
Bola.net - Bola.net - AS Roma akan menjamu Real Madrid di leg pertama babak 16 besar Liga Champions 2015/16, Kamis (18/2). Pelatih Roma Luciano Spalletti mempertimbangkan formasi 4-1-4-1 untuk coba meredam sekaligus menikam sang pemilik La Decima. Dalam strategi anti-Madrid ini, Radja Nainggolan dan Mohamed Salah bakal memegang peran yang sangat krusial.
Madrid merupakan satu dari dua tim dengan serangan terbaik di Liga Champions musim ini. Sejauh ini, Madrid sudah mencetak total 19 gol, sama dengan Bayern Munchen. Tugas berat menunggu Spalletti jika ingin membawa Roma mengeliminasi Madrid, sama seperti musim 2007/08 silam.
Sulit, tapi tidak mustahil. Ada beberapa solusi.
Advertisement
Membelenggu Luka Modric adalah langkah pertama yang harus dilakukan Roma. Pasalnya, gelandang Kroasia itu merupakan pilar lini tengah Madrid sekaligus titik awal permainan dan serangan timnya.
Modric lah yang bertanggung jawab memberi operan-operan matang untuk Cristiano Ronaldo. Modric sendiri rata-rata melepas 243 operan per laga, sedangkan sang partner Toni Kroos 379. Di sini, peran Nainggolan sangat dibutuhkan oleh Roma. Dengan rata-rata 93% kemenangan duel, gelandang Belgia itu diharapkan bisa 'merusak' Modric.
Langkah kedua adalah pressure dan double marking alias penjagaan ganda terhadap pada penyerang Madrid. Karim Benzema tak boleh dibiarkan bergerak bebas. Selain tajam, striker Prancis itu juga aktif menciptakan peluang bagi rekan-rekannya, dengan rata-rata empat operan berpeluang gol per laga.
Antonio Rudiger harus jadi orang pertama yang bertanggung jawab untuk mengintervensi Benzema. Sementara itu, si kaki cepat Kostas Manolas harus siap melapis Rudiger, menghentikan siapa pun yang berlari melewatinya.
Mencegah Madrid mencetak gol tentu saja bukan misi terpenting Roma dalam laga ini. Yang paling penting bagi Roma,mereka harus membobol gawang Madrid dan meraih kemenangan - lebih baik lagi jika dipadu dengan clean sheet. Dari segi ofensif, kecepatan Salah adalah senjata Giallorossi yang paling mematikan.
Speed demon Roma asal Mesir itu bisa dibilang sangat menikmati turnamen level Eropa. Pasalnya, di Eropa, lebih banyak ruang kosong dan celah untuk memaksimalkan kecepatannya. Sejauh ini, dia bahkan sudah menciptakan 11 peluang gol bagi rekan-rekannya.
Roma sendiri bisa dibilang beruntung karena 'BBC' Madrid tidak lengkap tanpa Gareth Bale yang cedera. Mereka harus memanfaatkan ini sebaik-baiknya.
Meski tidak full-team, Madrid tetap menakutkan, terlebih lagi sejak ditangani Zinedine Zidane. Madrid pun mungkin sedikit lebih diunggulkan daripada Roma, yang notabene bertindak sebagai tuan rumah.
Namun, Roma punya amunisi yang berkualitas, yang cukup untuk menandingi sang pemilik sepuluh gelar Liga Champions ini. Seperti kata pelatih PSG Laurent Blanc beberapa waktu lalu: "Semua tim yang ada di babak ini punya kualitas untuk jadi juara."
Dipadu strategi anti-Madrid berupa 4-1-4-1 racikan Spalletti, yang berpusat pada pressing dan serangan balik, rasanya Serigala boleh bermimpi.
Diadaptasi dari artikel di La Gazzetta dello Sport oleh Fabio Bianchi.
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Inggris 16 Februari 2016 23:31
-
Liga Spanyol 16 Februari 2016 23:12
-
Liga Spanyol 16 Februari 2016 23:12
-
Liga Spanyol 16 Februari 2016 22:49
-
Liga Champions 16 Februari 2016 21:05
Untuk Kalahkan Madrid, Nainggolan Sebut Roma Butuh Keajaiban
LATEST UPDATE
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 06:04
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 06:01
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 05:55
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 05:52
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 05:41
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 05:32
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...