Arema FC Mempertimbangkan Opsi Bubar

Arema FC Mempertimbangkan Opsi Bubar
Arema FC - Ilustrasi logo (c) Bola.com/Adreanus Titus

Bola.net - Manajemen Arema FC kembali merespons situasi yang berkembang, pasca-insiden perusakan kantor mereka, Minggu (29/01). Klub berlogo singa mengepal ini mengaku mempertimbangkan opsi membubarkan diri jika kondisi dirasa tak kondusif.

"Tentu, kami merespons insiden ini. Direksi dan manajemen berkumpul, membicarakan langkah berikutnya seperti apa," ucap Komisaris PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia ( PT. AABBI), Tatang Dwi Arfianto.

"Sebelumnya, kami memikirkan banyak masyarakat Malang yang hidup dari sepak bola, utamanya Arema FC, seperti UMKM, pedagang kaki lima sampai usaha kecil lainnya. Namun, jika dirasa Arema FC ini mengganggu kondusivitas, tentu ada pertimbangan tersendiri terkait eksistensinya atau seperti apa. Namun, kami tetap menyerahkan kepada banyak pihak," jelasnya.

Sebelumnya, terjadi perusakan terhadap kantor Arema FC, Minggu (29/01). Perusakan ini terjadi usai aksi demonstrasi sekelompok suporter, yang jengah karena menganggap manajemen Arema FC pasif dalam menyuarakan pengusutan tuntas terhadap Tragedi Kanjuruhan.

Akibat insiden ini, kaca official store Arema FC, yang berada di sebelah kantor Arema hancur berantakan. Selain itu, ada tiga orang tenaga pengamanan Kandang Singa yang terluka akibat terkena lemparan batu.

Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 2 halaman

Sudah Maksimal

Sudah Maksimal

Kondisi Official Store Arema FC dengan kondisi kaca bagian depan yang pecah usai terjadi perusakan terhadap Kandang Singa atau kantor Arema FC yang dilakukan oleh sejumlah orang, Minggu (29/1/2023) WI

Tatang menyebut, manajemen Arema FC sudah berupaya maksimal pasca-Tragedi Kanjuruhan. Mereka juga sudah menempuh beragam upaya untuk memulihkan kondisi setelah kejadian yang menelan 135 korban jiwa tersebut.

"(Kami) membuka crisis center untuk membantu penanganan korban, menghadapi proses dan gugatan hukum baik pidana dan perdata serta menjaga eksistensi klub agar tetap menjalani kompetisi meskipun dengan berbagai sanksi dan denda dari federasi, memberikan layanan trauma healing, serta menjaga eksistensi klub agar tetap bertahan," papar Tatang.

"Kami sangat memahami suasana duka yang berkepanjangan, kami akan terus berusaha dan berupaya agar situasi ini kembali normal," ia menandaskan.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)