Piala Dunia dan Kiprah Sang Juara Bertahan

Piala Dunia dan Kiprah Sang Juara Bertahan
Ronaldo di Piala Dunia 1998 (c) AFP

Bola.net - Bola.net - Juara bertahan adalah salah satu tim yang biasanya mendapatkan sorotan lebih di setiap penyelenggaraan turnamen akbar Piala Dunia. Tak bisa dibantah, tekanannya sangat besar.

Tuntutannya pun luar biasa. Mereka jelas diharapkan bisa berpretasi sama bagus dengan edisi sebelumnya.

Namun tak semua mampu memenuhi harapan. Ada yang baik, tapi ada pula juara bertahan yang buruk kiprahnya.

Ada juara bertahan yang mampu mempertahankan gelarnya, tapi ada juga juara bertahan yang tersisih di fase grup dan terpaksa angkat koper lebih awal.

Berikut kilas baliknya.

PIALA DUNIA ITALIA 1934

Juara bertahan:

Uruguay menolak berpartisipasi dalam Piala Dunia yang digelar di Italia ini. Hal tersebut dilakukan sebagai tindakan balasan atas keengganan sejumlah tim Eropa untuk berangkat mengikuti Piala Dunia 1930 saat Uruguay menjadi tuan rumah. Piala Dunia 1934 pun akhirnya digelar tanpa partisipasi sang juara bertahan.

(c) AFP(c) AFP

PIALA DUNIA PRANCIS 1938

Juara bertahan:

Laga pertama: Italia 2-1 Norwegia

Pencapaian akhir: Juara

Italia mempertahankan gelar mereka dengan mengalahkan Hungaria 4-2 di final. Azzurri 1934 dan 1938 pun menjadi tim pertama serta satu-satunya sejauh ini yang menjuarai Piala Dunia dengan pelatih yang sama (Vittorio Pozzo).

PIALA DUNIA BRASIL 1950

Juara bertahan:

Laga pertama: Swedia 3-2 Italia

Pencapaian akhir: Fase grup

Setelah 12 tahun vakum akibat Perang Dunia II, Piala Dunia kembali digelar di Brasil dengan Italia sebagai juara bertahan. Tergabung di Grup 3, Italia di luar dugaan tumbang 2-3 di tangan Swedia pada laga pertama. Meski mampu bangkit di laga kedua dengan memukul Paraguay 2-0, tapi mereka harus menerima kenyataan gugur di fase grup, karena satu-satunya jatah lolos telah diamankan oleh Swedia.

PIALA DUNIA SWISS 1954

Juara bertahan:

Laga pertama: Uruguay 2-0 Cekoslovakia

Pencapaian akhir: Semifinal

Uruguay mengawali kiprah dengan mengalahkan Cekoslovakia 2-0. Kemenangan itu membuka jalan bagi mereka untuk menjuarai Grup 3 yang juga dihuni oleh Ausria dan Skotlandia. Uruguay melaju sampai semifinal, sebelum dikandaskan Hungaria 2-4 lewat extra time.

PIALA DUNIA SWEDIA 1958

Juara bertahan: Jerman Barat

Laga pertama: Argentina 1-3 Jerman Barat

Pencapaian akhir: Semifinal

Hanya menang sekali dan imbang dua kali, Jerman Barat tetap lolos ke fase knockout. Setelah susah payah melewati Yugoslavia di perempat final (1-0), Jerman Barat ditumbangkan Swedia 1-3 di semifinal. Derita mereka semakin lengkap usai dibantai 3-6 oleh Prancis pada laga perebutan tempat ketiga, di mana Just Fontaine memborong empat dari enam gol Prancis.

PIALA DUNIA CHILE 1962

Juara bertahan:

Laga pertama: Brasil 2-0 Meksiko

Pencapaian akhir: Juara

Brasil mempertahankan gelar sekaligus meraih titel keduanya. Di final, Brasil menggilas Cekoslovakia 3-1 lewat gol-gol Amarildo, Zito dan Vava.

