Arema FC Anggap Lucu Usulan Liga 2021 Tanpa Degradasi

Arema FC Anggap Lucu Usulan Liga 2021 Tanpa Degradasi
Shopee Liga 1 2020 (c) Liputan6.com/Johan Tallo

Bola.net - Arema FC menanggapi adanya usulan agar kompetisi musim 2021 digelar tanpa menerapkan degradasi. Klub berlogo singa mengepal ini menyebut usulan dari sejumlah klub ini konyol.

"Bagi kami, usulan ini lucu," ucap General Manager Arema FC, Ruddy Widodo, pada Bola.net.

"Ini bisa ditertawakan orang banyak," sambungnya.

Menurut Ruddy, opsi menggelar kompetisi tanpa menerapkan degradasi sejatinya bisa saja dilakukan. Namun, opsi ini seharusnya diambil jika kompetisi musim 2020 dilanjutkan.

"Sementara, jika kompetisi dihentikan dan diganti musim baru, seharusnya kompetisi kembali ada degradasi," tutur Ruddy.

Sebelumnya, PT LIB menggelar pertemuan dengan pemilik dan perwakilan klub-klub peserta Liga 1 dan Liga 2 musim 2020/2021. Pertemuan ini dihelat secara daring pada Jumat (15/01) lalu.

Dalam pertemuan ini, didapat sejumlah usulan, termasuk usulan pembubaran kompetisi musim 2020/2021. Selain itu, ada usulan untuk menggelar kompetisi musim baru pada Maret sampai November 2021. Ada juga usulan dari sejumlah pihak agar kompetisi pada musim 2021 mendatang digelar tanpa menerapkan aturan degradasi.

Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 1 halaman

Ingin Kompetisi Lekas Dihelat

Ingin Kompetisi Lekas Dihelat

General Manager Arema FC, Ruddy Widodo (c) Bola.net/Dendy Gandakusumah

Selain soal degradasi, ada juga usulan yang menurut Arema lucu. Usulan tersebut adalah permintaan sejumlah pihak agar kompetisi dihelat setelah Lebaran, atau bahkan setelah pandemi Covid-19 usai.

Menurut Ruddy, seharusnya kompetisi bisa dihelat lagi dalam waktu secepatnya. Bahkan, tak harus menunggu Maret, kalau bisa segera ada aktivitas lagi di kancah sepak bola Indonesia.

"Kita ini kan perusahaan yang bergerak di bidang sepak bola. Kalau nggak ada sepak bola seperti ini, bagaimana?" tukas Ruddy.

"Perusahaan sepak bola seperti apa yang justru mendukung agar kompetisi tak segera dihelat? Apalagi, ini industri. Jangan lupa, kita harus bicara dalam bahasa sepak bola," ia menandaskan.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)