24 September, Antara Kongres Dan KLB

24 September, Antara Kongres Dan KLB
Djohar Arifin. (c) AFP
Bola.net - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Djohar Arifin Husin tetap beranggapan jika 24 September 2012, merupakan Kongres biasa dan bukan Kongres Luar Biasa (KLB).

Sebab, terdapat perbedaan yang mencolok dalam dua kongres tersebut. Misalnya, KLB memiliki agenda utama menggelar pemilihan Ketua Umum baru PSSI. Sedangkan Kongres biasa, hanya mengubah statuta dan format kompetisi.

"Tidak benar jika ada rencana KLB. PSSI sejauh ini terus bekerja. Apalagi, PSSI hanya akan tetap berjalan hingga periode berakhirnya, yakni 2016," tegas Djohar.

Mencuatnya rencana menggelar Kongres, bermula dari keputusan Satuan Tugas AFC yang membentuk komite gabungan/joint committee (JC) dari PSSI dan Komite Penyelamat sepak Bola Indonesia (KPSI). Apalagi, penyelesaian tugas JC yakni menggelar Kongres pada 24 September 2012, dengan peserta dan pemilik suara sesuai KLB di Solo, Jawa Tengah, 9 Juli 2011.

Sementara itu, pengamat sepak bola, Lumba Ubaya Rajasa mengatakan, terdapat beberapa alasan pemilik suara sah PSSI sependapat dengan KPSI untuk menggelar KLB. Diantaranya, pergantian format dan pengganti pelaksana kompetisi yang dilakukan Djohar secara serampangan. Belum lagi, Djohar sudah dianggap tidak memiliki legitimasi usai 2/3 pemilih suara sah PSSI tidak mengakuinya.

"PT Liga Indonesia (PT LI) dianggap jauh lebih baik dalam mengelola kompetisi jika dibandingkan PT Liga Prima Indonesia Sportindo (PT LPIS). Misalnya, kualitas para pemain, lalu suasana pertandingan yang digelar PT LI jauh lebih semarak. Selain itu, jadwal dan pelaksanaan kompetisi PT LI, baik Super Liga atau Divisi Utama lebih tepat waktu. Alhasil, akumulasi tersebut yang menyebabkan mereka tidak puas dengan kinerja Djohar," tuturnya.  (esa/bgn)