
Sebab dikatakan Agum, FIFA dan AFC hanya mengakui hasil KLB PSSI pada April lalu. Hasilnya yakni, telah memilih La Nyalla Mahmud Matalitti sebagai Ketua Umum.
"Prinsipnya, statuta harus dipatuhi. Tidak ada dalam kamus FIFA soal KLB itu. Kita dibekukan karena dua hal. Yakni, karena intervensi dan dibentuknya Tim Transisi," ungkap Agum Gumelar.
"Karena itu, sudah tidak perlu ada ego lagi. FIFA pun sudah tegaskan, bahwa mereka mengakui apa yang selama ini dilakukan PSSI. Saat KLB di Surabaya tersebut, disaksikan KONI, perwakilan FIFA dan AFC. Karena itu, kepengurusan ini sangat sah sampai masa bakti selesai," tegasnya.
Lebih jauh dipaparkan Agum, jika FIFA dan AFC sangat menginginkan sepak bola Indonesia kembali normal. Untuk itu, optimis sanksi Indonesia dicabut usai FIFA dan AFC bertemu Presiden RI, Joko Widodo dan pihak-pihak terkait di Indonesia.
"Ini adalah bentuk good will FIFA dan AFC. Apalagi, kita akan menjadi tuan rumah Asian Games. Jangan kita larut dalam ego. Sebab terkait langkah-langkah ke depan, FIFA dan AFC sangat siap memberikan bantuan," pungkasnya. (esa/dzi)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 31 Oktober 2015 06:16
-
Bola Indonesia 30 Oktober 2015 23:40
-
Bola Indonesia 29 Oktober 2015 18:47
-
Bola Indonesia 29 Oktober 2015 12:28
-
Bola Indonesia 28 Oktober 2015 21:22
LATEST UPDATE
-
Piala Dunia 21 Maret 2025 23:59
-
Asia 21 Maret 2025 23:58
-
Liga Inggris 21 Maret 2025 23:55
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 23:46
-
Liga Inggris 21 Maret 2025 23:21
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 23:04
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...