Adu Jotos Terjadi di Registrasi KLB PSSI

Adu Jotos Terjadi di Registrasi KLB PSSI
Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia. © Bola.net
Bola.net - Pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), sejatinya baru digelar Minggu (17/3) di Hotel Borobudur, Jakarta. Namun, suasana mendekati pelaksanaan KLB tersebut, sudah mulai memprihatinkan.

Gara-garanya, proses registrasi peserta KLB, Sabtu (16/3). Jual beli pukulan, menjadi pemandangan yang terjadi di depan Ruang Serbaguna Timor, Hotel Borobudur, Jakarta, Sabtu (16/03) sore.

Pihak yang diketahui bernama Samsul dan kelompoknya, mengaku sebagai perwakilan Pengprov Sulawesi Selatan. Mereka meminta menjadi peserta KLB PSSI. Samsul dan kawan-kawan, merasa berhak menjadi peserta KLB. Namun, akibat tidak lolos sebagai peserta pemilik suara (voters) Samsul berubah menjadi kalap.

Samsul beralasan, pihaknya sebagai caretaker yang dinyatakan tidak berhak menghadiri KLB. Mendengar putusan tersebut, salah satu rekan Samsul menggebrak meja. Tidak hanya itu, mereka juga berteriak kencang di ruangan tersebut.

"Kenapa saya sebagai pengurus yang diangkat oleh Djohar Arifin (Ketua Umum PSSI) tidak bisa masuk menjadi peserta. Saya jauh-jauh dari Sulawesi Selatan, panitia tidak becus," tegas Samsul.

Pihak keamanan langsung bergerak menuju sumber keributan. Menurut pihak keamanan yang memang disiapkan untuk mengawal jalannya KLB, sikap tersebut dianggap mengganggu ketertiban. Namun amarah dari kelompok Samsul justru diredam oleh pihak keamanan dengan cara didorong dan dipukul.

Beruntung, insiden tersebut tidak berlangsung lama. Kelompok Samsul akhirnya keluar meninggalkan Hotel Borobudur sambil berteriak akan membawa rekan-rekannya yang lain, karena mereka merasa diperlakukan tidak adil.

Tidak hanya Samsul, melainkan masih terdapat 17 Pengprov dan tiga klub yang merasa memiliki hak untuk menjadi peserta KLB PSSI 2013. Mereka mengaku anggota yang sah karena memiliki Surat Keputusan (SK) yang telah ditanda tangani Djohar Arifin Husin. Tidak hanya itu, mereka juga menegaskan akan tetap hadir ke dalam KLB walaupun status mereka tidak jelas. (esa/atg)