Ayah Pemain Arema Cronus Yang Jadi TNI Gadungan Kerap Memalak

Ayah Pemain Arema Cronus Yang Jadi TNI Gadungan Kerap Memalak
Suhartono usai diamankan. (c) Darmadi Sasongko
- Suhartono, anggota TNI gadungan yang diamankan Kodim Baladhika Jaya 0833 Kota Malang ditangkap usai menemui anaknya, Saiful Indra Cahya. Ia menemui sang anak, yang juga pemain Arema Cronus di Hotel Ijen Suites, Jalan Langsep Kota Malang.


Pria tegap berkepala pelontos itu menemui sang anak meminta uang sebelum kemudian diamankan di sekitar parkiran kawasan wisata Wendit, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Beberapa hari terakhir, petugas memang telah menguntit Suhartono.


"Ya, semalam baru bertemu, ya (minta uang)," kata Suhartono di Kodim Baladhika Jaya 0833 Kota Malang, Jalan Kahuripan, Sabtu (23/7).


Mantan security ini mengaku sudah sejak 2009 menjadi anggota TNI gadungan dan melakukan pungutan liar (pungli). Suhartono melakukan aksinya dengan mengaku mendapatkan perintah dari para petinggi TNI setempat. Sasarannya adalah para pengusaha, pemilik toko dan cafe.


"Biasanya mendatangi ke pertokoan, kafe-kafe," akunya.


Suhartono berdalih, aksinya untuk menghidupi ibunya yang selama ini menjadi tanggungjawabnya. Sementara, dirinya tidak memiliki pekerjaan tetap.


"Untuk ibu saya, untuk makan dan minum, kasihan dia. Sudah diketahui (keluarga)," katanya.


Berbagai atribut dari seragam TNI AD, TNI AU diperoleh dari membeli di Pasar Besar Malang. Suhartono juga melengkapi diri dengan proposal dengan stempel Kodim yang dipesan di pinggir jalan.


Semakin meyakinkan korban-korbannya, KTP milik Suhartono juga tertulis Anggota Tentara Indonesia (TNI) di kolom pekerjaan. Identitas itu sengaja diisikan, meski dirinya bukan anggota TNI.


"Saat itu ada pembuatan KTP bersama, identitas saya isi TNI. Kemudian saya masukkan, banyak orang. Petugasnya tidak tahu, diam saja," katanya.


Suhartono juga mengakui, bahwa dirinya ayah dari striker Arema, Saiful Indra Cahya. Karena sudah tidak harmonis, mereka sudah saling berpisah.


"Ya, ikut sama ibunya sejak SMA. Saya sama ibu saya," tegasnya.


Letkol ARM Aprianko Suseno, Komandan Kodim 0833 Kota Malang mengatakan, atribut TNI dengan mudah dipalsukan oleh pelaku. Tindakan pelaku sudah memalukan dirinya dan anggota TNI yang lain.


"Stempel dipalsukan, sudah keterlaluan. Tapi dia tidak tahu, logonya tidak ada. Dia pakai NIP, kita tidak kenal itu," katanya.


Berbagai atribut yang disita dari Suhartono meliputi seragam TNI AD, TNI AU, jaket dengan nametag Suhartono CHIP SCT BH, lencana bertulis Irvin berlogo burung terbang, borgol, dan badge bertulis AK-47. Selain itu juga disita sepeda motor bernopol anggota TNI, berikut dua buah plat nomor dengan stiker TNI.  (dar/ada)