
Bola.net - Bola.net - Leicester City sebagai pemegang juara Premier League musim lalu ditantang untuk mempertahankannya. Hal itu bisa menjadi tekanan. Namun paradigma seperti itu tak berlaku di Leicester.
Leicester ingin tetap menjadi tim seperti sebelumnya yang dikenal sebagai tim underdog. Adapun nanti menjadi juara atau tidak, waktu yang akan membuktikan.
Menyambut musim baru 2016/2017 yang akan berjalan sebentar lagi, Claudio Ranieri tak ingin memberikan beban pada pemainnya. Pelatih dari Italia tersebut hanya memasang target mampu mengumpulkan 40 poin, sekedar agar tak terdegradasi.
Advertisement
"40 angka merupakan target kami. Jangan tertawa! Saya mengulang lagi dengan filosofi yang sama, dengan kesederhanaan yang sama, itulah yang terjadi.
"Apa yang kami raih musim lalu memang luar biasa. Namun terget poin sekarang tetap 40, setelah itu kita lihat apa yang bakal terjadi," ujar Ranieri ketika timnya baru saja kalah dari Manchester United dalam Community Shield.
Ranieri sepertinya memahami bahwa sedikit atau banyak, gelar juara The Foxes musim lalu, dibantu oleh keadaan di mana klub-klub langganan juara seperti Chelsea, Manchester United, Manchester City mengalami penurunan performa dengan masalah di masing-masing klub. Justru yang menjadi penantang gelar Leicester di akhir-akhir musim adalah Tottenham.
Semua klub kini telah melakukan pembenahan. MU, City, Chelsea semua punya pelatih baru kelas dunia dengan pembelian pemain mahal. Tapi bagaimanapun, dalam sepakbola semua bisa terjadi. Leicester pun bisa mengulang kesuksesan musim lalu meskipun harus memulai lagi dari peluang juara dari angka 5000:1.
Persiapan demi persiapan pun telah dilakukan Leicester. Jika sebelumnya Leicester hanya menjalani laga pra musim menghadapi tim kecil, pada tahun 2016 ini Leicester bertemu dengan klub-klub besar termasuk lawan Barcelona dan PSG.
Selain itu, Leicester juga telah membeli pemain termahal yang pernah dilakukan klub meskipun juga harus kehilangan pemain pilar N'Golo Kante, yang pindah gabung dengan Chelsea.
Mungkinkah Leicester bisa mengulang kesuksesan seperti musim lalu. Simak ulasannya di bawah ini:
Claudio Ranieri
Suasana harmonis dalam kekeluargaan sepertinya sudah terbangun meskipun Ranieri baru melatih sejak awal musim lalu. Dan itu kemudian menjadi senjata utama bagi Ranieri dalam membangun tim.
Pendekatan seperti itu justru yang membuat Ranieri sukses melejitkan potensi pemainnya. Jamie Vardy yang pada musim 2014/15 hanya mengumpulkan lima gol ari 36 penampilan berubah menjadi penyerang yang mampu mengumpulkan 24 gol dari 38 pertandingan musim kemarin.
Riyad Mahrez yang mencetak empat gol dari 32 penampilan pada musim 2014/15 mampu menorehkan 18 gol dan 11 assist pada musim lalu.
Selain dua pemain di atas, Ranieri mendatangkan N'Golo Kante dari Caen dengan harga 6 juta pounds. Ranieri kemudian memadukan Kante dengan Danny Drinkwater di lini tengah sehingga tercipta kekuatan tangguh dari sana.
Yang tak boleh dilupakan juga penampilan Kasper Schmeichel dan lini barisan belakang yang sangat kokoh sepanjang musim lalu dengan catatan hanya kalah tiga kali sepanjang musim.
Musim depan, Ranieri masih bisa mengandalkan tim juara, hanya saja harus mencari pengganti Kante yang memilih hengkang dengan mahar 32 juta pounds ke Chelsea. Namun untuk menggantikan gelandang dari Prancis tersebut, Ranieri sudah mendapatkan Nampalys Mendy dari Nice dengan harga 13 juta pounds.
Transfer Pemain
Transfer Keluar: Jacob Blyth ke Motherwell, Joseph Dodoo ke Rangers, N’Golo Kante ke Chelsea, Paul Konchesky ke Gillingham, Jonny Maddison ke Yeovil Town, Mark Schwarzer tanpa klub, Ryan Watson ke Barnet.
*Aktivitas transfer masih bisa berubah hingga akhir bulan Agustus.
