BASRI Klaim LIDI Dapat Dukungan Penuh Menpora Imam Nahrawi

BASRI Klaim LIDI Dapat Dukungan Penuh Menpora Imam Nahrawi
Ketua Umum BASRI, Eddy Sofyan (c) Eggi Paksha
Bola.net - Belitung Timur semakin percaya diri menjadi tuan rumah Liga Desa Indonesia (LIDI) yang diselenggarakan Badan Sepak Bola Rakyat Indonesia (BASRI), 4 Agustus hingga 5 September 2015. Ketua Umum BASRI, Eddy Sofyan, menerangkan jika jadwal penyelenggaraan mengalami perubahan.

Sebab sebelumnya, direncanakan berlangsung 1 Agustus hingga 1 September 2015. Hal tersebut, menyusul saran dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi.

"Pak Menpora Imam mendukung secara penuh. Buktinya, beliau memastikan hadiah diberikan tepat waktu. Namun sejauh ini, jumlahnya masih kami matangkan. Pekan depan, kami akan rapat di belitung Timur untuk membahas dan memastikan hal tersebut," ujar Eddy Sofyan didampingi Zarkani Mukri, Wakil Bupati Belitung Timur, Wakil Ketua Umum BASRI, Nugraha Besoes, usai bertemu Menpora Imam Nahrawi di kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Jumat (26/6).

Dana yang digunakan untuk memberikan hadiah, berasal dari APBN. Hal tersebut, sama dengan sumber pendanaan untuk atlet yang berprestasi pada SEA Games 2015, berasal dari APBN melalui Asisten Deputi Promosi dan Penghargaan Kemenpora.

Nantinya, Eddy memastikan jika LIDI akan diikuti 33 tim dari 33 Provinsi di Indonesia. Kesempatan menggelar hajatan besar, bukan kali pertama dilakukan Belitung Timung yang dipimpin Basuri Tjahaya Purnama. Sebab sebelumnya, juga sukses melangsungkan pelaksanaan rapat kerja nasional (Rakernas) BASRI, 15-16 Juni.

Masih dikatakan Eddy Sofyan, sangat berharap hal tersebut bisa semakin mengenalkan Belitung Timur di pentas olahraga nasional dan kembali memotivasi perhelatan sepak bola yang selama ini berhenti.

"Persiapan tuan rumah sangat baik. Nantinya, ada sembilan lapangan sepak bola yang sudah siap digunakan. Selain itu, ada satu stadion utama dengan standar AFC, Stadion Belitung Timur Pelangi. Melalui turnamen ini, semoga bisa membuka mata masyarakat bahwa sepak bola itu tetap ada," pungkasnya. (esa/dzi)