5 Alasan Sriwijaya FC Juara Piala Presiden

5 Alasan Sriwijaya FC Juara Piala Presiden
Sriwijaya FC (c) Antok
- Sriwijaya FC akan menantang Persib Bandung di partai final Piala Presiden 2015 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (18/10) petang.


Laskar Wong Kito memang tidak begitu diunggulkan pada laga puncak ini, namun bukan berarti mereka tidak memiliki peluang untuk menjuarai turnamen yang digelar oleh Mahaka Sports ini. Peluang mereka cukup besar, kualitas pemain yang mereka miliki juga tidak perlu diragukan lagi.


Apapun bisa terjadi pada laga final, bukan tidak mungkin SFC bisa membalikkan prediksi banyak pihak yang meramal bahwa Persib Bandung akan menang dan juara. Titus Bonai memiliki kapasitas untuk tersenyum di akhir laga.


Sebagai pertimbangannya, kami telah merangkum lima alasan kenapa Sriwijaya akan tampil sebagai juara di Piala Presiden. [initial]
 (bola/asa)

1 dari 5 halaman

Alasan Pertama

Alasan Pertama

1. Permainan Terus Menanjak

Jika kita mengikuti perkembangan permainan tim racikan Benny Dollo semenjak penyisihan grup, terlihat jelas bahwa grafik permainan mereka mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Berjalannya waktu, apa yang ditampilkan oleh Asri Akbar terlihat semakin solid dan kompak.

Butuh bukti? tengok saja dari tiga hasil pertandingan mereka saat melawan Arema Cronus sedari babak penyisihan grup hingga laga di semifinal. Dimulai dari kekalahan 3-1 pada di penyisihan grup, Sriwijaya kemudian menahan imbang 1-1 Arema di babak semifinal leg pertama.

Puncaknya, saat mereka sukses menekuk Arema dengan skor 2-1 pada pertandingan leg kedua yang digelar di Stadion Manahan, Solo.
2 dari 5 halaman

Alasan Kedua

Alasan Kedua

2. Tanpa Beban

Sriwijaya FC sejak awal penyelenggaraan turnamen ini terlihat tenang saja. Mereka terlihat menikmati setiap langkah mereka. Mereka juga tidak terlalu banyak mengumbar pernyataan di media untuk mengincar gelar juara.

Hal ini membuat mereka tampil tanpa beban. Mereka tidak akan terbebani oleh target harus juara. Mereka hanya akan mencoba tampil lepas dan memberikan penampilan terbaik sembari mengintip peluang untuk juara.
3 dari 5 halaman

Alasan Ketiga

Alasan Ketiga

3. Tak Diunggulkan

Semenjak babak grup, Sriwijaya bukanlah tim unggulan. Bahkan, sampai babak semifinal mereka juga tidak diunggulkan. Publik lebih condong memilih Arema ketimbang Sriwijaya yang akan menang di babak semifinal. Namun, hasilnya, justru Sriwijaya bisa menang dan melaju ke final.

Hal yang sama juga terjadi pada partai final. Mereka selalu berada di bawah bayang-bayang Persib Bandung. Publik melihat Persib lebih kuat dan punya peluang juara. Namun, hal ini justru bisa membuat SFC tampil antiklimaks sekaligus membuktikan kepada publik bahwa mereka layak juara.
4 dari 5 halaman

Alasan Keempat

Alasan Keempat

4. Kolektivitas Tim

Titus Bonai memang menjadi kunci permainan Sriwijaya. Namun, sesungguhnya Sriwijaya selalu mengandalkan kolektivitas tim sebagai senjata andalan mereka. Kerja sama dan kekompakan tim menjadi kunci sukses mereka selama ini.

Hal ini dapat dilihat secara jelas jika kita melihat daftar pencetak gol Sriwijaya. Mereka tidak bergantung pada satu pemain saja. Mulai dari pemain belakang seperti Wildansyah hingga penyerang utama Patrich Wanggai bisa jadi sumber gol mereka.
5 dari 5 halaman

Alasan Kelima

Alasan Kelima

5. Pengalaman Bendol

33 tahun menekuni karir sebagai pelatih membuat Benny Dollo menjadi sosok yang begitu disegani di sepakbola Indonesia. Beragam pengalaman, baik pahit dan manis, pernah Bendol rasakan. Pengalaman ini juga yang membuatnya begitu jeli dalam menentukan strategi yang tepat.

Ya, Bendol memang tipikal pelatih yang begitu taktikal. Selain cermat dalam memilih strategi, Bendol juga memiliki naluri pergantian pemain yang cukup tinggi. Ia bisa mengubah permainan lewat pemain yang ada di bangku cadangan.