Arema FC Harap Kasus Pencemaran Nama Baik Persikabo 1973 Diselesaikan Via Musyawarah

Arema FC Harap Kasus Pencemaran Nama Baik Persikabo 1973 Diselesaikan Via Musyawarah
Media officer Arema FC, Sudarmaji. (c) Sudarmaji

Bola.net - Manajemen Arema FC angkat bicara soal langkah hukum yang dilakukan Persikabo 1973 terhadap dugaan pencemaran nama baik yang diduga dilakukan mantan pemainnya, Alex dos Santos. Meski mendukung langkah Persikabo 1973, manajemen Arema FC berharap agar kasus ini bisa dituntaskan dengan musyawarah.

"Untuk mendapatkan solusi, kembali lagi bisa diputuskan melalui musyawarah mufakat. Kami optimistis, dengan dimediasi federasi, kedua pihak bersengketa akan mendapatkan solusi terbaik," kata Media Officer Arema FC, Sudarmaji, dalam rilis manajemen Arema FC, Senin (13/12) malam.

"Meskipun ada regulasi yang mengatur, tapi semestinya persoalan bisa diselesaikan melalui pendekatan mufakat football family," sambungnya.

Sebelumnya, manajemen Persikabo 1973 melaporkan Alex dos Santos ke kepolisian. Pemain asal Brasil ini dituding mencemarkan nama baik klub tersebut dengan mengunggah curahan hatinya di media sosial beberapa waktu lalu.

Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 3 halaman

Maklumi Langkah Persikabo 1973

Sudarmaji sendiri mengaku bahwa Arema FC memaklumi langkah yang dilakukan Persikabo 1973 soal pencemaran nama baik ini. Menurut mantan wartawan tersebut, langkah hukum Persikabo 1973 merupakan hal proporsional dalam menyikapi perilaku pemain yang dianggap melanggar kepatutan agar kelak tidak berulang lagi. Ia pun menyebut bahwa hal ini merupakan terapi kejut agar pemain menghormati klub yang saat itu menghadapi situasi sulit.

"Padahal, kami yakin semua klub bersikap sama, berupaya mencari solusi melalui musyawarah. Klub bukan abai terhadap tanggung jawabnya kepada pemain, tapi pemain diajak bermusyawarah untuk mencari solusi di tengah kondisi sulit karena kompetisi dihentikan," kata Sudarmaji.

"Kompetisi berhenti bukan kemauan klub, tapi karena kondisi pandemi yang menyebabkan tidak mendapat izin penyelenggaraan dari pemerintah. Pemain mestinya juga bijak menyikapi dengan memberi win-win solution. Musyawarah adalah langkah solusi yang ditempuh, jika buntu baru berlapor ke FIFA," sambungnya.

2 dari 3 halaman

Sayangkan Sikap Alex dos Santos

Lebih lanjut, Sudarmaji pun menyebut bahwa langkah Persikabo 1974, dalam mematuhi prosedur DRC FIFA telah sesuai. Langkah banding ini merupakan hal yang sesuai dengan prosedur.

Sebaliknya, ia menyayangkan langkah Alex dos Santos curhat di media sosial. Menurutnya, lebih baik bagi Dos Santos untuk mengikuti proses sidang yang berjalan.

"Harusnya, pemain sadar jika akan mengajukan perkaranya ke DRC FIFA tidak perlu diawali mengumbar opini ke media sosial. Ikuti dan menunggu hasil proses sidang yang berjalan. Percayakan keputusannya kepada DRC FIFA, bukan justru mengumbar persoalan ke medsos yang rentan mengarah terhadap pencemaran nama baik," papar Sudarmaji.

"DRC FIFA, menurut pengalaman kami, tidak akan terpengaruh juga dengan opini yang dilontarkan pihak bersengketa untuk mempengaruhi keputusannya. Mereka hanya mengacu kepada dokumen legal kontrak kerja yang disampaikan oleh pihak bersengketa," imbuh pria 45 tahun tersebut.

3 dari 3 halaman

Salut Langkah PSSI

Sementara itu, Sudarmaji mengaku salut dengan langkah PSSI yang akan melakukan mediasi terhadap kedua pihak agar menemukan solusi. Sesuai pengalaman Arema FC, ungkap Sudarmaji, komunikasi intensif perlu dilakukan juga antara FIFA, pemain, klub serta federasi.

"Sesering mungkin berkomunikasi dengan FIFA tentang kondisi sebenarnya. Sanksi denda yang diputuskan FIFA, selain bisa diajukan banding, dapat juga dimusyawarahkan antarpihak terkait pembayarannya," ujar Sudarmaji.

"Jika bisa memahami kondisi klub, penggugat bisa memberikan persetujuan untuk melakukan pembayaran bertermin, dispensasi denda maupun pengakhiran sanksi, dan denda," ia menandaskan.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)