Ribery; Scarface, Berandalan, dan Petarung Yang Sukses

Ribery; Scarface, Berandalan, dan Petarung Yang Sukses

Bola.net - - Banyak yang mengatakan bahwa kesuksesan bayern Munich musim lalu meraih treble winner adalah karena kombinasi para pemain kelas dunia. Setiap sisi lapangan Bayern diisi oleh pemain-pemain berkualitas dunia.

Meski demikian, di antara seluruh bintang yang menghuni skuad Bayern, ada satu nama yang cukup menonjol; Franck Ribery. Begitu pentingnya peran Ribery sehingga Mario Gomez mengatakan bahwa hanya Ribery yang posisinya aman di tim Bayern.

Namun tak seluruh kisah hidup Ribery, atau karier sepakbolanya, selalu diwarnai dengan kebahagiaan. Seperti yang jelas terlihat di wajahnya, Ribery memiliki luka panjang dari masa mudanya. Sifa Ribery yang keras kepala tetapi juga berjiwa petarung membuatnya gampang bersinggungan dengan siapa saja.

Luka di wajah itu membuat Ribery dijuluki Scarface, memberinya kekuatan mental, serta menjadi ciri khasnya sejauh ini. Berikut adalah sepuluh hal tentang Ribery yang patut anda ketahui.

1 dari 10 halaman

Chemin-Vert

Chemin-Vert

Ribery tumbuh besar di Chemin-Verrt, sebuah lingkungan keras di salah satu sisi kota Bouloge-sur-Mer. Ribery mengalami kecelakaan pada usia dua tahun.

Wajah Ribery menghantam kaca depan mobil ayahnya. Kecelakaan itu meninggalkan luka fisik yang terlihat hingga saat ini. Akan tetapi Ribery tak malu memiliki luka itu; ia justru bangga. Bekas luka itu telah membuatnya memiliki mental yang kuat.

"Saya bangga dengan bekas luka saya. Bekas luka ini telah membentuk karakter saya serta memberi saya kekuatan. Hanya anak kecil yang bermental kuat saja yang bisa menahan ejekan dari anak-anak lain. Butuh anak yang lebih kuat untuk bisa menahan tatapan dari setiap orang dewasa yang ditemuinya," ujar Ribery.
2 dari 10 halaman

Berandalan

Berandalan

Pada usia 16 tahun, Ribery dikeluarkan dari akademi Lille. Alasannya adalah karena Ribery kerap melakukan tindakan indisipliner.

Ribery, berjiwa pemberontak, menolak klaim Lille tersebut. Ia mengatakan bahwa semua sudah direncanakan klub untuk mengeluarkannya. Ribery merasa yakin Lille menganggap Ribery terlalu kecil untuk bisa jadi pemain profesional.

Pada akhirnya, Ribery memilih pulang ke kampung halamannya untuk bergabung dengan US Boulogne. Pada masa-masa ini, Ribery juga harus bekerja kasar demi memenuhi kebutuhan hidupnya.
3 dari 10 halaman

Gagal di Turki

Gagal di Turki

Setelah sekitar tiga tahun berkiprah di kompetisi papan bawah Prancis bersama beberapa klub kecil, Ribery mendapat panggilan ke Turki. Ia setuju untuk bergabung dengan Galatasaray. Di sini, Ribery mendapat panggilan Scarface.

Sayangnya, karier Ribery di Turki tak bertahan lama. Hanya enam bulan bekerja di Istanbul, Ribery sudah berselisih lagi dengan pihak klub.

Ribery merasa tidak mendapat gaji dari Gala dan meminta FIFA untuk menggagalkan kontraknya. Ribery juga mengaku telah diancam akan dipukul dengan tongkat baseball oleh agennya dan direktur Gala. Fifa mengizinkan Ribery pulang ke Prancis untuk membela Marseille.
4 dari 10 halaman

Karier Meroket

Karier Meroket

Marseille adalah klub yang tengah naik daun di Prancis. Di klub inilah Ribery bisa menunjukkan kualitasnya secara kontinyu.

Begitu bagusnya penampilan Ribery sehingga ia berhasil mendapat panggilan terakhir untuk membela Prancis di Piala Dunia 2006 Jerman. Ia bisa bermain bersama salah satu idolanya, Zinedine Zidane.

Ribery membantu Prancis merusak prediksi pra-turnamen. Les Bleus mampu melenggang hingga ke final yang sayangnya kemudian kalah dalam babak adu penalti melawan Italia.
5 dari 10 halaman

Pujian dan Tawaran

Pujian dan Tawaran

Ribery sempat mengaku masih sedikit tak percaya dirinya bisa terpilih masuk timnas. Ia merasa belum cukup bagus untuk membela Les Bleus di ajang sebesar Piala Dunia.

