BASRI Gelar Senayan Cup 2013

BASRI Gelar Senayan Cup 2013
Konferensi pers Senayan Cup 2013 (c) Eggi Paksha
Bola.net - Badan Sepak Bola Rakyat Indonesia (BASRI) menggandeng Liga Desa Indonesia (LIDI) guna menyelenggarakan Senayan Cup 2013.

Kegiatan yang bertujuan memperingati 50 tahun berdirinya Stadion utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, tersebut, diberi tema All About Football. Durasi kegiatan yang digelar BASRI dan LIDI tersebut, dimulai pada 9 Juni 2013 sampai 7 Juli 2013.

"Ini merupakan kali pertama dan rencananya akan menjadi tahunan. Kami berharap, tim-tim sepak bola dari tingkat kecamatan dan desa di Jabodetabek bisa tampil. Kami menargetkan, mengumpulkan sekitar 200 klub kampung. Tahun depan, rencananya kami akan menggelar event di seluruh Indonesia," terang Ketua Panitia Pelaksana Senayan Cup 2013 sekaligus Ketua Umum BASRI, Eddy Sofyan.

Eddy menerangkan, bahwa kompetisi sepakbola kelas amatir tersebut dibagi menjadi tiga kategori, yaitu usia 12 tahun, 14 tahun, dan 16 tahun.

"Kompetisi akan memperebutkan total hadiah Rp 200 juta. Para tim peserta bisa mendaftar mulai 1 Mei sampai 1 Juni 2013. Soal biaya pendaftaran, masih belum ditentukan. Sebab, masih kami bicarakan," imbuhnya.

Selain menggelar kompetisi sepakbola amatir, BASRI dan LIDI akan menggelar coaching clinic, seminar sepakbola, pameran produk olahraga, dan lomba band tingkat SMA.

"Coaching clinic akan diberikan oleh pelatih ternama internasional. Dia salah seorang ikon sepak bola internasional. Tapi, namanya masih dirahasiakan," ucap Eddy.

"Kami tidak bekerjasama dengan PSSI. Ini inisiatif kami demi membantu pembinaan pemain-pemain amatir dari kampung yang ingin berkembang. Rencananya tim yang menang akan kami bawa ke luar negeri untuk melakukan uji coba mungkin di Malaysia atau Singapura," jelas Eddy.

Menurut Eddy, kegiatan tersebut menjadi wadah bagi pesepakbola amatir yang kurang diperhatikan PSSI. Pemain amatir terbaik pada event ini bisa meneruskan karirnya ke Divisi 1, Divisi 2, atau Divisi 3

"Indonesia terdiri dari 12.000 kecamatan dan 240.000 desa. Jika semua pesepakbola bisa amatir di kecamatan dan desa bertanding akan menjadi sejarah baru di sepak bola Indonesia. Selain itu, menjadi peluang untuk mencari bibit-bibit pesepakbola," papar Eddy.

Sejak Basri dideklarasikan pada 2011, memang ingin menaungi dan membina pemain-pemain berbakat di desa dan kecamatan. Basri ingin membantu memberikan jalan kepada pemain-pemain kampung berkembang menjadi pemain profesional. (esa/dzi)

Berita Terkait