APPI Koreksi Pelaksanaan Piala Presiden dan Kemerdekaan

APPI Koreksi Pelaksanaan Piala Presiden dan Kemerdekaan
APPI bertemu Menpora Imam Nahrawi dan Presiden Joko Widodo (c) Twitter.com/KEMENPORA_RI
- Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) menyambut gembira terkait dengan pengakuan pemerintah, dalam hal ini Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi, sebagai satu-satunya organisasi resmi yang menaungi pesepakbola nasional.


"Dengan demikian, kita akan lebih eksis dalam memperjuangkan hak-hak dan perlindungan pada pemain," tutur CEO APPI, Valentino Simanjuntak.


Setelah pengakuan tersebut, APPI akan terlibat aktif memperjuangkan hak dan perlindungan pemain. Misalnya saja, memberikan masukan pada federasi terkait dengan penyusunan regulasi yang berpengaruh langsung pada hak dan kewajiban pemain.


APPI merasa terpanggil menyampaikan masukan pada pemerintah (Kemenpora) pasca penyelenggaraan Piala Presiden dan Piala Kemerdekaan. Dalam hal ini, menurut Presiden APPI Ponaryo Astaman, APPI memberikan koreksi atas penyelenggaraan dua event itu, yang bertalian atau berdampak langsung pada pemain.


"Kita menyampaikan aspirasi, misalnya soal standarisasi kontrak pemain," katanya.


Selain itu, faktor risiko pemain yang dalam dua turnamen itu belum terkoordinasi dengan baik oleh penyelenggara APPI juga mencatat, dua event tadi juga belum sepenuhnya mengakomodir seluruh pemain.


"Koreksi-koreksi ini kita catat dan kita sampaikan pada Menpora agar menjadi koreksi pada penyelenggaraan-penyelenggaraan kegiatan berikutnya," imbuhnya.


APPI juga mencatat, Piala Presiden belum mencantumkan standarisasi yang jelas mengenai standar kontrak pemain. Sedangkan Piala Kemerdekaan masih ada penunggakan hadiah. Dua turnamen tersebut, menyediakan total hadiah cukup besar, bernilai miliaran rupiah.


"Kita ingin dilibatkan, dan ini akan menjadi acuan ke depan," tambah Bambang Pamungkas, mantan pemain Persija Jakarta dan striker tim nasional Indonesia yang juga aktif di APPI tersebut. [initial]


 (esa/pra)