Arema FC Tanggapi Positif Kembalinya Format Liga 1

Arema FC Tanggapi Positif Kembalinya Format Liga 1
Duel Persikabo 1973 vs Arema FC, Jumat 1 Maret 2024 (c) Dok. Persikabo 1973

Bola.net - Manajemen Arema FC buka suara ihwal kembalinya format kompetisi pada BRI Liga 1 2024/2025. Klub berlogo singa mengepal ini mengaku mendukung keputusan yang telah diambil oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB) tersebut.

"Terkait format kompetisi. Arema FC mendukung penuh jika memang sudah menjadi keputusan untuk kembali ke format sebelumnya," ucap General Manager Arema FC, M. Yusrinal Fitriandi, dalam rilis yang didapat Redaksi Bola.net, Jumat (21/06).

Menurut Inal, sapaan karib Yusrinal, ada dampak positif jika kompetisi kembali ke format semula, tanpa ada championship series seperti pada musim 2023/2024. Ia menyebut, kompetisi akan menjadi lebih menarik dan kompetitif.

"Jika boleh membandingkan, tentu saja nantinya mungkin akan lebih kompetitif," tambahnya.

Sebelumnya, PT Liga Indonesia Baru, sebagai operator kompetisi Liga 1, memastikan bahwa akan ada perubahan format dalam kompetisi BRI Liga 1 2024/2025. Dalam kompetisi musim depan tak ada lagi championship series, seperti yang digunakan dalam BRI Liga 1 2023/2024.

Championship series yang digunakan dalam BRI Liga 1 2023/2024 adalah mengambil empat tim teratas dalam seri reguler. Kemudian keempat tim tersebut dipertemukan. Tim peringkat pertama bertemu dengan tim peringkat keempat. Tim runner-up bersua dengan tim posisi tiga. Babak semifinal tersebut digelar dalam dua leg. Kemudian, pemenang kedua laga ini bakal bertemu dalam partai final, yang juga dihelat dalam dua leg.

Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 1 halaman

Demi Timnas

Demi Timnas

Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus (c) Bola.com/Bagaskara Lazuardi

Sementara itu, Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus, membeber alasan di balik kembalinya format kompetisi Liga 1. Hal ini, sambungnya, tak lepas dari kepentingan Timnas Indonesia.

"Sudah tidak ada Championship Series, langsung kompetisi full. Sebenarnya bukan tidak baik, ini banyak slot kebutuhan Timnas Indonesia yang harus dipenuhi," ujar Ferry Paulus, Kamis (20/06).

Menurut Ferry, salah satu agenda timnas yang harus disinkronkan adalah kewajiban kompetisi yang harus berhenti empat hari sebelum periode FIFA Matchday.

"Kaitan dengan empat hari sebelum FIFA Matchday ada libur. Padahal, di banyak negara, kompetisi berhenti saat FIFA Matchday. Ini kami memberikan ruang kepada Timnas Indonesia untuk bisa memanfaatkan pemusatan latihan yang sifatnya dibutuhkan," tuturnya.

"Supaya tidak lagi ada penyetopan kompetisi di tengah jalan, kami sudah bikin roadmap hingga 2027," ia menandaskan.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)