Saat Duo Manchester Kembali Fokus ke Liga Domestik

Bola.net - - Oleh: Zulfikar Aleksandri
Total 33 gol dicetak Manchester United dan Manchester City dalam empat laga awal Premier League musim ini. Tapi keduanya sama-sama meraih hasil imbang 1-1 pada laga perdana penyisihan grup Liga Champions.
Blue Moon Rising: Aleksandar Kolarov dkk merayakan gol City ke gawang Napoli United menahan imbang tuan rumah Benfica, sementara di Etihad City berbagi satu angka dengan Napoli. Untuk sementara, deretan pesta gol United dan City terhenti di Eropa. Uniknya, kedua tim sama-sama come from behind, kebobolan lebih dulu untuk kemudian menyamakan kedudukan dan terhindar dari kekalahan di kompetisi paling elit Eropa. Secara matematis, hasil imbang di laga perdana tentu belum menutup peluang kedua tim lolos ke fase knockout, terutama United yang menjadi favorit Grup C dengan lawan-lawan Benfica, Basel, dan tim gurem asal Rumania, Otelul Galati. Sementara bagi City yang berstatus debutan Liga Champions format baru, hasil imbang lawan Napoli sedikit merugikan karena selain berlaga di kandang sendiri, pada saat bersamaan Bayern Munich meraih kemenangan 2-0 di kandang Villarreal. Dengan komposisi penghuni grup adalah Bayern, Villarreal, Napoli, dan City, Grup A menjanjikan persaingan paling seru. Bayern masih bisa jadi juru kunci, Villarreal pun masih berpeluang menjuarai grup ini. Pelatih City Roberto Mancini yang tiga kali juara Eropa saat masih aktif bermain tapi belum pernah juara ketika menjadi pelatih, butuh waktu untuk meramu pemain-pemain terbaiknya menjadi satu kekuatan besar Eropa, seperti halnya Mancini kini tinggal meraih hasilnya di liga domestik. Meski ini adalah debut City di Liga Champions, namun sebagian besar pemainnya pernah merasakan kompetisi bergengsi Eropa ini. Carlos Tevez bersama United, Sergio Aguero juara Liga Europa di Atletico, Samir Nasri dan Gael Clichy rutin di Liga Champions bersama Arsenal, demikian pula Edin Dzeko di Wolfsburg dan Mario Balotelli saat masih di Inter. "Apakah kami terlihat sedikit naif? Ya, tentu saja. Tapi saya senang dengan penampilan kami. Setiap pertandingan di Liga Champions adalah berbeda dan sulit, bagi kami sangat penting untuk memainkan sepak bola yang sederhana. Bila kami melakukannya, kami akan bermain lebih bagus," kata Mancini.
Ryan Giggs, cetak gol jelang usia 38 tahun Berbeda dengan City, pengalaman bukan jadi masalah bagi United, meski skuad Sir Alex Ferguson musim ini dipenuhi muka-muka young guns baru seperti Phil Jones, Tom Cleverley, Ashley Young, hingga Danny Welbeck. Ryan Giggs yang bulan November nanti berusia 38 tahun, membuka akun gol Setan Merah di Liga Champions musim ini ketika menyamakan kedudukan menjadi 1-1 di kandang Benfica. Giggs tercatat telah 16 musim berturut-turut tampil di Liga Champions, melampaui rekor sebelumnya milik Raul Gonzalez (15 musim). "Penguasaan bola kami di babak pertama terlalu berhati-hati. Ini adalah bentuk penguasaan bola yang memberi anda kontrol penuh, tapi tak membuat anda memenangkan pertandingan. Saya pikir imbang adalah hasil yang adil," kata Ferguson usai pertandingan lawan Benfica. Si Merah dan Si Biru kota Manchester kini kembali menatap liga domestik, berusaha meneruskan rekor sempurna sekaligus menjaga two horse race Premier League tetap menjadi milik duo Manchester. Meski Mancini sebelumnya mengatakan bahwa "tidak mungkin bagi striker untuk selalu mencetak tiga atau empat gol dalam satu pertandingan", tapi dengan Sergio Aguero dan Edin Dzeko di lini depan -keduanya sama-sama telah mencetak enam gol musim ini- skuad The Citizens tentu ingin mengulang hasil lawan Swansea, Spurs, atau Wigan. Tak kalah tajam di kubu United adalah Wayne Rooney, yang disebut Ferguson sebagai "Pele Dari Britania" atau "Pele Putih". Wazza mencetak hattrick dalam dua laga berturut-turut, ke gawang Arsenal dan Bolton. Mampukah hattrick Wazza berlanjut hari Minggu nanti lawan Chelsea? [initial] LIGA INGGRIS - Mancini: Tirulah Mental Haus Gol MU, City!