Barito Putera Bantah Tak Bayar Gaji Alhadji

Barito Putera Bantah Tak Bayar Gaji Alhadji
Barito Putera (c) Bolanet
- Maraknya kabar -terutama di media sosial- mengenai tertunggaknya gaji Mohamadou Alhadji Adamou selama memperkuat klub tersebut membuat manajemen Barito Putera angkat bicara. Mereka menampik pernah menunggak gaji Alhadji selama membela klub berjuluk Laskar Antasari ini.


"Tidak pernah ada penunggakan gaji. Bahkan, di Barito, kami tidak pernah telat dalam membayar gaji," ujar Asisten Manajer Barito Putera, Syarifuddin Ardasa, pada


"Di Barito, kami selalu memprioritaskan pembayaran gaji. Ini pun bisa dicek ke PT Gelora Trisula Semesta, sebagai operator ISC A 2016," sambungnya.


Menurut Syarifuddin, dalam tuntutannya, Alhadji memang meminta pelunasan empat bulan gajinya. Namun, sambungnya, ini bukan gaji selama ia bermain di Barito.


"Yang ia persoalkan ini adalah sisa gaji dalam kontraknya. Ia minta sisa empat bulan gaji sesuai periode kontraknya juga dibayar," tuturnya.


"Kita tidak bisa memenuhi permintaannya karena tidak sesuai dengan kebijakan kita. Namun, kita tetap bijak dengan memberi satu bulan gaji dalam periode berjalan," imbuhnya.


Sebelumnya, beredar surat tuntutan Alhadji pada manajemen Barito Putera terkait pembayaran gaji dan sejumlah item lain yang menjadi haknya. Selain empat bulan gaji, yang tiap bulannya sebesar Rp 37.500.000, pemain asal Kamerun ini juga menuntut biaya pengurusan KITAS senilai Rp 37 juta, uang tiket pulang pergi ke Kamerun senilai Rp 25 juta dan pembayaran bonus laga kontra Arema Cronus dan Persiba Balikpapan.


Menurut Syarifuddin, tuntutan Alhadji terkait tiket dan bonus tak berdasar. Pasalnya, manajemen Barito Putera sudah memberikan hak pemain tersebut sebelumnya.


"Untuk tiket sudah kita transfer ke rekeningnya. Sedangkan untuk bonus, manajemen juga sudah menyerahkan ke tim," paparnya.


Sementara itu, terkait biaya pengurusan KITAS, manajemen Barito mengaku memang tak mengurus KITAS Alhadji. Pasalnya, mantan penggawa Semen Padang ini bukan lagi tercatat sebagai pemain Laskar Antasari.


"Jadi, kita memang tidak mengurus KITASnya. Ini berbeda dengan pemain-pemain asing kita yang saat ini sudah selesai proses pengurusan KITAS-nya," Syarifuddin menegaskan. (den/dzi)