Arema FC Siap Redam Serangan Balik PSS Sleman

Arema FC Siap Redam Serangan Balik PSS Sleman
Milomir Seslija (c) Bola.com/YoppyRenato

Bola.net - Milomir Seslija tak risau dengan serangan balik yang menjadi kekuatan PSS Sleman, yang akan menjadi lawan mereka pada laga lanjutan Shopee Liga 1 musim 2019. Pelatih Arema FC ini menyebut bahwa timnya sudah menemukan cara untuk meredam keganasan serangan balik Super Elja, julukan PSS Sleman.

"Mereka punya serangan balik bagus. Tentu, hal ini memanfaatkan kesalahan lawan," ucap Milo, sapaan karib Milomir Seslija.

"Tentu, cara kami mengantisipasi, adalah mengurangi membuat kesalahan-kesalahan sendiri, terutama di area pertahanan kami," sambungnya.

Arema akan menghadapi PSS Sleman pada laga pekan ke-20 Shopee Liga 1 musim 2019. Pertandingan ini akan dihelat di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Selasa (24/09) sore.

Sejauh ini, Arema berada di peringkat delapan klasemen sementara, dengan koleksi 27 poin dari 18 laga. Sementara, PSS Sleman berada di peringkat enam dengan raihan 28 poin dari 19 pertandingan.

Arema sendiri sudah pernah merasakan mematikannya serangan balik PSS Sleman. Pada laga pembuka kompetisi musim 2019 ini, mereka harus takluk 1-3, melalui skenario serangan balik skuad besutan Seto Nurdiantoro tersebut.

Bagaimana Milo menilai kesiapan timnya menghadapi skenario serangan balik cepat PSS Sleman? Simak di bawah ini.

1 dari 1 halaman

Tak Masalah Hadapi Serangan Balik

Tak Masalah Hadapi Serangan Balik

PSS Sleman (c) Bola.com/Vincentius Atmaja

Sementara itu, Milo menampik tengara bahwa anak asuhnya bermasalah ketika harus menghadapi serangan balik. Menurut pelatih asal Bosnia tersebut, timnya sudah membuktikan bahwa mereka tak ada masalah dengan serangan balik lawan.

"Kami sudah pernah menghadapi Timnas Indonesia U-22. Mereka memiliki serangan balik yang paling bagus saat ini," tutur Milo.

"Saat itu, kami mampu mengantisipasi dan membuat mereka tak memiliki peluang satu pun," sambungnya.

Namun, di sisi lain, Milo menyebut ada masalah lain yang membuat anak asuhnya seakan kerap gagap menghadapi skema serangan balik lawan. Salah satu masalah tersebut, sambung pelatih berusia 55 tahun tersebut, adalah absennya sejumlah pemain kunci.

"Jadi masalahnya bukan karena kami gagap dalam menghadapi serangan balik," ia menandaskan.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)