Real Madrid - 6 Langkah Menuju Petaka

Real Madrid - 6 Langkah Menuju Petaka
Cristiano Ronaldo (c) AFP

Bola.net - Bola.net - Kiprah Real Madrid di La Liga musim ini tidak sesuai harapan. Kekalahan 0-1 dalam derby melawan Atletico Madrid di Santiago Bernabeu pada jornada 26 akhir pekan kemarin membuat pasukan Zinedine Zidane kini tertinggal 12 poin dari juara bertahan dan pemimpin klasemen .

Itu bukan jarak yang mudah dipangkas dan semuanya dipicu oleh sejumlah faktor yang muncul sejak awal musim.

Kenapa Madrid sampai terperosok ke jurang petaka? Dilansir Marca, ada setidaknya enam hal yang menggiring langkah mereka ke titik ini.

Berikut ulasannya.

1 dari 6 halaman

Pramusim Yang Buruk

Pramusim Yang Buruk

Sebagian besar pemain Real Madrid sempat mengeluhkan persiapan tim mereka di awal musim. "Kami lebih banyak terbang daripada latihan," kata Luka Modric.

Australia dan Tiongkok adalah dua dari sekian negara yang dikunjungi Madrid untuk pramusim mereka. Para pemain pun menempuh jarak lebih dari 45.000 kilometer.

Cristiano Ronaldo juga sempat mengutarakan komplainnya. "Pramusim ini tak terlalu bagus, terlalu banyak perjalanan." Dani Carvajal pun bersuara senada.
2 dari 6 halaman

Dokter Olmo

Dokter Olmo

Di musim 2015/16 sejajuh ini, Madrid sudah dihantam 21 cedera. Kebanyakan dari cedera itu adalah cedera kambuhan. Pepe dan Gareth Bale contohnya yang paling jelas.

Dalam hal ini, dokter tim Jesus Olmo lah yang bertanggung jawab.

Para pemain Madrid diberitakan tidak puas dengan cara dokter Olmo menangani cedera mereka. Ruang perawatan Madrid jadi tidak kondusif.

Keylor Navas, Luka Modric, Pepe, Mateo Kovacic, James Rodriguez, Bale dan Karim Benzema semuanya sudah merasakan metode peregangan Olmo yang tidak efektif musim ini.
3 dari 6 halaman

Blunder Pergantian Pelatih

Blunder Pergantian Pelatih

Musim panas kemarin, Florentino Perez memecat Carlo Ancelotti, pria yang sudah mempersembahkan La Decima buat Real Madrid dan disukai serta dihormati oleh para pemain

Sosok-sosok vokal di ruang ganti, seperti Cristiano Ronaldo dan Sergio Ramos, sebelumnya sudah menyampaikan secara terbuka bahwa mereka ingin Ancelotti dipertahankan. Namun, sang presiden tak mau mendengarnya, lalu menunjuk Rafael Benitez sebagai penggantinya.

Benitez masuk disambut situasi dan atmosfer yang panas. Mayoritas pemain menentangnya sejak awal, dan itu memicu sejumlah polemik lain di Bernabeu.

Ketika situasi jadi semakin buruk dan tak terkendali lagi, Perez melengserkan Benitez dan mengangkat Zinedine Zidane. Dampaknya sangat positif.

Hanya saja, 'Zidane effect' tersebut cuma bertahan satu setengah bulan. Setelah beberapa kali kesulitan saat tandang, kontras dengan di kandang, Madrid dengan spirit barunya mengalami antiklimaks ketika melakoni derby akhir pekan kemarin.

Masuk di tengah musim memang tak pernah mudah. Sulit bagi Zidane untuk bisa menyelamatkan musim Madrid di La Liga. Selisih 12 poin dengan Barcelona yang superior adalah fakta yang sanggup membuat suporter Madrid paling setia pun pasrah.
4 dari 6 halaman

Tak Ada Direktur Olahraga

Tak Ada Direktur Olahraga

Tidak adanya seorang Direktur Olahraga sama saja Real Madrid tidak memiliki rencana jelas maupun strategi di lantai bursa. Ini berujung pada ketidakseimbangan skuat.

Dipimpin presiden Florentino Perez sendiri, Madrid lebih sering merekrut 'pemain top' daripada 'pemain yang dibutuhkan'. Lihat saja stok gelandang mereka.

Madrid memiliki sederet pemain kreatif yang bertipe ofensif dan cuma sedikit yang bisa beroperasi sebagai gelandang bertahan. Faktanya, cuma Casemiro gelandang bertahan murni yang mereka miliki.

Sisanya adalah gelandang yang bertugas mendukung trio BBC dalam formasi 4-3-3. Ini memang tidak sepenuhnya buruk, tapi rentan bahaya.

Tak adanya Direktur Olahraga juga menjadi salah satu titik lemah Madrid, secara luas tentunya. Itu pula yang membuat Madrid membeli Asier Illarramendi seharga €40 dan menjualnya 'cuma' €20 juta.

Atau, kenapa sampai tidak ada pelapis sepadan saat Marcelo cedera? Penyebabnya pun sama.
5 dari 6 halaman

Pudarnya Sinar James Rodriguez

Pudarnya Sinar James Rodriguez

Real Madrid merekrut James Rodriguez senilai €80 juta dan merupakan bagian integral mereka musim lalu. Namun, musim ini, bintang muda Kolombia itu 'menghilang'.

Sinar James di lapangan mulai pudar. Melawan Atletico Madrid akhir pekan kemarin, para suporter Madrid sampai menyiulinya setelah berulang kali kehilangan bola dan tak memberi kontribusi berarti saat menyerang.

Itu adalah performa terburuknya selamai memakai seragam kebesaran Madrid.
6 dari 6 halaman

Penurunan Performa Sejumlah Pilar

Penurunan Performa Sejumlah Pilar

Dibandingkan musim lalu, performa sejumlah pilar Real Madrid bisa dibilang merosot cukup tajam. Ambil contoh Sergio Ramos dan sang mesin gol Cristiano Ronaldo.

Musim ini, standar permainan Ramos menurun. Cedera bahu di awal musim mungkin berpengaruh. Musim ini, Ramos baru mencetak satu gol. Padahal, meski berposisi sebagai bek, dia sanggup menorehkan angka lebih baik di musim-musim sebelumnya.

Ronaldo pun tak jauh beda. Ronaldo musim ini seolah bukan Ronaldo yang sebenarnya. Musim-musim sebelumnya, nama Ronaldo hampir selalu ada di papan skor. Musim ini, beda.

Torehan gol Ronaldo sejauh ini memang sudah menyentuh angka 22 di La Liga 2015/16. Namun, gol-gol itu kebanyakan tercipta secara 'borongan' di satu laga, lalu absen mencetak gol di laga lainnya.

Ketajaman Ronaldo sering menghilang saat Madrid melakoni laga-laga penting musim ini, terutama di kandang lawan.

Melawan Roma di Liga Champions, Ronaldo mencetak satu gol indah dan membantu Madrid menang. Namun, melawan Atletico Madrid di La Liga akhir pekan kemarin, saat Madrid butuh kemenangan untuk menggeser sang rival sekota dari posisi dua sekaligus mencegah melebarnya jarak dengan Barcelona, Ronaldo justru 'menghilang'.

Gareth Bale sendiri tidak maksimal akibat cedera.

Dari pilar-pilar Madrid, hanya Karim Benzema, Marcelo serta Luka Modric yang dianggap sanggup mempertahankan dan menjaga level permainan mereka.