AKBP Sumardji, Motivator Ulung Bhayangkara FC

AKBP Sumardji, Motivator Ulung Bhayangkara FC
Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Setiadji (Merah) dan AKBP Sumardji (Biru) (c) M Syafaruddin
- Bagi Anda yang menyaksikan pertandingan Bhayangkara FC, baik datang langsung ke stadion maupun dari layar televisi, Anda akan kerap mendengar teriakan keras dari bangku cadangan Bhayangkara FC. Yang harus Anda tahu, teriakan itu bukan bersumber dari pelatih Ibnu Grahan.


Pria yang kerap berteriak tersebut adalah AKBP Sumardji, asisten manajer Bhayangkara FC. Meski bukan bagian dari tim pelatih, tapi sosoknya sangat berpengaruh ke pemain. Bahkan, Kasubdit Regident Ditlantas Polda Jawa Timur (Jatim) ini layak dijuluki sebagai motivatornya tim Bhayangkara FC.


"Itu karakter saya. Saya ingin memberi semangat ke pemain," ucap AKBP Sumardji kepada awak media, Selasa (25/10) siang. AKBP Sumardji mengaku sering gemas ketika duduk di bangku cadangan pemain. Apalagi ketika anak-anak Bhayangkara FC tampil tidak sesuai dengan arahan pelatih Ibnu Grahan.


"Kalau melihat anak-anak selalu salah passing, atau kalah dan lemah dalam perebutan bola, jadi gregetan. Kalau saya duduk, semangat mereka berkurang. Kalau saya bantu coach untuk mengingatkan, mereka bisa berubah. Contohnya pertandingan lawan Persiba kemarin," imbuhnya.


Kasubdit Regident Ditlantas Polda Jawa Timur (Jatim) ini mengungkapkan, suntikan semangat itu tak hanya dilakukan ketika para pemainnya bertanding, melainkan dari akan berangkat ke stadion hingga menginjakkan kaki di lapangan hijau.


"Mulai berangkat sampai mau main, saya memberikan motivasi dan dorongan semangat ke mereka," terang mantan Wakapolres Jombang ini. Alasan-alasan itulah yang membuat AKBP Sumardji mendapat label sebagai motivatornya tim Bhayangkara FC.


"Awalnya pemain sempat risih dengan apa yang saya lakukan. Bahkan saya pernah diprotes oleh Rudi Widodo. Tapi saya tidak ada niat untuk melemahkan mereka. Toh kalau tim ini menang, mereka sendiri yang bangga. Mereka sendiri yang dapat bonus," ungkap AKBP Sumardji.


Kombinasi antara Ibnu Grahan sebagai ahli pengatur strategi, dan AKBP Sumardji yang mengambil peran selaku motivator, menjadi perpaduan yang unik sekaligus solid. "Saya adalah ofisial yang sering kena hukum. Beberapa kali saya kena sanksi. Tapi tidak apa-apa. Saya punya niat baik, bukan menekan orang," tutupnya lantas tertawa.  (faw/dzi)