5 Pemain yang Terlalu Mewah untuk Main di Liga 2

5 Pemain yang Terlalu Mewah untuk Main di Liga 2
Nurhidayat Haris, salah satu pemain yang akan tampil di Liga 2 musim ini (c) Bola.com/Vitalis Yogi Trisna

Bola.net - Musim ini, banyak klub Liga 2 memiliki bos tajir. Ada pengusaha, anak penguasa, artis, dan masih banyak lainnya.

Dana untuk belanja pemain menjadi tak terbatas. Apa yang diinginkan pelatih akan dituruti demi membentuk tim yang kuat dan bergengsi.

Maka, jangan heran jika pada musim ini banyak pemain yang sebetulnya masih layak beredar di BRI Liga 1 malah banting setir ke Liga 2. Semua itu karena tawaran yang menggiurkan.

Apalagi, ada kemungkinan Liga 2 musim ini akan berakhir bersamaan dengan rampungnya putaran pertama BRI Liga 1. Artinya, ada peluang buat pemain Liga 2 direkrut klub BRI Liga 1 saat jendela transfer menuju putaran kedua.

Dari sekian banyak pemain di klub "artis" dan klub "sultan" Liga 2, Bola.net coba menyuguhkan beberapa nama. Mereka ini bisa digolongkan dalam pemain yang terlalu mewah untuk beredar di kompetisi kasta kedua sepak bola di Tanah Air tersebut.

1 dari 5 halaman

Nurhidayat Haris

Nurhidayat Haris

Nurhidayat Haris (c) bola.com/Vitalis Yogi Trisna

Dicoret dari Timnas Indonesia saat persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia tidak membuat nama Nurhidayat habis. Ia justru diburu AHHA Pati FC dan resmi memperkuat tim itu di Liga 2.

Nurhidayat sebelumnya adalah pemain yang muncul dari PSM Makassar, kemudian mekar selama membela Bhayangkara FC.

Sekarang, pesepakbola yang berposisi sebagai bek tengah itu memutuskan bermain di kompetisi level kedua. Yang pasti, nilai kontrak Nurhidayat di AHHA Pati FC tidaklah murah karena labelnya adalah pemain Liga 1.

AHHA Pati FC adalah klub yang dimiliki Youtuber Atta Halilintar, juga crazy rich Putra Siregar.

2 dari 5 halaman

Zulham Zamrun

Zulham Zamrun

Zulham Zamrun di Piala Menpora 2021 (c) Bola.net/M Iqbal Ichsan

Di turnamen Piala Menpora 2021, ia memperkuat PSM Makassar. Namun, kontraknya tidak diperpanjang untuk BRI Liga 1 musim ini.

Zulham pun memutuskan menerima pinangan dari klub Liga 2, AHHA Pati FC. Ia rela bermain di kompetisi kelas dua karena tawaran yang datang relatif menggiurkan.

Apalagi, masih ada kesempatan main di Liga 1 setelah nanti Liga 2 musim ini selesai diputar, tinggal disesuaikan dengan kebutuhan pemain di posisi penyerang sayap itu.

3 dari 5 halaman

Eky Taufik

Eky Taufik

Eky Taufik (c) Bola.com/Aditya Wany

Pemain yang berposisi sebagai bek ini kualitasnya masih layak untuk bermain di BRI Liga 1. Usianya juga relatif masih masuk karena baru 30 tahun.

Namun, Eky Taufik memandang kesempatan yang datang dari Persis Solo tidak boleh dilewatkan. Sebab, klub ini sekarang dimiliki anak Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, dan Menteri BUMN, Erick Thohir.

Soal bermain di Liga 2 tidak masalah. Sebab, ia juga sudah kenyang pengalaman main di Kompetisi kasta tertinggi bersama Persela Lamongan dan Persebaya Surabaya.

4 dari 5 halaman

Alberto Goncalves

Alberto Goncalves

Alberto Goncalves (c) Bola.com/Muhammad Iqbal Ichsan

Pemain naturalisasi ini walaupun sudah melewati usia emas untuk kelas Liga 1, tetapi tenaga dan kemampuan teknisnya masih bagus. Intinya, ia masih layak untuk beredar di kasta tertinggi.

Namun, di musim ini, Alberto Goncalves memutuskan bergabung dengan Persis Solo, membantu proyek Laskar Samber Nyawa untuk promosi ke Liga 1 sekaligus membuat tim menjadi lebih modern.

Soal kualitas, tidak ada yang perlu diragukan dari Alberto Goncalves. Ia malah bisa dikatakan terlalu mewah untuk ukuran kompetisi Liga 2.

5 dari 5 halaman

Miftahul Hamdi

Miftahul Hamdi

Miftahul Hamdi (c) PSSI

Alumni Timnas Indonesia U-19 era Indra Sjafri ini juga memutuskan bergabung dengan Persis Solo. Hal ini wajar karena Laskar Samber Nyawa ditangani Eko Purjianto, asisten Indra Sjafri saat menangani skuad Garuda Nusantara.

Memperkuat Persis menjadi pilihan mengejutkan dari Miftahul Hamdi. Pasalnya, usianya masih ada di puncak emas pemain sepak bola.

Namun, ia lebih memilih jadi gelandang di klub Liga 2. Kemampuannya akan membuat kompetisi kasta kedua di Tanah Air itu menjadi terdongkrak gengsinya.

(Bola.net/Fitri Apriani)