Ada Duet 'Puyol dan Pique' di Lini Belakang Arema FC

Ada Duet 'Puyol dan Pique' di Lini Belakang Arema FC
Gitra Yuda Furton dan Caio Ruan di Arema FC (c) Bola.com/Iwan Setiawan

Bola.net - Lini belakang Arema FC kini memiliki duet bek 'Carles Puyol dan Gerard Pique'. Ini seiring hadirnya bek Brasil, Caio Ruan.

Secara postur dan penampilan, sekilas Caio mirip dengan bek Spanyol, Pique. Sementara itu, dari barisan bek-bek lokal Arema, ada yang dijuluki Puyol, yakni Gitra Yuda Furton.

Pemain asal Padang itu memang mengidolakan mantan kapten timnas Spanyol dan Barcelona. Rambutnya juga ikal dan perawakannya tidak terlalu tinggi.

Banyak Aremania yang menyematkan duet itu kepada Caio dan Gitra. Apalagi saat Caio pertama datang, dia lebih banyak main dengan tim cadangan sehingga dia sempat berduet dengan Gitra.

1 dari 2 halaman

Komentar Aremania

Komentar Aremania

Aremania, suporter Arema FC (c) Bola.com/Iwan Setiawan

“Aman kalau lini belakang Arema duet Puyol dan Pique,” komentar Aremania, Agus Kurniawan di sebuah foto Gitra dan Caio yang beredar di media sosial.

Gitra merasa tersanjung dengan sebutan itu.

“Saya sejak kecil mengidolakan Puyol. Dari cara mainnya dan segala macam,” jelas mantan pemain Persik Kediri itu.

Bek Arema asal Padang itu juga pernah membuat rambut ikalnya panjang saat main di Persik dan Martapura agar lebih menyerupai idolanya.

2 dari 2 halaman

Cuma di Latihan?

Cuma di Latihan?

Latihan fisik Arema FC di Pantai Nganteb, Malang (c) Bola.net/Dendy Gandakusumah

Sayangnya, dalam kompetisi resmi, duet ini bakal jarang dilihat. Dalam beberapa sesi latihan terakhir Arema, Caio mulai diduetkan dengan Nurdiansyah di tim utama. Sementara, Gitra masih di tim pelapis dan sesekali masuk tim utama sebagai gelandang bertahan atau bek kanan.

Meski demikian, kedua pemain ini cukup interns berkomunikasi. Caio kadang menghampirinya usai latihan untuk berbagi tentang latihan. Keduanya saling bertukar pengalaman.

Khusus Caio, dia baru dua pekan di Arema, dan belum bisa bicara Bahasa Indonesia dan Inggris. Namun, dia tetap coba berkomunikasi dengan keterbatasannya itu.

Sementara itu, Gitra juga mengerti hal tersebut. Dia pun mencoba berkomunikasi dengan bahasa Inggris yang paling sederhana dan biasa dipakai di sepak bola.

Disadur dari: Bola.com/Iwan Setiawan/Wiwig Prayugi

Published: 11 Oktober 2020