
Bola.net - Penangkapan sejumlah pejabat FIFA oleh Kepolisian Swiss merupakan bukti induk organisasi sepakbola dunia ini tak sesuci yang dianggap banyak orang. Hal ini diungkapkan mantan Deputi Sekretaris Jenderal PSSI, Tondo Widodo.
"Karenanya, tak perlu kita mendewa-dewakan FIFA," ujar Tondo, pada Bola.net.
"Buktinya, banyak juga penyelewengan dan kejahatan terorganisir yang terjadi di sana," sambung pria yang pada tahun 2000 pernah menimba ilmu di markas FIFA di Swiss ini.
Sebelumnya, Rabu (27/05) pagi waktu Swiss, Kepolisian Wilayah Zurich menggerebek Baur au Lac, sebuah hotel bintang lima di Zurich. Pada penggerebekan itu, mereka menangkap enam orang pengurus FIFA, yang sampai saat ini belum disebutkan identitasnya.
Enam orang ini dituduh telah menyalahgunakan jabatannya untuk melakukan tindak kejahatan pencucian uang dan serangkaian tindak kejahatan terorganisir lainnya. Mereka akan diekstradisi ke Amerika dan akan diadili di sana.
Sejauh ini, belum diketahui siapa saja petinggi FIFA yang ditangkap dalam operasi ini. Namun, menurut BBC, Presiden FIFA Sepp Blatter tak nampak di antara yang ditangkap itu.
Sementara itu, Tondo tak menutup kemungkinan adanya hubungan antara adanya praktik culas dalam tubuh FIFA dengan sulitnya membenahi sepakbola Indonesia.
"Yang jelas, kalau ingin sepakbola Indonesia berubah, Sepp Blatter, Jerome Valcke dan Thierry Regenass harus diganti. Pasalnya tiga orang ini, punya jaringan komunikasi yang erat dengan orang-orang lama di sepakbola Indonesia," tandasnya (den/dzi)
"Karenanya, tak perlu kita mendewa-dewakan FIFA," ujar Tondo, pada Bola.net.
"Buktinya, banyak juga penyelewengan dan kejahatan terorganisir yang terjadi di sana," sambung pria yang pada tahun 2000 pernah menimba ilmu di markas FIFA di Swiss ini.
Sebelumnya, Rabu (27/05) pagi waktu Swiss, Kepolisian Wilayah Zurich menggerebek Baur au Lac, sebuah hotel bintang lima di Zurich. Pada penggerebekan itu, mereka menangkap enam orang pengurus FIFA, yang sampai saat ini belum disebutkan identitasnya.
Enam orang ini dituduh telah menyalahgunakan jabatannya untuk melakukan tindak kejahatan pencucian uang dan serangkaian tindak kejahatan terorganisir lainnya. Mereka akan diekstradisi ke Amerika dan akan diadili di sana.
Sejauh ini, belum diketahui siapa saja petinggi FIFA yang ditangkap dalam operasi ini. Namun, menurut BBC, Presiden FIFA Sepp Blatter tak nampak di antara yang ditangkap itu.
Sementara itu, Tondo tak menutup kemungkinan adanya hubungan antara adanya praktik culas dalam tubuh FIFA dengan sulitnya membenahi sepakbola Indonesia.
"Yang jelas, kalau ingin sepakbola Indonesia berubah, Sepp Blatter, Jerome Valcke dan Thierry Regenass harus diganti. Pasalnya tiga orang ini, punya jaringan komunikasi yang erat dengan orang-orang lama di sepakbola Indonesia," tandasnya (den/dzi)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 26 Mei 2015 22:43
-
Bola Indonesia 26 Mei 2015 22:24
-
Bola Indonesia 26 Mei 2015 21:41
Komisi X DPR RI Desak Semua Pihak Laksanakan Putusan Sela PTUN
-
Bola Indonesia 26 Mei 2015 18:43
LATEST UPDATE
-
Amerika Latin 22 Maret 2025 03:30
-
Piala Dunia 21 Maret 2025 23:59
-
Asia 21 Maret 2025 23:58
-
Liga Inggris 21 Maret 2025 23:55
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 23:46
-
Liga Inggris 21 Maret 2025 23:21
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...