Bola.net - - Oleh: Zulfikar Aleksandri
Chelsea akhirnya memilih Andre Villas-Boas. "Kandidat terbaik dan pelatih muda paling bertalenta di dunia sepak bola modern," demikian pernyataan resmi The Blues.
Empat gelar dalam semusim, juara liga tanpa tersentuh kekalahan, trofi Liga Europa dengan produktivitas gol fantastis, serta rasio kemenangan di atas 80 persen menjadi highlights singkat Villas-Boas bersama Porto.
Belum cukup? Villas-Boas menolak disamakan dengan "The Special One" Jose Mourinho. Ia menganggap dirinya "The Sh*t One". Sebuah jokes yang justru membawa Villas-Boas sebagai pelatih muda paling spesial di Eropa.
"Jangan mengharapkan sesuatu dari satu orang," kata Villas-Boas pada interview pertamanya dengan Chelsea TV.
"Berharaplah kami menjadi sebuah tim yang dinamis dengan setiap orang di dalamnya bekerja bersama-sama, dengan dukungan suporter, dengan orang-orang yang bergairah, dengan motivasi di sekeliling kami, serta dengan komunikasi dan kepemimpinan baru. Itu adalah hal yang paling penting,"
Sebuah kalimat awal yang terasa humble untuk fans Chelsea. Bertolak belakang dengan istilah "The Special One" yang dikemukakan Mourinho ketika ia pertama kali datang di London Barat.
Spesial One: Villas-Boas menolak disamakan dengan Mourinho
Berikut rangkuman perjalanan karir Andre Villas-Boas.
1977 - Lahir di Porto, 17 Oktober. Villas-Boas muda hanya bermain sepak bola di level sekolah. Ia lebih suka taktik dan strategi. Ia merupakan suporter fanatik Porto dan kebetulan tinggal di apartemen yang sama dengan pelatih Porto saat itu, Sir Bobby Robson.
Suatu ketika, Villas-Boas menulis surat pada Robson yang isinya mengkritik startegi pelatih asal Inggris itu karena sering mencadangkan striker Domingos Paciencia. Kelak, Domingos adalah pelatih Braga yang dikalahkannya di final Liga Europa bulan Mei 2011 lalu.
Robson menuruti surat Villas-Boas, Domingos menjadi lumbung gol Porto, dan garis hidup Villas-Boas pun berubah. Robson mengajaknya bergabung sebagai staf pelatih tim junior Porto.
1994 - Robson mengirim Villas-Boas ke Lilleshall untuk kursus kepelatihan UEFA. Karena terlalu muda,Villas-Boas awalnya ditolak, namun berkat "bantuan" Robson, ia akhirnya mendapat lisensi C UEFA pada usia 17 tahun! Tahun berikutnya ia mendapat lisensi B.
George Burley, turut berperan dalam ilmu kepelatihan Villas-Boas
Villas-Boas punya nenek orang Inggris, Margaret Kendall, yang membuatnya lancar berbahasa Inggris. Selama proses awal kepelatihannya, ia sempat menimba ilmu pada pelatih Ipswich Town, George Burley.
2000 - Saat berusia 21 tahun, Villas-Boas menerima tawaran menjadi direktur sepak bola timnas British Virgin Islands untuk kualifikasi Piala Dunia 2002, namun berakhir dengan dua kekalahan telak 0-9 dan 1-5 dari Bermuda.
Villas-Boas mencoba realistis. Ia tak mungkin berprestasi dengan negara berperingkat 161 FIFA. Ia pun mengundurkan diri kembali ke Porto dan menjadi tangan kanan Jose Mourinho yang bertugas menganalisa kekuatan lawan.
2002 - Bersama Mourinho, Villas-Boas membawa Porto menguasai Eropa, mulai Piala UEFA hingga Liga Champions. Ketika Mourinho pindah ke Chelsea tahun 2004, Villas-Boas ikut ke Stamford Bridge sebagai staf dan bertugas menganalisa kekuatan lawan.
Mourinho hengkang dari Chelsea tahun 2007, demikian pula Villas-Boas. Awal musim 2008-09, Mourinho menerima tawaran Inter. Dan bisa ditebak, Villas-Boas pun ikut ke Nerazzurri. Ia baru berpisah dengan Mourinho saat menerima tawaran melatih Academica musim 2009-10.
Blues: Villas-Boas akhirnya berlabuh di Stamford Bridge
2009 - Menjadi pelatih Academica saat klub Portugal itu berada di juru kunci klasemen dan tak pernah menang. Villas-Boas membawa Academica ke peringkat 11 klasemen akhir dan semifinal Piala Portugal, kalah dari Porto. Rasio kemenangan: 36%.
2010 - 2 Juni, resmi diangkat menjadi pelatih Porto menggantikan Jesualdo Ferreira. Pada 7 Agustus, meraih gelar pertama bersama Porto di Piala Super Portugal, menang 2-0 lawan Benfica.
2011 - 3 April, membawa Porto meraih gelar juara liga ke-25, tanpa terkalahkan dan selisih poin tertinggi dalam sejarah (21 angka, angka yang sama seperti jarak Manchester United dan Liverpool musim lalu).
Pelatih termuda yang menjuarai kompetisi Eropa ketika membawa Porto mengalahkan sesama tim Portugal, Braga, di final Liga Europa. Sepekan setelah juara Eropa, Villas-Boas melengkapi treble winner (empat gelar bila Piala Super dihitung) dengan kemenangan fantastis 6-2 atas Vitoria Guimaraes di final Piala Portugal. Rasio kemenangan: 84,5%.
Hanya Liga Champions yang belum tertulis di curriculum vitae kepelatihan Villas-Boas. Akankah ia meraihnya bersama Chelsea? [initial]
[polling]365[/polling]
Advertisement
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 22 Maret 2025 17:58
-
Liga Inggris 22 Maret 2025 17:50
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 17:03
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 16:43
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 16:05
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 15:24
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...