Arema FC: 2020, Titik Nadir Sepak Bola Indonesia

Arema FC: 2020, Titik Nadir Sepak Bola Indonesia
Ruddy Widodo (c) Fitri Apriani

Bola.net - Manajemen Arema FC memberikan pandangan mereka terkait perjalanan sepak bola Indonesia pada tahun 2020. Klub berlogo singa mengepal ini menilai bahwa pada tahun 2020 sepak bola Indonesia berada di titik nadir.

"Tahun 2020 bisa dikatakan sebagai titik nadir bagi sepak bola Indonesia," kata General Manager Arema FC, Ruddy Widodo.

"Selama saya berkecimpung di sepak bola, tahun inilah yang benar-benar terasa sangat berat," sambungnya.

Ruddy pun membandingkan perjalanan sepak bola Indonesia 2020 dengan perjalanan sepak bola Indonesia pada 2015 silam, ketika Indonesia di-banned oleh FIFA. Menurutnya, tahun 2020 lebih berat ketimbang 2015 lalu.

"Waktu itu, ketika di-banned, memang kompetisi resmi tidak bisa bergulir. Namun, kami masih bisa menggelar pertandingan bahkan turnamen," tuturnya.

"Sementara, karena pandemi, saat ini kan semua harus mandek [berhenti, red] total," ia menambahkan.

Pada 2020 ini, sepak bola Indonesia memang bisa dikatakan mati suri. Kompetisi, yang menjadi soko guru sepak bola Indonesia, harus mandek total. Hal ini tak lepas dari tidak adanya izin yang diberikan pihak kepolisian kepada operator dan federasi untuk menyelenggarakan kompetisi.

Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 1 halaman

Harap Segera Bergulir

Lebih lanjut, Ruddy berharap agar sepak bola Indonesia bisa lekas bangkit dari titik nadir ini. Manajer berusia 49 tahun tersebut mengungkapkan asa agar kompetisi bisa kembali bergulir sesuai rencana, pada Februari 2021.

"Kami berharap agar kompetisi bisa kemali bergulir lagi. Kalau belum bisa menggelar kompetisi, kami berharap ada turnamen," papar Ruddy.

"Bagi kami, yang terpenting adalah bukti bahwa sepak bola Indonesia masih ada dan tidak mati. Itu dulu yang penting," ia menambahkan.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)