Ternyata Ini Alasan Ronaldo Ingin Tinggalkan Madrid

Ternyata Ini Alasan Ronaldo Ingin Tinggalkan Madrid
Cristiano Ronaldo. (c) AFP

Bola.net - Bola.net - Presiden La Liga, Javier Tebas, saat ini mungkin menjadi orang yang paling khawatir di sepakbola Spanyol. Pasalnya, liga yang ia pimpin terancam kehilangan bintang-bintang terbaiknya.

Musim panas lalu La Liga sudah harus kehilangan Neymar yang dibajak oleh PSG. Barcelona dan La Liga sebenarnya sudah berupaya sekuat tenaga untuk menghalangi transfer itu dan kemudian juga membalas dendam kepada PSG.

Namun masalah La Liga tak sampai di situ. Gareth Bale sepertinya juga akan dijual musim panas nanti. Alasannya memang valid, kinerja Bale di Madrid tidak optimal karena terus menerus diganggu cedera.

Kemudian ada Lionel Messi yang kontraknya akan berakhir pada Juli mendatang. Sampai saat ini, Messi masih belum mau menandatangani perpanjangan. Yang membuat situasinya kian seram, Manchester City siap menawarkan reuni Messi dan Guardiola musim depan.

Yang 'terbaru' adalah kisah keinginan hengkang Cristiano Ronaldo. Semua media Spanyol rama-ramai memberitakan bahwa Ronaldo ingin meninggalkan madrid musim panas nanti. Tebas berusaha tabah dan mengatakan bahwa situasi ini sudah biasa. Ia menyebut bahwa Ronaldo sudah minta dijual 19 kali selama membela Madrid.

Meski demikian, berita soal keinginan hengkang Ronaldo semakin gencar muncul. Menurut AS, berikut ini adalah alasan mengapa Ronaldo ingin meninggalkan Madrid.

1 dari 5 halaman

Kylian Mbappe

Kylian Mbappe

Real Madrid sempat bersaing dengan PSG untuk mencoba mendapatkan Kylian Mbappe. Wonderkid Prancis itu memang menjadi permata paling berharga Eropa dalam bursa transfer lalu, saat masih menjadi milik AS Monaco.

Namun kemudian Madrid kalah bersaing dengan PSG. Monaco melepas Mbappe ke rival mereka itu dengan status pinjaman. Namun status itu hanya untuk mengakali aturan Financial Fair Play karena kedua klub sudah sepakat dengan harga 180 juta euro yang bakal dibayarkan mulai musim depan.

Real Madrid kalah dalam persaingan karena 'hanya' mau membayar sebesar 140 juta euro saja. Madrid bahkan menyetujui permintaan Mbappe untuk memberikan jaminan waktu bermain reguler di Santiago Bernabeu.

tawaran ini membuat Ronaldo geram karena ia merasa klub tidak menghormati dirinya dengan mendatangkan pemain mahal. AS melansir bahwa Ronaldo langsung meminta dijual begitu tahu Madrid berusaha mendapatkan Mbappe. Anehnya, Madrid menyanggupi permintaan Ronaldo ini dengan syarat mereka sukses mendapatkan Mbappe lebih dulu.

Lantaran alasan itu pula, agen Ronaldo, Jorge Mendes, mulai bergerilya mencari tim baru untuk Ronaldo. Manchester United dan PSG sama-sama tertarik tapi pada akhirnya Ronaldo bertahan karena Mbappe memilih pindah ke Paris.
2 dari 5 halaman

Uang

Uang

Ronaldo sejatinya bukan pemain yang mata duitan, tapi ia juga pemain yang sadar akan 'harga'-nya. Ronaldo tahu bahwa ia memiliki aset berharga, bukan cuma dalam hal permainan sepakbola, tetapi juga pengaruhnya. Ia tahu bahwa kehadirannya saja bisa bernilai sangat mahal.

Sekadar contoh, satu postingan Instagram Ronaldo nilainya bisa miliaran rupiah. Brand yang ingin menggunakan jasa Ronaldo pun harus membayar sangat mahal. Imbal baliknya, Ronaldo bisa mempromosikan brand itu ke jutaan orang di seluruh dunia.

Namun Ronaldo juga memiliki ego yang sangat besar. Sudah bukan rahasia lagi jika ia selalu ingin menjadi yang nomor satu, dalam segala aspek, termasuk gaji. Musim panas lalu, Ronaldo dikabarkan sudah menolak tawaran pembaharuan kontrak yang disodorkan Madrid.

Ronaldo saat ini mendapat gaji 'hanya' 21 juta euro per musim. Angka itu kalah cukup jauh dari gaji Neymar di PSG yang mencapai 35 juta euro per tahun. Ronaldo hanya mau menerima kontrak baru jika nilai gajinya sama atau lebih tinggi dari Neymar.

Setelah kekalahan dari Tottenham di ajang Liga Champions lalu, Ronaldo pun membuka tabir penolakan kontrak itu. "Saya tak ingin memperpanjang kontrak, saya sudah puas dengan kontrak saya sekarang," ucap Ronaldo kala itu.

