Supangat, Sang Penyemangat Persebaya

Supangat, Sang Penyemangat Persebaya
Almarhum Supangat semasa hidup. (c) Fafa Wahab

Bola.net - Bola.net - Oleh: Fafa Wahab

Beliau memang bukan mantan pemain atau pelatih Persebaya Surabaya. Tapi namanya tercatat sebagai salah satu LEGENDA klub berjuluk Bajul Ijo ini. Sosok itu bernama Supangat. Ia adalah announcer pertandingan Persebaya selama kurang lebih empat dekade terakhir. Kamis (5/11) dini hari tadi, tersiar kabar bahwa pria 65 tahun ini telah berpulang kepada-Nya.

Rasanya sulit untuk menemukan announcer stadion yang selevel dengan Supangat. Supangat mampu mengontrol seisi stadion hanya dari ujung microphone-nya. Ketika ada suporter yang melempar botol air mineral karena merasa ada keputusan yang merugikan Persebaya. Supangat menenangkan kondisi dengan sebuah kalimat saktinya.

"Wes, Rek. Ojok sawat-sawat, Rek. Sing tertib, Rek," kata Supangat. Seolah sudah terdoktrin, kalimat singkat ini mampu membuat kondisi stadion kembali tertib. Meski bukan berasal dari kalangan kepolisian, namun Supangat adalah garda terdepan yang menjaga keamanan dan kenyamanan di stadion.

Sifat kebapakan membuat Supangat sangat disegani oleh semua kalangan. Mulai dari pengurus, pemain hingga suporter. Pria asli Surabaya ini selalu menanamkan karakter serta identitas Suroboyo ketika mengawal pertandingan Persebaya. Kata 'arek' tak pernah lepas di setiap penampilannya di tepi lapangan.

Misalnya ketika Andik Vermansyah mencetak gol untuk Persebaya. Melalui pengeras suara, Supangat menyampaikan dan memperkenalkan ke seluruh penonton bahwa Andik Vermansyah adalah Arek Suroboyo. Andik adalah Arek Bogen. Mantan penyiar Radio Gelora Surabaya (RGS) ini juga membagi Bonek, sebutan untuk pendukung Persebaya, ke dalam empat nama.

Arek Wetan, ialah sebutan untuk Bonek yang menonton laga dari tribun timur. Arek Lor, nama Bonek yang mendukung Persebaya di tribun utara. Arek Kulon, adalah sebutan Bonek yang duduk di tribun barat. Serta Arek Kidul, sebutan Bonek yang berada di tribun selatan.

Supangat Adalah Perpustakaan Berjalan

Jika Anda ingin mengetahui sejarah atau seluk beluk tentang Persebaya dan Bonek, maka Supangat lah sosok yang bisa menjabarkannya secara detail, menyeluruh, jelas dan valid. Supangat bukan sosok yang pelit berbagi ilmu. Tak terhitung berapa banyak mahasiswa yang ia bantu untuk menyelesaikan tugas akhir, yang tentunya mengambil tema tentang Persebaya dan sepakbola Surabaya.

Tak terhitung pula jumlah peneliti, penulis buku maupun awak jurnalis yang dibantu lewat data-data valid dan rinci tentang sepakbola Kota Pahlawan. Dalam sebuah kesempatan beberapa tahun lalu, Supangat dengan semangat menceritakan bahwa di rumahnya tersusun rapi buku maupun skripsi yang mengambil tema tentang Surabaya. Ia juga senang karena bisa membantu orang lain lewat pengetahuannya tentang sepakbola. Apalagi ia melakukannya dengan cuma-cuma.

Ram Surahman, salah seorang pengurus Persebaya menyebut Supangat adalah perpustakaan berjalan, atau bank data Persebaya. "Jika mau tanya apapun tentang Persebaya, Niac Mitra, Bonek atau segalanya yang berhubungan dengan sepakbola Surabaya, Pak Pangat adalah orang yang tepat dijadikan rujukan," ucap mantan wartawan salah satu koran lokal di Surabaya ini.

Meski sudah berusia lanjut, Supangat memang dikaruniai ingatan yang sangat sehat dan tajam. Bahkan ia sangat hafal betul nama orang hingga tahunnya. Ia bisa mengingat nama pemain Persebaya mulai era mendiang Rusdi Bahalwan hingga Andik Vermansyah. Ia juga tahu siapa saja klub asing yang pernah menjajal lapangan Stadion Gelora 10 Nopember.

"Saya ingat waktu Arsenal main di Tambaksari. Mereka heran, kok bisa ada pohon yang tumbuh di dalam stadion," cerita Supangat kepada beberapa tahun lalu.

Berhenti Akibat Dualisme

Sejak dualisme yang melanda Persebaya di tahun 2010, perlahan karier Supangat sebagai announcer pertandingan sempat terhenti di tahun 2013. Namun kondisi itu tak membuatnya menghilang dari lapangan hijau. Sebagai gantinya, Supangat menerima job sebagai announcer pertandingan di kelompok umur.

Setelah setahun rehat, Supangat kembali ke lapangan hijau di laga Star Legends kontra Star Indonesia, 15 November tahun 2014 silam. Itu adalah momen terakhir bagi Bola.net untuk berbincang secara langsung dengan Supangat. Meski sudah setahun tidak berjumpa, namun Supangat tetap hangat. Hari itu, Supangat tak henti mengembangkan senyum manisnya. Setahun lebih 15 hari tidak ke Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), membuat ia kanget dengan atmosfer pertandingan.

September tahun 2015 kemarin, Supangat kembali ke Persebaya. Ia menjadi MC pertandingan untuk laga eksibisi antara Persebaya dengan Persibo Bojonegoro dan Persekap Kota Pasuruan. Rupaya itu adalah momen terakhir Supangat 'mengawal' pertandingan Persebaya dari pinggir lapangan. Kita tak bisa lagi mendengarkan suara khas dari Pak Pangat.

Selamat jalan, Pak Pangat. Anda adalah Legenda, dan Anda adalah Sang Penyemangat Persebaya.