AK 37 Pertanyakan Verifikasi Komite Pemilihan yang Tidak Transparan

AK 37 Pertanyakan Verifikasi Komite Pemilihan yang Tidak Transparan
Anggota AK 37 (c) Fitri Apriani
- AK 37, kelompok yang mendaftarkan diri sebagai anggota PSSI dengan usia di bawah 37 tahun, mempertanyakan keputusan Komite Pemilihan PSSI yang dinilai tidak transparan. Sebab, proses verifikasi terhadap calon-calon pengurus PSSI periode 2016-2020 tidak jelas.


Sebelumnya, ada 16 nama bakal calon ketua umum (ketum), 24 calon kandidat wakil ketua umum (waketum), dan 67 calon komite eksekutif (exco) yang bakal maju pada Kongres Pemilihan 17 Oktober mendatang. Namun setelah melalui proses verifikasi, yang lolos hanya 8 calon ketum, 17 calon waketum, dan 57 calon exco.


Salah satu bakal calon exco yang tidak lolos, Richard Ahmad mempertanyakan hasil verifikasi lantaran dia tidak diberitahu oleh Komite Pemilihan bahwa dia gagal melangkah. Pasalnya, dia mengetahui kabar tersebut dari media.


"Nyatanya, kami yang terpilih maupun tidak terpilih malah tahunya dari media. Sementara Komite Pemilihan sama sekali tidak memberi informasi. Padahal saat mengajukan formulir, kami sudah menyertakan nomor telepon dan email," ujar Richard di Bakoel Koffie,.Cikini, Jakarta, Jumat (16/9).


Pernyataan serupa juga diungkapkan oleh bakal kandidat ketum yang gagal lolos, Arif Wicaksono. Menurutnya dia sudah memenuhi kriteria karena sudah lama berkecimpung di sepakbola. Tapi syarat lima tahun yang ditetapkan oleh PSSI juga tidak jelas.


"Saya pernah tanya kepada ketua komite pemilihan pak Agum Gumelar, katanya tidak masalah saya ikut karena saya aktif sebagai promotor dalam sepakbola nasional. Faktanya, tidak seperti itu. Sementara calon lainnya yang sama sekali tidak aktif malah lolos," pungkas Arif. [initial]  (fit/asa)