Sempat Diremehkan Para Pemain Ini Sukses Sabet Ballon d'Or

Sempat Diremehkan Para Pemain Ini Sukses Sabet Ballon d'Or
Kaka, Lionel Messi, dan Cristiano Ronaldo (c) Ist

Bola.net - Bola.net - Siapa pemain sepakbola yang tak ingin memenangkan Ballon d'Or, trofi yang melambangkan pemain sepakbola dengan penampilan terbaik selama satu tahun belakangan?

Sebelum dilebur dengan penghargaan Pemain Terbaik FIFA, pemenang dipilih berdasarkan hasil voting para jurnalis terkemuka Eropa dan beberapa nama besar seperti Michel Platini, Zinedine Zidane, hingga Andriy Shevchenko, pernah memenangkan trofi berbentuk bola emas ini.

Di era modern, nama Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo-lah yang lebih banyak mendominasi ajang ini. Betapa tidak, bintang dan Real Madrid masing-masing telah mengumpulkan empat dan tiga trofi atas nama mereka, dan berpeluang menambah satu trofi lagi, di edisi 2015 - yang pengumumannya akan dilakukan malam nanti.

Beberapa bulan sebelum gala FIFA digelar, biasanya media akan dipenuhi dengan berbagai macam perdebatan dan analisa, mengenai siapa yang berhak menjadi pemenangan - atau bahkan mengangkat nama-nama yang harusnya layak jadi finalis, namun sudah tersingkir di fase-fase awal.

Namun demikian ada satu hal yang pasti. Para pemenang Ballon d'Or sudah menunjukkan kerja keras di sepanjang perjalanan karir mereka, sebelum akhirnya ditahbiskan menjadi no.1 sejagat.

Berikut Bola.net menyusun nama-nama pesepakbola yang sempat dipandang sebelah mata, namun akhirnya bisa membuat dunia bertekuk lutut di bawah kaki mereka.

1 dari 8 halaman

Lionel Messi

Lionel Messi

Siapa yang tak kenal dengan pesepakbola satu ini. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Lionel Messi saat ini adalah sosok dengan jumlah raihan gelar Ballon d'Or terbanyak yakni empat trofi. Hal tersebut ia raih berkat seabreg prestasi dan rekor individu yang ia torehkan secara luar biasa bersama Barcelona.

Namun tentu itu tak diraih Messi dengan mudah. Pemain kelahiran Rosario memulai karirnya dalam kondisi yang amat sulit. Kala masih anak-anak, ia mengalami gangguan hormon pertumbuhan. Newell's Old Boys tak mampu membiayai terapi untuk menyembuhkan kondisi Messi dan River Plate enggan melakukannya. Barcelona kemudian memutuskan melakukan perjudian dan rupanya hal itu terbayar lunas, bahkan berlebih-lebih, hingga saat ini.
2 dari 8 halaman

Zinedine Zidane

Zinedine Zidane

Sosok manajer baru Real Madrid ini mulai menarik perhatian sejumlah klub raksasa Eropa kala ia menunjukkan aksi memikat bersama klub Prancis, Bordeaux. Salah satu yang sempat dikaitkan dengannya adalah tim Premier League, Blackburn Rovers, yang kala itu sedang berada di masa jayanya. Namun ketika ditanya oleh media mengenai kemungkinan merekrut Zidane, pemilik klub dengan angkuh mengatakan: "Siapa yang butuh seorang pemain Prancis ketika Anda punya sosok seperti Tim Sherwood."

Bos Blackburn mungkin kini akan menyesal, karena pada akhirnya Zidane berkembang menjadi maestro dan legenda lapangan hijau.
3 dari 8 halaman

Michel Platini

Michel Platini

Sosok yang kini tengah menjabat sebagai presiden UEFA pernah memenangkan tiga Ballon d'Or ketika masih berkarir sebagai pemain. Namun ia juga pernah mendapat penolakan ketika memulai karirnya di usia kanak-kanak. Disebutkan bahwa Platini kecil sempat ingin mencoba peruntungan di klub Jerman, FC Saarbrucken. Sayang, klub tersebut gagal melihat 'potensi yang ada dalam diri sang gelandang, usai menilai tubuhnya terlalu kurus dan ia divonis takkan punya karir yang hebat di manapun.
4 dari 8 halaman

Ronaldo

Ronaldo

Ronaldo remaja punya impian yang sederhana. Ia ingin menjadi pemain sepakbola yang bagus, cukup bagus untuk bermain di klub idolanya semasa kecil - Flamengo. Namun sayang, impian tersebut bertepuk sebelah tangan. Untungnya Ronaldo tak menyerah dan ia mendapat kesempatan berlaga bersama Cruzeiro, di mana ia mampu mencetak 44 gol dalam 47 pertandingan - sebelum akhirnya mendarat di Eropa usai direktur PSV Eindhoven.

Tentu setelah itu, kita semua sudah amat familiar dengan kisah pemain yang juga dikenal dengan julukan 'Fenomena' ini.
5 dari 8 halaman

Kaka

Kaka

Ketika Kaka mencatat debutnya di Sao Paulo, ada banyak pemandu bakat tim besar Eropa yang amat antusias mengamati aksinya di Brasil, termasuk di antaranya Bayern Munchen. Namun demikian, Kaka rupanya gagal untuk memikat mereka dan diklaim tidak akan menjadi pemain sukses.

Untungnya, AC Milan melihat ada sesuatu yang berbeda dari pemain bernama lengkap Ricardo Izecson dos Santos Leite. Mereka kemudian memberikan kesempatan padanya dan Kaka membayarnya dengan membuat Milan memenangkan semua trofi yang ada.
6 dari 8 halaman

Ronaldinho

Ronaldinho

Kala masih bermain di Gremio, Ronaldinho hampir saja digaet oleh klub Skotlandia, St Mirren. Namun rupanya ada kendala dalam urusan administrasi, yang membuat mereka akhirnya kehilangan kesabaran dan memutuskan untuk batal mendatangkan pemain Brasil.

Ronaldinho akhirnya pindah ke PSG, sebelum berlabuh ke Barcelona dan menahbiskan dirinya sebagai salah satu pesepakbola legedaris, yang tak hanya hebat, namun juga mampu bermain indah - sekaligus dihormati lawan.
7 dari 8 halaman

Cristiano Ronaldo

Cristiano Ronaldo

Cristiano Ronaldo tumbuh dan berkembang di akademi pemain muda Sporting Lisbon. Aksi dan talenta CR7 sempat menarik perhatian Arsenal, yang kala itu hampir saja sukses mendaratkan Ronaldo ke London. Namun di detik-detik akhir, The Gunners membatalkan rencana tersebut, karena mereka menilai harga Ronaldo amat mahal untuk seorang pemain muda. Arsene Wenger lantas beberapa kali mengakui bahwa ia menyesal tak menyelesaikan kesepakatan tersebut.
8 dari 8 halaman

Andriy Shevchenko

Andriy Shevchenko

Sebelum menjadi bintang dan legenda AC Milan, Andriy Shevchenko, sempat mendapat penolakan. Tak hanya satu atau dua kali, namun hingga tiga kali. Tim-tim yang dipastikan menyesal seumur hidup batal merekrut pemain berjuluk 'Il Tsar' dan 'Ukrainian Bullet' ini adalah West Ham, Werder Bremen, dan FC Koln.