Tikaman Mematikan Trisula Napoli

Tikaman Mematikan Trisula Napoli
Dries Mertens, Jose Callejon, Lorenzo Insigne (c) NurPhoto

Bola.net - Bola.net - Napoli memiliki trio penyerang yang tergolong sebagai salah satu yang paling mematikan di tanah Eropa. Dini hari tadi, Rotterdam sudah merasakan sendiri kehebatan mereka.

Napoli menang 3-1 menjamu Feyenoord di San Paolo pada matchday 2 Grup F Liga Champions 2017/18, Rabu (27/9). Trisula , Dries Mertens dan Jose Callejon menyarangkan masing-masing satu gol ke gawang sang wakil Belanda.

Satu-satunya gol tim tamu dicetak oleh gelandang bertahan Sofyan Amrabat saat injury time.

Trisula lini depan Napoli dengan kecepatan, teknik, kerja sama serta insting golnya telah membuat Feyenoord tak berdaya dan terkapar. Kemenangan ini merupakan jawaban Napoli untuk kekalahan 1-2 di kandang Shakhtar Donetsk pada matchday pembuka.

Baru tujuh menit laga berjalan, Insigne sudah membawa Napoli unggul dengan finishing memanfaatkan assist Callejon. Mertens menggandakannya di menit 49. Setelah itu, pada menit 67, giliran kiper Pepe Reina yang beraksi dengan menepis penalti Jens Toornstra.

Kegagalan penalti tersebut berdampak buruk bagi tim tamu. Pasalnya, tiga menit berselang, mereka kembali kebobolan. Mertens mengirim assist kepada Callejon, yang menuntaskannya jadi gol ketiga.

Napoli lengah di penghujung laga, dan itu membuat Feyenoord bisa mencuri satu gol hiburan lewat Amrabat.

Individual errors merupakan salah satu faktor penyebab kekalahan Feyenoord. Gol kedua Napoli tercipta diawali kesalahan bek kanan Kevin Diks, sedangkan gol ketiga lahir diawali kesalahan bek sentral Renato Tapia. Mertens dan Callejon menghukum mereka tanpa belas kasihan.

Pelatih Feyenoord Giovanni van Bronckhorst tak mampu menyembunyikan kekecewaannya. "Laga ditentukan oleh kesalahan-kesalahan individual," kata mantan pemain Barcelona itu, seperti dilansir UEFA.com.

"Kami sudah melakukan kesalahan-kesalahan besar. Saat berada dalam tekanan, kami harusnya bisa mengambil keputusan yang tepat. Kami gagal melakukannya."

"Kami coba bangkit setelah tertinggal 0-2. Penalti itu seharusnya bisa menjadi titik balik bagi kami, tapi sayang tidak masuk. Kesalahan-kesalahan itu sangat fatal."

Bukan cuma Giovanni van Bronckhorst yang kecewa. Pelatih Napoli Maurizio Sarri ternyata juga merasa sedikit kecewa. Penyebabnya adalah karena mereka kebobolan di penghujung laga.

"Saat ini, saya begitu kecewa dengan gol yang bersarang di gawang kami," kata Sarri. "Di kompetisi di mana selisih gol terbilang krusial, Anda tak boleh kebobolan seperti itu, sepuluh detik sebelum laga berakhir. Saya tak bisa sepenuhnya merasa puas."

"Saya senang karena gol-gol kami lahir dari pressing tinggi oleh para penyerang, yang mampu mencuri bola dan menciptakan kesempatan. Saya suka saat kami bertahan dengan cara menyerang."

"Namun, melihat jumlah peluang ada, kami harusnya bisa mencetak gol lebih banyak. saya puas dengan tiga poin ini, juga performa kami secara keseluruhan. Hanya saja, kebobolan gol seperti itu sepuluh detik sebelum peluit panjang menyisakan rasa pahit di lidah."

Secara keseluruhan, terlepas dari satu gol yang bersarang di gawang mereka, Napoli memang tampil memuaskan. Yang paling menonjol tentu saja trisula Callejon, Mertens dan Insigne di barisan depan. Bersama Reina, mereka mendapatkan rating tertinggi di WhoScored.

Mertens sendiri dinobatkan sebagai Man of the Match oleh UEFA.

"Kami bertiga sama-sama mencetak gol. Semua gol itu kami dedikasikan buat Milik (Arkadiusz Milik yang sedang cedera). Kami bermain untuknya dan kami akan terus melakukannya, karena kami ingin tetap berada di kompetisi ini saat di kembali pada Februari nanti," kata Mertens.

  • Dries Mertens sudah mencetak delapan gol dalam sepuluh penampilan untuk Napoli di semua kompetisi musim ini (6 Serie A, 1 UCL, 1 kualifikasi UCL).
  • Jose Callejon sudah mencetak enam gol dalam sepuluh penampilan untuk Napoli di semua kompetisi musim ini (4 Serie A, 1 UCL, 1 kualifikasi UCL).
  • Lorenzo Insigne sudah mencetak empat gol dalam sepuluh penampilan untuk Napoli di semua kompetisi musim ini (2 Serie A, 1 UCL, 1 kualifikasi UCL).
  • Gol Lorenzo Insigne kontra Feyenoord adalah gol ke-400 yang dicetak oleh pemain-pemain Italia di era Liga Champions (tak termasuk gol-gol bunuh diri).
  • Gol kontra Feyenoord adalah gol ke-50 Dries Mertens untuk Napoli di San Paolo (semua kompetisi).
  • Napoli selalu menang dalam delapan laga terakhirnya di San Paolo, mencetak 27 gol (rata-rata 3,4 gol per laga).

Dua matchday berikutnya, Napoli akan melakoni double header melawan Manchester City. Napoli akan tandang ke Etihad Satadium pada 17 Oktober, lalu ganti bertindak sebagai tuan rumah pada 1 November mendatang.

City sendiri masih sempurna di Grup F dengan dua kemenangan. Pasukan Josep Guardiola bahkan sudah mencetak enam gol dan belum sekalipun kebobolan.

Pada matchday pembuka, mereka menghabisi Feyenoord 4-0 di Rotterdam. Dini hari tadi, mereka meraih kemenangan kandang 2-0 atas Shakhtar.

"City adalah tim yang sangat bagus. Dua laga melawan mereka nanti akan luar biasa, karena kami sama-sama memainkan sepakbola yang hebat," pungkas Mertens.

City dengan Sergio Aguero - Gabriel Jesus akan menghadapi Napoli yang punya trisula mematikan. Seperti kata Mertens, ini pasti jadi duel yang hebat.