
Bola.net - Indonesia kembali mendapatkan undangan untuk tampil di Homeless World Cup (HWC) 2012. Namun, tim dari Rumah Cemara yang mewakili negeri ini terancam gagal berangkat ke Meksiko karena kendala dana.
Prestasi Indonesia di kompetisi sepakbola internasional tahunan yang pesertanya merupakan orang-orang yang bermasalah terkait ketunawismaan dan termarjinalkan secara sosial ini sebenarnya cukup mentereng. Pada keikutsertaan mereka yang pertama kalinya di Prancis tahun lalu, Rumah Cemara mendapatkan penghargaan sebagai Best New Comer. Mereka mampu berada di peringkat 6 dari total 72 negara peserta. Lebih hebat lagi, Ginan Koesmayadi dinobatkan sebagai pemain terbaik.
Indonesia bisa saja mengulang atau lebih baik dari prestasi tahun lalu. Sebab, pemilihan delapan pemain mereka ini berdasarkan hasil seleksi dari kompetisi Liga Perubahan (League of Change) yang digelar Februari lalu di Bandung. Namun, delapan pemain yang rata-rata orang dengan HIV-AIDS itu terancam gagal berangkat ke Meksiko.
Dari total Rp 500 juta dana yang dibutuhkan, saat ini mereka hanya memiliki Rp45 juta saja. Rumah Cemara pun akhirnya berinisiatif melakukan gerakan '1000 langkah untuk 1'. Gerakan ini memanfaatkan secara maksimal social media dengan hashtag #1000untuk1.
"Kalau kami bisa mengumpulkan donasi dari 500 ribu orang, maka tiap orang hanya perlu menyumbang seribu rupiah saja. Dengan begitu, kami bisa berangkat," terang manajer tim sepakbola Rumah Cemara dalam press releasenya.
Dalam gerakan itu, Febby juga menjelaskan bahwa masyarakat yang ingin menyumbang bisa melalui beberapa cara. Di antaranya dengan datang ke sekretariat Rumah Cemara di Jl. Gegerkalong Girang No. 52 Bandung atau melihat informasinya di website resmi mereka di leagueofchange.org/donation. (fjr/end)
Prestasi Indonesia di kompetisi sepakbola internasional tahunan yang pesertanya merupakan orang-orang yang bermasalah terkait ketunawismaan dan termarjinalkan secara sosial ini sebenarnya cukup mentereng. Pada keikutsertaan mereka yang pertama kalinya di Prancis tahun lalu, Rumah Cemara mendapatkan penghargaan sebagai Best New Comer. Mereka mampu berada di peringkat 6 dari total 72 negara peserta. Lebih hebat lagi, Ginan Koesmayadi dinobatkan sebagai pemain terbaik.
Indonesia bisa saja mengulang atau lebih baik dari prestasi tahun lalu. Sebab, pemilihan delapan pemain mereka ini berdasarkan hasil seleksi dari kompetisi Liga Perubahan (League of Change) yang digelar Februari lalu di Bandung. Namun, delapan pemain yang rata-rata orang dengan HIV-AIDS itu terancam gagal berangkat ke Meksiko.
Dari total Rp 500 juta dana yang dibutuhkan, saat ini mereka hanya memiliki Rp45 juta saja. Rumah Cemara pun akhirnya berinisiatif melakukan gerakan '1000 langkah untuk 1'. Gerakan ini memanfaatkan secara maksimal social media dengan hashtag #1000untuk1.
"Kalau kami bisa mengumpulkan donasi dari 500 ribu orang, maka tiap orang hanya perlu menyumbang seribu rupiah saja. Dengan begitu, kami bisa berangkat," terang manajer tim sepakbola Rumah Cemara dalam press releasenya.
Dalam gerakan itu, Febby juga menjelaskan bahwa masyarakat yang ingin menyumbang bisa melalui beberapa cara. Di antaranya dengan datang ke sekretariat Rumah Cemara di Jl. Gegerkalong Girang No. 52 Bandung atau melihat informasinya di website resmi mereka di leagueofchange.org/donation. (fjr/end)
Advertisement
Berita Terkait
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 23 Maret 2025 17:00
-
Liga Inggris 23 Maret 2025 16:58
-
Tim Nasional 23 Maret 2025 16:37
-
Tim Nasional 23 Maret 2025 16:29
-
Tim Nasional 23 Maret 2025 16:23
-
Piala Eropa 23 Maret 2025 16:17
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...