan.


Menurut Kurniawan, kejadian tersebut sepenuhnya adalah tanggung jawab klub. Ketika pemain mengalami masalah, asosiasi pemain bisa turut membantu hak-hak pemain tersebut. Dia berharap kedepannya tak terjadi lagi kasus serupa, asalkan operator dan klub-klub komitmen


"Agar tidak terulang kembali, salah satu caranya adalah harus mengontrol keuangan klub. Kemudian para pemain juga harus bernaung di bawah asosiasi agar semua permasalahan bisa dipantau di satu pintu," ujar Kurniawan saat dihubungi Bola.net, Jumat (21/10).


"Untuk itu, federasi atau operator harus ada MOU dengan asosiasi pemain sehingga tidak ada lagi janji-janji dari klub ke pemain dan harus ada sangsi tegas dari operator atau federasi kepada klub yang nakal," tambahnya. [initial] (fit/asa)