4 Kelemahan Timnas Indonesia Saat Dibantai Vietnam dengan Skor 4-0

4 Kelemahan Timnas Indonesia Saat Dibantai Vietnam dengan Skor 4-0
Penampilan Timnas Indonesia saat melawan Vietnam pada matchday ketujuh Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia, Senin (7/6/2021) malam WIB. (c) dok.PSSI

Bola.net - Timnas Indonesia kalah telak saat berjumpa Vietnam pada laga ketujuh Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia di Stadion Al Maktoum, Selasa (8/6/2021) dini hari WIB. Skuad Garuda kalah dengan gelontoran empat gol tanpa balas.

Timnas Indonesia sempat mengimbangi Vietnam dengan hasil tanpa gol saat 45 menit pertama berakhir. Namun, Tim Garuda kemudian menjadi bulan-bulanan Vietnam yang sukses empat kali menjebol gawang Nadeo Argawinata.

Pengamat sepak bola asal Makassar, Tony Ho, mengungkapkan kepada Bola.com, bahwa kekalahan dari Vietnam adalah sebuah pelajaran berharga bagi Egy Maulana Vikri dkk.

"Kekalahan telak dari Vietnam betul-betul menjadi pelajaran dan pengalaman berharga buat Timnas Indonesia. Saya melihat para pemain muda kita terlena oleh pujian setelah menahan imbang Thailand. Semoga Coach Shin Tae-yong memiliki solusi jitu untuk timnya karena laga berikutnya menghadapi Uni Emirat Arab lebih berat," ujar Tony Ho kepada Bola.com, Selasa (8/6/2021) pagi.

Menurut pengamatan Tony Ho, ada empat titik kelemahan Timnas Indonesia sehingga tidak berdaya di tangan Vietnam. Apa saja? Simak ulasannya di bawah ini ya Bolaneters.

1 dari 4 halaman

Kalah Cerdik dalam Manajemen Waktu

Timnas Indonesia sukses menahan gempuran Vietnam pada babak pertama hingga mampu bermain tanpa gol. Tapi, cara bermain Vietnam yang lebih taktis dan variatif membuat Evan Dimas dkk. kesulitan melepaskan diri dari tekanan.

"Kita juga tidak pandai dalam manajemen waktu sehingga tenaga, fisik, dan stamina terkuras habis pada babak pertama," ujar Tony Ho.

Alhasil, kondisi yang menurun tajam, konsentrasi pemain skuad Garuda, khususnya di lini belakang, tidak lagi fokus. Hilang konsentrasi di babak kedua dan mulai saling menyalahkan turut menjadi penyebab.

"Hampir semua pemain terkesan tidak lagi bermain bola dengan menerapkan permainan keras menjurus kasar. Kalau wasit bertindak tegas ada pemain kita yang mendapatkan kartu merah. Satu di antaranya Asnawi Mangkualam," ujar Tony Ho.

2 dari 4 halaman

Lemah Membaca Arah Bola dan Pergerakan Lawan

Empat gol Vietnam bisa terjadi karena kelemahan Timnas Indonesia membaca arah bola dan pergerakan lawan, serta memberikan ruang untuk pemain lawan melepaskan tendangan.

Tony Ho merujuk proses gol ketiga Vietnam yang terjadi dengan mudah, di mana saat tendangan pojok ada satu pemain lawan berdiri di depan kiper tanpa kawalan dari pemain Timnas Indonesia.

"Dalam situasi seperti ini, seharusnya kiper meminta rekannya untuk mengusir atau mengawal pemain tersebut. Tapi, hal tersebut tidak dilakukan," ungkap Tony Ho.

Begitu pun dengan gol kedua dan keempat Vietnam yang tercipta karena pemain Timnas Indonesia hanya menonton lawan nyaman untuk mengontrol dan melepaskan tendangan. Artinya, prinsip dasar bertahan sudah diabaikan oleh pemain Timnas Indonesia.

3 dari 4 halaman

Lini Tengah Tidak Berfungsi

Tony Ho juga menilai lini tengah Timnas Indonesia tidak berfungsi optimal sebagai 'jembatan' lini tengah ke depan atau saat terjadi transisi.

Hal itu terjadi karena saat menguasai bola, pemain Timnas Indonesia, khususnya para bek langsung melepaskan umpan jauh ke depan tanpa arah sehingga lawan kembali menguasai bola.

Alhasil, tugas gelandang sebagai penyeimbang sekaligus pengatur tempo permainan tidak terlihat. "Ritme yang tidak jelas membuat semua pemain kita terlihat lelah saat babak kedua dimulai," ujarnya.

Padahal Vietnam terbilang konsisten dengan taktik dan strateginya, di mana saat Timnas Indonesia menguasai bola dengan cepat lima pemain Vietnam mengawal lini belakang, sedang empat menumpuk di tengah dan satu striker menggantung di depan.

4 dari 4 halaman

Kepercayaan Diri Runtuh

Tekanan bertubi-tubi lewat serangan variatif yang konsisten ala Vietnam membuat gawang Timnas Indonesia tinggal menunggu waktu untuk dijebol sejak babak pertama.

Situasi Timnas Indonesia kian rumit karena para pemain terkesan kehilangan kepercayaan diri, terutama saat memulai serangan sehingga kita sering kehilangan bola dan arah permainan. Apalagi setelah Vietnam mendapatkan gol pertamanya.

Gawang Nadeo Argawinata kebobolan pada menit ke-51 lewat Nguyen Tien Linh. Gol itu sempat diprotes para pemain Timnas Indonesia yang menganggap sang pencetak gol lebih dulu melakukan handball sebelum mencetak gol.

Tapi, wasit bergeming dan menghadiahi kartu kuning untuk Nadeo Argawinata. Mental para pemain Timnas Indonesia seakan runtuh lewat gol pertama Vietnam.

"Setidaknya pada momen tersebut, Timnas Indonesia tidak boleh larut dengan situasi itu karena sudah menjadi keputusan wasit," pungkas Tony Ho.

Disadur dari Bola.com (Penulis: Abdi Satria/Editor: Benediktus Gerendo, 8 Juni 2021)