Ada Nilai Historis di Balik Perkenalan Djadjang Nurdjaman

Ada Nilai Historis di Balik Perkenalan Djadjang Nurdjaman
Bejo Sugiantoro dan Djadjang Nurdjaman (c) Mustopa El Abdy

- Pemilihan Wisma Karanggayam sebagai tempat diperkenalkannya Djadjang Nurdjaman sebagai pelatih anyar Persebaya memiliki makna yang mendalam. Manajemen ingin menyisipkan nilai histori di balik penyambutan mantan pelatih Persib Bandung tersebut.

Djanur diperkenalkan di Karanggayam didampingi asisten pelatih, Bejo Sugiantoro. Ia terlebih dahulu mengurus kartu Persebaya Selamanya, sehingga pelatih asal Majalengka itu resmi menjadi Bonek.

Setelah itu, Djanur melihat koleksi trofi Persebaya yang tersimpan rapi di lemari kaca Wisma Karanggayam. Mantan pelatih PSMS Medan ini juga berkesempatan melihat jersey legenda Persebaya, Eri Irianto.

Setelah melihat bagian dalam wisma, Djanur selanjutnya dibawa keliling lapangan Karanggayam yang menjadi bagian penting dari perjalanan tim kebanggaan Arek Suroboyo itu.

"Coach Djanur diperkenalkan di sini [Karanggayam] karena merupakan tempat yang legendaris bagi Persebaya," kata Sekretaris Persebaya, Ram Surahman kepada awak media.

Tidak hanya Djanur, pelatih sebelumnya, Angel Alfredo Vera juga diperkenalkan di tempat yang sama. Dengan harapan para pelatih Pelatih Persebaya bisa mengetahui perjalanan klub tersebut.

"Kami juga akan latihan di sini lagi, tapi juga harus menyesuaikan dengan kompetisi internal," sambung Ram.

Sementara bagi Djadjang Nurdjaman, kesempatan melihat trofi yang pernah diraih Persebaya memberikan kesan tersendiri. Ia merasa sangat beruntung bisa mendapat kesempatan menukangi klub tersebut.

"Saya melihat persebaya tim yang melegenda, sudah punya catatan sejarah yang cukup panjang. Tadi sudah diperkenalkan trofi yang kebanyakan diraih di era perserikatan dulu," ungkap Djanur.

"Artinya memang klub ini klub besar yang melegenda sehingga bisa menjadi keuntungan buat saya bisa bergabung dengan klub ini," pungkasnya.