Apa Kiat Teco Sehingga Bisa Sabet 2 Trofi Liga 1 secara Beruntun?

Apa Kiat Teco Sehingga Bisa Sabet 2 Trofi Liga 1 secara Beruntun?
Stefano Cugurra Teco (c) Bola.com/M Iqbal Ichsan

Bola.net - Stefano Cugurra Teco berhasil membuktikan kualitasnya sebagai pelatih. Dalam dua tahun berturut-turut, juru taktik asal Brasil ini sukses mempersembahkan gelar juara Liga 1 untuk timnya.

Bermula pada musim 2018. Teco berhasil mengantarkan Persija Jakarta menjadi kampiun Liga 1 pada tahun keduanya bersama tim ibu kota.

Setelah itu, pelatih berusia 45 tahun ini hengkang ke Bali United. Bersama Serdadu Tridatu, Teco hanya membutuhkan waktu satu tahun untuk memastikan gelar juara Shopee Liga 1 2019 yang disiarkan Indosiar.

Teco lantas membeberkan kiat-kiat yang ia lakukan ke timnya agar bisa menjadi juara. Kunci terbesarnya adalah saling percaya satu sama lain antara seluruh elemen tim.

"Ini semua tergantung pemain. Pemain yang percaya sama pelatih, percaya sama saya, percaya sama sistem dari saya, terus mereka kerja keras di latihan dulu, baru kerja keras di pertandingan," ujar Teco usai Bali United mengalahkan Semen Padang 2-0 pada pekan ke-30 di Stadion Haji Agus Salim, Senin (2/12/2019).

"Saya pikir seperti ini, sangat bagus di Persija, saya tahu Persija klub besar, terus waktu itu sudah lama tunggu yang juara. Di sana kita kerja keras sama pemain disana dapat yang juara."

"Setelah saya keluar dari Persija, di manajemen ini dia minta lima besar, tapi kita kerja keras buat dapat lebih bagus, semua pemain mau yang juara, kita bisa dapat yang hari ini," katanya menambahkan.

Baca halaman berikutnya ya Bolaneters

1 dari 1 halaman

Kenang Persebaya

Teco sedikit flashback mengenai karier kepelatihan pertamanya di Indonesia. Ia menuturkan, Persebaya Surabaya banyak mengubah garis hidupnya.

"Tapi jangan lupa kalau karir saya di Indonesia ada di Persebaya Surabaya. Tim yang benar-benar buka pintu buat saya di Indonesia," tutur Teco.

"Terus saya juga bisa dapat tiga piala disana meskipun saya bukan pelatih kepala disana. Saya sebagai pelatih fisik, tapi saya belajar banyak waktu kita kerja di klub besar seperti Persebaya," imbuhnya.

(Bola.net/Fitri Apriani)