Sebagai catatan, kontrak Ronaldo di Real Madrid masih akan berlaku sampai Juli 2021.
3 dari 5 halaman

Masalah Pajak

Masalah Pajak

Dalam beberapa tahun terakhir, Otoritas Pajak Spanyol sangat galak mengejar para pemain sepakbola yang mereka nilai sudah mengemplang pajak. Sudah ada banyak pemain dan pelatih yang dipaksa membayar denda demi menghindari hukuman penjara.

Ronaldo tak terima dituding sebagai pengemplang pajak. Pasalnya, ia merasa sudah mengurus pajaknya secara terbuka. Pengelolaan pajak Ronaldo memang tidak berubah sejak 2004, saat ia masih bermain bagi Manchester United.

Namun Ronaldo tetap dituding menghindari pajak di Spanyol. Ronaldo bahkan sempat digerebek saat sedang berlibur di sebuah yacht mewah bersama keluarga dan teman-temannya. Ronaldo pun disidang pada 31 Juli silam. Dalam persidangan itu, Ronaldo bersikap berani di depan hakim karena merasa tak bersalah.



Saat ditanya apakah ia membayar pajaknya selama empat tahun yang dituduhkan, Ronaldo menegaskan bahwa ia sudah membayarnya. Ia juga mengaku heran karena bisa mendapat masalah seperti ini di Spanyol. Ia pun mengisyaratkan akan bisa meninggalkan La Liga ke negara lain.

"Saya tak pernah punya masalah seperti ini di Inggris, itu sebabnya saya ingin kembali ke Inggris saja. Saya dibantu orang-orang cerdas yang melakukan segalanya dengan cara yang benar. saya tak tahu soal ini, saya cuma sekolah sampai kelas enam. saya cuma tahu cara bermain sepakbola. Jika di Spanyol saya harus membayar pajak yang lebih besar, maka saya akan melakukannya. Tak masalah. Saat pergi ke mana pun, saya selalu membayar yang harus saya bayar. Saya akan terus seperti itu, baik di Inggris, Spanyol, Italia... Saya akan selalu menaati hukum," tegas Ronaldo.
4 dari 5 halaman

Kinerja Buruk

Kinerja Buruk

Kinerja Madrid musim ini memang sangat buruk untuk ukuran mereka. Madrid kini sudah tertinggal sepuluh poin dari Barcelona. Mereka bahkan sudah tertinggal enam poin dari Valencia yang kini menempati peringkat dua klasemen.

Lini depan Madrid yang paling banyak mendapatkan sorotan akibat mandulnya para goalgetter mereka. Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo baru mencetak masing-masing satu gol di ajang La Liga.

Catatan statistik Ronaldo bahkan sangat buruk musim ini. Ia sudah mencatatkan 55 tembakan dan baru mencetak satu gol saja. Angka konversi peluang menjadi gol Ronaldo sangat buruk, hanya 1,8% saja. Normalnya, konversi gol Ronaldo sepuluh kali lipat dari angka itu.

Tidak sampai di situ, Ronaldo juga mulai melupakan tugasnya untuk menjadi defender pertama dalam permainan Real Madrid. Musim ini Ronaldo belum satu kali pun melakukan intersep atau tekel di La Liga. Dari semua pemain di La Liga yang sudah tampil selama 100 menit atau lebih hanya ada enam pemain yang seperti itu, empat di antaranya adalah penjaga gawang.

Ronaldo belakangan mengatakan bahwa ia tak terlalu memikirkan kinerja buruknya itu. Ia hanya akan terus bekerja keras sampai bisa kembali menunjukkan performa terbaiknya lagi.
5 dari 5 halaman

Neymar

Neymar

Ronaldo mungkin tidak mau mengakuinya secara terbuka, tapi ia sadar bahwa kinerjanya memang di bawah standar. Sebagai sosok yang kompetitif, Ronaldo tahu benar bahwa satu gol saja tidak cukup untuk dirinya.

Namun ego besarnya mengatakan bahwa Ronaldo masih pemain terbaik dunia. Dalam wawancara dengan L'Equipe beberapa hari lalu, Ronaldo mengaku masih optimis akan meraih Ballon d'Or tahun ini.

Namun Madrid bukanlah klub yang bisa menerima kinerja buruk berkepanjangan. Melihat Ronaldo mulai kehilangan sentuhannya, Madrid pun harus bersiap untuk mencari solusi. Belakangan, nama yang muncul adalah Neymar, pemain termahal dunia yang sekarang bermain bagi PSG.

Kebetulan, Neymar kabarnya sudah tak betah lagi di PSG. Madrid pun memulai usaha untuk mendekati PSG, mencoba peruntungan mereka untuk bisa mendatangkan Neymar ke Madrid. Hal ini juga membuat Ronaldo terusik dan terhina.

Setelah berkontribusi sekian lama bagi Madrid, penampilan buruk selama beberapa bulan sudah membuat klub memutuskan untuk mencari pemain baru di posisinya. Bagi Ronaldo, keinginan Madrid untuk membeli pemain besar di posisinya adalah indikasi bahwa pihak klub tidak lagi menganggapnya sebagai yang terbaik.