Teori Konspirasi: Apakah FIFA Akan Selamatkan Amerika ke Piala Dunia?

Teori Konspirasi: Apakah FIFA Akan Selamatkan Amerika ke Piala Dunia?
Amerika Serikat. (c) AFP

Bola.net - Bola.net - Salah satu hasil paling mengejutkan dalam Kualifikasi Piala Dunia 2018 ada di Zona CONCACAF. Amerika Serikat, satu dari dua negara terkuat di Amerika Utara (bersama Meksiko), dipastikan tidak lolos ke Piala Dunia Rusia tahun depan.

Sebelumnya Zona CONCACAF memang kerap dipandang sebelah mata karena dinilai tidak kompetitif. Zona ini diberi jatah 3,5 tiket lolos ke Piala Dunia (3 tiket langsung dan 1 tiket playoff melawan tim dari zona lain) dan sudah banyak diprotes oleh tim-tim dari zona lainnya. Semapt ada wacana untuk menggabungkan kualifikasi Zona CONCACAF dan CONMEBOL (Amerika Selatan).

Menjelang pertandingan matchday terakhir, peluang lolos AS diperkirakan sebesar 93% oleh ESPN. AS sudah mengumpulkan 12 poin sementara dua saingan mereka, Panama dan Honduras hanya memiliki 10 poin.

AS cuma harus bermain imbang melawan Trinidad dan Tobago, tim paling lemah di kualifikasi kali ini. Sementara itu, Honduras harus bisa menang melawan Meksiko serta Panama harus bisa mengalahkan Kosta Rika. Skenario itu semuanya 'harusnya' menguntungkan AS. Honduras dan Panama harusnya juga bukan tandingan Meksiko dan Kosta Rika, tapi hasil pertandingan berkata lain.

Honduras mengalahkan Meksiko dengan skor 3-2 sementara Panama mengalahkan Kosta Rika dengan skor 2-1. Di laga lain, AS dikalahkan Trinidad dan Tobago dengan skor 2-1. AS pun pada akhirnya tercecer di peringkat lima, di bawah posisi playoff dan dipastikan akan tersingkir dari Piala Dunia.

Amerika Harus ke Piala Dunia

Baru dipastikan tersingkir sehari, berbagai teori konspirasi sudah muncul. Ada banyak yang meyakini bahwa FIFA akan berusaha sekuat tenaga untuk membawa Amerika Serikat ke Piala Dunia tahun depan, apa pun caranya.

Ada beberapa alasan besar mengapa AS 'harus' berangkat ke Piala Dunia. Saat ini, AS adalah pasar potensial terbesar sepakbola yang sedang serius digarap oleh FIFA dan hampir semua klub besar Eropa. Piala Dunia 2014 terbukti menjadi sarana penjualan sepakbola yang sangat efektif di Amerika Serikat.

Di Piala Dunia Brasil lalu, Amerika Serikat memang disingkirkan oleh Belgia. Namun mereka disambut layaknya pahlawan karena penampilan mereka yang heroik. Bahkan sempat ada petisi guyonan yang ingin mengangkat Tim Howard sebagai Menteri Pertahanan AS. Di AS, sepakbola memang terus berkembang dan mulai mengusik popularitas Baseball, Bola Basket, dan American Football. Rating pertandingan AS di Piala DUnia bahkan memecahkan banyak rekor di sana.

Alasan kedua adalah karena kontrak besar hak siar di Amerika Serikat. Sebagai catatan, Fox sudah membeli hak siar pertandingan Piala Dunia sebesar 400 juta dollar. Kontrak itu memberikan hak kepada Fox untuk menyiarkan semua pertandingan Piala Dunia ke penonton Amerika Serikat.

Saat berhasil mengamankan hak siar itu, Fox merayakannya dengan pesta cukup besar di markas besar mereka. Namun kegagalan AS lolos menjadi masalah besar bagi Fox yang dimiliki oleh raja media; Rupert Murdoch. Rating siaran Piala Dunia di Amerika Serikat tahun depan dipastikan tidak akan besar seperti pada edisi sebelumnya. Dengan pengaruh besar yang dimiliki Fox dan perusahaan induknya, banyak yang meyakini mereka akan mendesak FIFA untuk mencari cara agar AS bisa tetap berangkat ke Rusia.

Peluang untuk membuka lagi peluang AS itu terbuka dari kontroversi yang terjadi dalam laga Panama. Seperti yang disebutkan di atas, Panama secara mengejutkan sukses mengalahkan Kosta Rika dengan skor 2-1. Namun yang menjadi kontroversi adalah gol pertama Panama yang sebenarnya bukan gol. Berikut videonya:

Seandainya gol itu tidak disahkan, maka pertandingan akan berakhir imbang 1-1. Dengan demikian, perolehan poin akhir Panama akan menjadi 11. Artinya, Amerika Serikat akan naik satu peringkat ke posisi empat, posisi playoff. Opsi lainnya adalah dengan menghapus hasil pertandingan itu dan menggelar kembali laga Panama vs Kosta Rika.

Preseden FIFA

Jalan menuju skenario itu juga terbuka karena FIFA sudah memiliki preseden (kejadian yang mirip dan sudah terjadi sebelumnya). Preseden yang dimaksud adalah pertandingan antara Afrika Selatan melawan Senegal yang berlangsung pada November 2016 lalu.

Dalam laga tersebut, Afrika Selatan sukses meraih kemenangan 2-1 lewat hadiah penalti tak masuk akal. Wasit Joseph Odartei Lamptey asal Ghana memberikan hadiah penalti kepada Afrika Selatan padahal bola jelas-jelas menyentuh lutut Kalidou Koulibaly. Berikut videonya:

FIFA melakukan penyelidikan dan menyatakan bahwa wasit Lamptey terbukti besalah sengaja memengaruhi hasil akhir pertandingan tersebut. Dengan kata lain, sang wasit terlibat match fixing. FIFA pun menjatuhkan hukuman seumur hidup kepada Lamptey. Laga antara Afrika Selatan dan Senegal itu kemudian dinyatakan tidak sah dan harus diulang. Laga itu baru akan dilangsungkan pada 11 November mendatang.

Saat ini beredar selentingan kabar bahwa FIFA akan mencoba untuk membuat laga Panama melawan Kosta Rika itu diulang. Namun seandainya hal itu terjadi, maka akan ada reaksi besar. kesalahan yang terjadi di laga Panama sampai saat ini dinilai murni sebagai kesalahan wasit dan asistennya, tanpa ada niatan untuk pengaturan skor. Sedangkan laga Senegal sudah terbukti mendapat pengaruh dari wasit yang dibayar pihak luar untuk memaksakan skor tertentu.

Tapi semua itu hanyalah sebuah serangkaian kejadian yang dihubung-hubungkan, dan belum tentu akan terjadi. Seperti kebanyakan teori konspirasi lainnya, anggapan bahwa FIFA akan membawa AS ke Piala Dunia ini bisa jadi hanya sebuah omong kosong saja. Yang pasti efek tersingkirnya Amerika Serikat ini akan sangat besar. Lagipula, ini adalah kali pertama AS tidak lolos ke Piala Dunia sejak 1986.