Laga Pra Musim
(M-M-M-K-K-K}
20/07/16 Oxford United 1 - 2 Leicester City
23/07/16 Nuneaton Town 0 - 2 Leicester City
23/07/16 Celtic 1 - 1 (penalti) Leicester City
31/07/16 PSG 4 - 0 Leicester City
04/08/16 Barcelona 4 - 2 Leicester City
07/08/16 Leicester City 1 - 2 Manchester United
Pemain Bintang
Musa adalah pemain baru Leicester yang didatangkan dari CSKA Moscow dengan harga 17 juta pounds yang patut ditunggu kiprahnya bersama Leicester di EPL. Pemain ini merupakan pembelian termahal yang pernah dilakukan Leicester sepanjang sejarah.
Meskipun usianya, baru 23 tahun pemain dari Nigeria tersebut telah mencatatkan 58 caps dengan negaranya, mencetak 11 gol. Dan ketika diturunkan lawan Barcelona, Musa langsung menyita perhatian. Ia mencetak dua gol ke gawang Barca meskipun timnya akhirnya kalah 2-4. Bagaimanapun, ia telah menunjukkan ketajamannya di lini serang yang akan berduet dengan Vardy.
Riyad Mahrez
Mahrez dinobatkan sebagai PFA Player’s Player of the Year musim lalu. Pemilik Leicester Vichai Srivaddhanaprabha berjanji tak akan menjual pemain bintangnya tersebut ke klub lain pada musim panas ini. Mahrez akan kembali menjadi pilar yang diharapkan mampu mengulangi penampilan terbaiknya.
Jamie Vardy
Vardy menyatakan setia meskipun mendapat tawaran dari Arsenal karena ia ingin mengulangi kejayaan Leicester. Hasrat untuk berjuang bersama Leicester pun sudah tampak ketika ia turun menghadapi MU dalam turnamen Community Shield dan mencetak satu gol meskipun timnya harus menyerah dengan skor 1-2.
Musim lalu, pemain 29 tahun ini hanya terpaut tiga gol dari Harry Kane, peraih Golden Boot. Dan pada musim baru, Vardy sepertinya ingin kembali membuktikan diri memecahkan rekor baru.
Laga Kunci
Kemudian pada 20 Agustus, Leicester akan menjalani laga besar menghadapi Arsenal di kandang.
Pada bulan September, Leicester menghadapi dua tim besar di bulan yang sama, yakni lawan Liverpool dan Manchester United.
Kemudian di bulan Oktober, Chelsea dan Tottenham menunggu untuk menjajal kekuatan juara bertahan. Tentu saja ini merupakan awal yang sulit bagi The Foxes.
Selain menjalani liga domestik, Leicester juga akan menjalani Liga Champions. Hal ini menjadi tantangan bagi Ranieri untuk bisa melakukan rotasi dan memiliki kedalaman tim yang bagus.
Prediksi Klasemen
Di Premier League musim 2014/2015, Leicester berada di peringkat 14 setelah bertarung dari zona degradasi. Setelah Ranieri datang menggantikan Nigel Pearson, Leicester langsung membuat kejutan berada di peringkat pertama tahun 2016.
Bukan tidak mungkin bagi Leicester mengulang kesuksesan musim lalu, namun peluang itu terlihat lebih sulit melihat tim-tim besar yang telah berbenah. Namun Leicester sendiri juga sudah melakukan perbaikan dengan mendatangkan pemain yang cukup mahal untuk ukuran Leicester.
Ranieri terbukti tak ingin terlalu berharap mengulang juara musim lalu. Meskipun hanya ingin mengumpulkan 40 poin agar tak jatuh ke dalam jurang degradasi, tapi masuk sepuluh besar cukup realistis bagi The Foxes.
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Inggris 8 Agustus 2016 23:47
Neville: Dengan Mourinho, MU Akan Jadi Tim Paling Dibenci Lagi
-
Liga Inggris 8 Agustus 2016 23:35
-
Liga Inggris 8 Agustus 2016 23:23
-
Liga Inggris 8 Agustus 2016 23:20
-
Liga Inggris 8 Agustus 2016 22:49
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 24 Maret 2025 14:15
-
Piala Dunia 24 Maret 2025 14:13
-
Tim Nasional 24 Maret 2025 14:11
-
Tim Nasional 24 Maret 2025 14:00
-
Open Play 24 Maret 2025 13:56
-
Liga Inggris 24 Maret 2025 13:45
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratis yang Bisa Diboyong Arsenal di Musi...
- 3 Pemain yang Bisa Dikorbankan MU untuk Dapatkan J...
- AC Milan Incar Pelatih Italia, Ini 7 Kandidatnya
- 8 Manajer yang Belum Pernah Dikalahkan Mikel Artet...
- 7 Manajer yang Berhasil Bangkit dari Keterpurukan
- 5 Mantan Bomber Tajam MU yang Jadi Pelatih, Adakah...
- Paul Pogba Comeback: 5 Klub yang Bisa Jadi Pelabuh...