APPI Minta Gaji Pemain Liga 1 dan Liga 2 Tidak di Bawah UMR

APPI Minta Gaji Pemain Liga 1 dan Liga 2 Tidak di Bawah UMR
Perwakilan APPI dalam peluncuran kartu anggota APPI yang didukung oleh Fisik Football di Senayan City, Jakarta, Selasa (16/7/2019). (c) Bola.com/Benediktus Gerendo Pradigdo

Bola.net - Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) kembali mendesak PSSI terkait gaji pemain di Liga 1 dan Liga 2 2020. Sejak beberapa bulan lalu, PSSI memang memperbolehkan klub membayar gaji 25 persen.

Pembayaran gaji 25 persen tersebut berlaku sejak Maret lalu hingga Juni ini. Kebijakan itu diambil lantaran kompetisi harus vakum sejak pertengahan Maret lalu akibat wabah virus corona.

Masalah timbul ketika pemotongan gaji ini membuat pemain jadi menerima upah di bawah UMR atau UMP. Fakta itu dikatakan tidak sesuai dengan UU Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003.

"Ada pemain yang menerima gaji tapi di bawah UMR/UMP. Kalau seperti itu, sudah pasti batal demi hukum," kata kuasa hukum APPI, Mohammad Agus Riza kepada wartawan.

"Artinya, klub berkewajiban memberikan pemain itu minimal UMR/UMP," lanjutnya.

Selain itu, muncul kabar klub menginginkan PSSI kembali menerbitkan aturan boleh memangkas gaji pemain sampai 50 persen saat nanti kompetisi diputar kembali. PSSI memang berencana melanjutkan lagi Liga 1 dan Liga 2 musim ini pada September atau Oktober mendatang.

"Kalau Liga 1 seharusnya di atas UMR setelah dipotong. Yang riskan itu dari Liga 2 karena rata-rata gaji mereka Rp5 jutaan. Bayangkan dipotong 50 persen, pasti di bawah UMR atau UMP," ujar Riza.

"Pemain berhak menuntut. Kalau mereka memilih menerima di bawah UMR harus diihitung selisihnya. Kekurangan itu bisa diminta ke klub. Soalnya, PSSI sepihak dan tidak ada tindak lanjut. Berarti, kami selalu menuntut 100 persen," imbuhnya.

(Bola.net/Fitri Apriani)