Akan tetapi, Ribery mendapat suntikan moral besar ketika dipuji langsung oleh Zinedine Zidane. Playmaker legendaris itu memprediksi Ribery adalah pemain masa depan Prancis.

Zidane menyebut Ribery sebagai permata sepakbola Prancis. Pada saat yang sama, barisan klub-klub besar Eropa juga sudah mengantre untuk bisa mendapatkan tanda tangan si Scarface.
6 dari 10 halaman

Sukses Instan di Bundesliga

Sukses Instan di Bundesliga

Bayern Munich berhasil memenangkan perebutan tanda tangan Ribery pada musim panas 2007. Uniknya, Ribery seperti tak butuh adaptasi untuk bermain di Bundesliga; ia mendapatkan kesuksesan instan.

Ia merupakan bagian integral Bayern yang meraih double winner domestik pada musim itu. Sebagai tambahan, Ribery juga dinobatkan sebagai pemain terbaik di Liga Jerman pada musim 2007-08.

Ribery saat itu juga berhasil memenangkan award pemain terbaik Prancis untuk dua musim beruntun.
7 dari 10 halaman

Masa Sulit Datang Lagi

Masa Sulit Datang Lagi

Start gemilang di Bundesliga nampaknya tidak menjamin kesuksesan setiap musim bagi Ribery. Setelah sukses pada musim pertama, Ribery mulai diganggu cedera pada musim-musim berikutnya.

Sikap kontroversial Ribery nampaknya tak pernah bisa benar-benar hilang. Ia kemudian terlibat masalah di luar lapangan. Yang paling banyak diliput tentu saja adalah perselisihannya dengan sesama winger Bayern; Arjen Robben.

Keduanya tak malu untuk mengungkapkan perbedaan dan perselisihan mereka kepada publik. Pada akhirnya, kedua winger cepat itu bisa berbaikan.
8 dari 10 halaman

Dimensi Baru Heynckes

Dimensi Baru Heynckes

Setelah melalui berbagai cobaan di Bayern, Ribery bisa menemukan performa terbaiknya ketika Jupp Heynckes datang. Heynckes memiliki segudang pengalaman dan sepertinya tahu benar cara memanfaatkan bakat Ribery hingga maksimal.

Musim lalu adalah puncaknya. Ribery menjadi bagian terpenting Bayern yang meraih treble winners. Bukan cuma sukses membawa Bayern berkembang, Ribery juga belum berhenti mengambangkan kemampuan dirinya.

Hal tersebut diungkapkan oleh Heynckes sendiri. Heynckes menganggap Ribery telah mengembangkan kemampuan defensifnya. "Franck tidak melakukannya musim lalu. Ia adalah pemain kelas dunia di lini penyerangan, tetapi dia juga sangat bagus ketika ikut mengejar bola ke lini pertahanan."
9 dari 10 halaman

Rumah Kedua

Rumah Kedua

Ribery sudah terlanjur betah di Bayern. Ia membuktikannya dengan menandatangani kontrak baru yang akan berakhir pada 2017 mendatang. Bayern juga sama, mereka telah menolak tawaran super besar yang mereka sebut sebagai tawaran amoral dari klub-klub kaya Eropa.

Ribery juga sempat mengindikasikan akan mengakhiri kariernya di Bavaria. Ribery juga dicintai oleh semua elemen klub; mulai dari fans hingga barisan direksi dan Presiden bayern.

Semua orang di Bayern merasa gembira ketika Ribery terpilih sebagai pemain terbaik Eropa tahun 2012 versi UEFA. Sebagai gantinya, Ribery mendedikasikan gelar itu untuk seluruh tim Bayern.
10 dari 10 halaman

Musik

Musik

Ribery sangat menyukai musik. Ia adalah salah satu bintang video klip musisi Prancis DJ Kore yang berjudul Meme Pas Fatigue yang digarap beberapa tahun lalu.

Sebelumnya, kehidupan jalanan Ribery sudah menjadi inspirasi bagi grup musik rap asal Boulogne, Ragstreet. Ribery digambarkan sebagai sosok yang bisa mengawali perjalanan hidupnya dari bawah.

'Ia adalah teladan bagi anak muda, terutama yang berasal dari lingkungan keras. Dia memulai segalanya dari dasar dan kini dia sudah berada di puncak.'