
Bola.net - Arema FC sudah memainkan enam pertandingan di kompetisi Shopee Liga 1 2019. Selama pertandingan tersebut, ada pemain yang tak pernah tersingkir dalam starting XI Singo Edan.
Tercatat hanya ada tiga pemain yang bisa melakukan hal itu. Hal ini berarti, tiga pemain ini punya stamina prima dan perannya sangat penting di lapangan. Mereka adalah Hamka Hamzah, Ahmad Alfarizi dan Makan Konate.
Tanpa mengesampingkan pemain lain, praktis kiprah dan kontribusi tiga pemain itu buat tim Arema cukup tinggi. Kendati, hingga pertandingan keenam tim Singo Edan baru mengumpulkan poin sembilan, hasil tiga kemenangan dan tiga kekalahan.
Advertisement
Arema saat ini berada di peringkat ke-10 di klasemen sementara. Posisi Arema tentu saja masih bisa naik, apalagi mereka masih memiliki dua sisa pertandingan.
Sebenarnya, masih ada pemain yang bisa juga masuk kategori ini, yakni gelandang Hendro Siswanto.
Namun pemain asal Tuban, Jawa Timur, itu diganti pada babak kedua pertandingan terakhir melawan Semen Padang (12/7/2019), sehingga pemain yang tak tergantikan menyisakan tiga nama saja.
Berikut ini kiprah serta kontribusi tiga pemain itu buat Arema dalam enam laga awal di Liga 1 2019.
Hamka Hamzah
Usia Hamka Hamzah sudah 35 tahun. Tergolong uzur untuk ukuran pemain belakang. Namun, bek asal Makassar ini ternyata masih bisa bermain penuh dalam enam laga awal. Musim lalu dia bahkan punya rekor bermain penuh dalam 34 pertandingan.
Musim ini, Hamka ingin mencobanya kembali. Meski sudah mengantongi satu kartu kuning, dia akan coba melewati musim ini tanpa akumulasi kartu dan cedera.
"Musim ini saya sudah pemanasan di turnamen Piala Presiden. Bagaimana caranya harus bermain dalam jadwal padat. Dua bulan ini Arema juga dapat jadwal seperti turnamen. Jadi, rasanya sudah terbiasa," kata Hamka.
Namun, dia tidak memungkiri saat ini dia butuh waktu recovery yang agak lama karena usianya tidak muda lagi. Pemain angkatannya mayoritas bahkan sudah pensiun.
Musim ini, sebenarnya Hamka nyaris absen dalam satu pertandingan, yakni melawan Persipura Jayapura (4/7/2019). Ketika itu kondisinya masih belum pulih 100 dari cedera di bagian rahang dan samping kepala yang dialami saat melawan Tira Persikabo (29/6/2019). Namun, mantan pemain Sriwijaya FC ini tetap tampil dengan menggunakan helm pelindung.
Perannya di Arema tidak hanya sebagai palang pintu terakhir melainkan juga sebagai kapten tim yang bisa memberikan komando kepada pemain lain. Tak jarang dia jadi pembakar semangat ketika Arema sudah tertinggal karena dia sering maju menjadi striker dadakan.
Ahmad Alfarizi
Bek kiri binaan Akademi Arema ini memang punya stamina prima. Alfarizi jarang kehabisan tenaga dalam pertandingan sehingga pemain berumur 29 tahun ini tak tergantikan di awal musim. Hanya cedera dan akumulasi kartu yang biasanya jadi penghalang Alfarizi sebagai starter.
Dia absen dalam tiga pertandingan karena sekali akumulasi kartu dan sakit gejala tifus pada musim lalu.
Alfarizi terlihat lebih matang tahun ini. Dia baru menerima satu kartu kuning. Cara bermainnya juga tidak meledak-ledak seperti dua atau tiga tahun lalu. Maklum, kini usianya sudah di puncak keemasan pemain bola.
Untuk persoalan menjaga kondisi, Alfarizi sudah punya cara sendiri. Tak jarang dia menambah porsi latihan sendiri di rumahnya sehingga fisiknya masih di atas rata-rata pemain Arema.
Dia sadar posisi bermain di bek kiri butuh tenaga ekstra. Tugasnya tidak hanya menghalau serangan lawan, namun juga naik membantu serangan.
Dia berhasil menjalankan tugas itu dengan baik dalam lima tahun terakhir. Siapapun pelatih Arema sejak 2014, akan menaruhnya sebagai pemain inti di bek kiri.
Makan Konate
Makan Konate tidak pernah diganti sejak gabung dengan Arema pada pertengahan musim silam. Konate juga selalu bermain di turnamen pramusim, Piala Presiden 2019.
Tidak menutup kemungkinan di akan bermain penuh dalam 34 pertandingan bersama Arema musim ini. Mantan pemain Persib Bandung ini tergolong tahan banting. Tak pernah cedera dan jarang menerima kartu.
Dia belum diganjar kartu oleh wasit sampai saat ini. Justru Konate yang sering dilanggar lawan.
"Program jaga kondisi yang bagus jadi kunci agar selalu prima dalam pertandingan," kata Konate.
Padahal dalam pertandingan, dia jadi salah seorang pemain yang paling banyak bergerak karena posisinya sebagai gelandang serang.
Sepertinya Konate memang dikaruniai fisik kuat seperti kebanyakan pemain asal Benua Afrika. Tahun ini, pemain 28 tahun itu sempat terlambat gabung latihan karena adiknya menikah di Mali.
Namun, hanya butuh waktu beberapa hari saja dia bisa menyetarakan kondisi fisiknya dengan pemain lain yang sudah latihan dua pekan saat pramusim.
Sumber: Bola.com
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 14 Juli 2019 21:45
-
Bola Indonesia 12 Juli 2019 23:50
Klasemen Shopee Liga 1 2019: Tira Persikabo Geser Bali United
-
Open Play 12 Juli 2019 22:40
-
Bola Indonesia 12 Juli 2019 22:28
LATEST UPDATE
-
Piala Dunia 22 Maret 2025 08:41
-
Bola Indonesia 22 Maret 2025 07:53
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 07:44
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 07:42
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 07:29
-
Piala Eropa 22 Maret 2025 07:15
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...