PIALA EROPA U21: Kegagalan Inggris dan Berakhirnya "Golden Generation" Young Lions

Bola.net - - Oleh: Zulfikar Aleksandri
Inggris kembali gagal di turnamen besar. Ekspektasi tinggi pada The Three Lions di Piala Eropa U21 berakhir tanpa kemenangan dan tersingkir di penyisihan grup. Hasil yang hampir mirip dengan senior mereka setahun lalu di Afrika Selatan. Nama besar dan harapan tinggi berakhir pada rasa frustasi. Inggris U21 adalah semifinalis Piala Eropa U21 tahun 2007 dan finalis dua tahun lalu sebelum dikalahkan golden generation Jerman dengan Mesut Ozil dkk. Di Piala Eropa U21 tahun ini, di atas kertas lawan Inggris "hanya" Spanyol. Matador Muda diperkuat Juan Mata yang turut menjuarai Piala Dunia 2010 dan David De Gea, kiper Atletico Madrid yang santer diberitakan bakal menggantikan Edwin van der Sar di Old Trafford. Absennya Jack Wilshere, Andy Carroll, hingga Micah Richards tak layak dijadikan kambing hitam. Inggris masih diperkuat pemain-pemain Premier League. Sebut saja nama-nama seperti Chris Smalling, Danny Welbeck, Daniel Sturridge, hingga dua pemain muda nan mahal, Jordan Henderson dan Phil Jones. Henderson pindah dari Liverpool seharga 20 juta pound, sementara Jones resmi bergabung dengan pemilik 19 gelar juara EPL dan finalis Liga Champions, Manchester United.
Danny Welbeck, satu-satunya pemain Inggris yang mencetak gol di Piala Eropa U21 Inggris bertemu Spanyol di laga perdana Grup B. Hasil imbang diprediksi menjadi akhir laga antar dua kandidat juara ini. Inggris diselamatkan gol telat Welbeck untuk membuat skor menjadi imbang 1-1. Laga kedua menjadi awal keterpurukan Inggris. Welbeck dkk tak mampu menembus rapatnya lini belakang Ukraina dan harus puas dengan hasil imbang tanpa gol. Beban harus menang di laga terakhir lawan Republik Ceko terlalu berat dipikul Henderson. Pemain termahal di lapangan -bahkan mungkin di turnamen- itu diganti pada babak kedua dan mendapat rapor buruk di situs resmi UEFA. Dua gol Ceko pada lima menit akhir pertandingan menghukum Inggris. Tomas Pekhart mencetak gol pada injury time yang meloloskan Ceko ke semifinal dan menyingkirkan Young Lions.
Stuart Pearce gagal meloloskan Inggris ke semifinal Pekhart merupakan mantan pemain Tottenham yang gagal menembus tim inti, pulang ke Ceko untuk bermain di tim lokal Jablonec, dan musim depan bermain di Bundesliga bersama FC Nuremberg. Harga duo Jones dan Henderson mungkin cukup untuk membeli seluruh pemain di skuad Ceko U21. Namun harga pemain tak jadi dihitungan di atas lapangan. Statistik hanya mencatat passing, shot on goal, ball possession, dan tentu saja, jumlah gol. Dan Ceko membuktikan mereka unggul dalam statistik yang terakhir. Taktik Pearce mendapat kritikan pedas publik Inggris. Alih-alih meniru gaya bola-bola pendek ala Spanyol, Inggris justru lebih banyak memainkan bola panjang yang telah mengalir dalam darah mereka.
Ekspresi kekecewaan Phil Jones usai kekalahan dari Republik Ceko Mantan bek timnas Inggris Danny Mills yang berada di Denmark sepanjang turnamen sebagai komentator Radio 5Live mengatakan, "Usai lawan Spanyol, Pearce mengatakan bila kita bisa menguasai ball possession 60-40, kita bisa menang 4-0," "Tapi kita tak melakukannya karena memang tak mampu. Anda tak akan menjuarai sebuah turnamen dengan cara bertahan. Anda harus mencetak gol dan menjadi tim yang bermain menyerang. Keterpurukan Inggris adalah karena tak punya pemain yang kreatif," "Saat bermain untuk Inggris, pemain-pemain muda ini terlihat ketakutan. Mereka takut mendapat kritikan pengamat dan publik Inggris. Pemain harus mampu mengeluarkan kemampuan terbaik mereka. Kalau tidak, Inggris masih butuh waktu lama untuk menjuarai sesuatu," Piala Eropa U21 tampaknya menjadi lanjutan dari kegagalan Inggris memaksimalkan bakat-bakat golden generation, yang memang belum pernah benar-benar menjadi sebuah "generasi emas".