Vava dan Garrincha finis dengan torehan masing-masing empat gol. Bersama Leonel Sanchez (Chile), Florian Albert (Hungaria), Valentin Ivanov (Uni Soviet) dan Drazan Jerkovic (Yugoslavia), mereka menjadi pencetak gol terbanyak di turnamen ini.

PIALA DUNIA INGGRIS 1966

Juara bertahan:

Laga pertama: Brasil 2-0 Bulgaria

Pencapaian akhir: Fase grup

Brasil tergabung di Grup 3 bersama Portugal, Hungaria dan Bulgaria. Brasil mengawali langkah dengan ideal, mengalahkan Bulgaria 2-0 lewat gol-gol Pele dan Garrincha.

Namun Brasil kemudian terjun bebas. Brasil lalu dikalahkan Hungaria 1-3 dan Portugal juga dengan skor 1-3. Mereka finis peringkat tiga di bawah Portugal serta Hungaria, dan tersingkir lebih awal.

PIALA DUNIA MEKSIKO 1970

Juara bertahan:

Laga pertama: Rumania 0-1 Inggris

Pencapaian akhir: Perempat final

Di perempat final, Inggris bertemu lawan yang mereka kalahkan di final edisi sebelumnya, Jerman Barat. Laga berjalan ketat saat dua gol Franz Beckenbauer dan Uwe Seeler mampu dibalas Inggris lewat Alan Mullery dan Martin Peters. Gerd Muller menjadi penentu pembalasan dendam Jerman Barat berkat golnya di menit 18 babak tambahan.

PIALA DUNIA JERMAN BARAT 1974

Juara bertahan:

Laga pertama: Brasil 0-0 Yugoslavia

Pencapaian akhir: Tempat keempat

Brasil mengawali laga fase grup pertama dengan kurang meyakinkan saat hanya ditahan imbang Yugoslavia 0-0. Kedua tim tersebut mengoleksi poin sama namun Brasil harus puas berada di posisi runner-up karena kalah selisih gol.

Brasil kembali finis sebagai runner up di fase grup tahap kedua di bawah Belanda, membuat mereka kehilangan hak untuk tampil di final. Dalam laga perebutan tempat ketiga, Brasil takluk 0-1 di tangan Polandia lewat gol tunggal Grzegorsz Lato.

PIALA DUNIA ARGENTINA 1978

Juara bertahan: Jerman Barat

Laga pertama: Jerman Barat 0-0 Polandia

Pencapaian akhir: Fase Grup Putaran Kedua

Sebagai juara bertahan, Jerman Barat meraih hasil yang kurang meyakinkan di fase grup putaran pertama. Ditahan imbang 0-0 oleh Polandia dan Tunisia, Karl-Heinz Rummenigge dan kawan-kawan mampu lolos ke fase grup putaran kedua berkat kemenangan 6-0 atas Meksiko.

Di putaran kedua, Jerman tak berdaya dan gagal meraih kemenangan sama sekali saat melawan Belanda dan Italia, serta dipastikan tersingkir setelah tumbang 2-3 dari tim underdog Austria.

PIALA DUNIA SPANYOL 1982

Juara bertahan:

Laga pertama: Argentina 0-1 Belgia

Pencapaian akhir: Fase Grup Putaran Kedua

Berangkat ke Spanyol dengan status juara bertahan, Argentina di luar dugaan tumbang 0-1 di tangan Belgia oleh gol tunggal Erwin Vandenbergh. Beruntung, dua kemenangan di dua laga sisa mengamankan posisi mereka fase grup putaran kedua.

Berada satu grup dengan Italia dan Brasil, Argentina dipaksa menelan dua kekalahan masing-masing dengan skor 1-2 dan 1-3. Langkah sang juara bertahan pun terhenti di sini.

PIALA DUNIA MEKSIKO 1986

Juara bertahan:

Laga pertama: Bulgaria 1-1 Italia

Pencapaian akhir: Babak 16 besar

Italia mengawali langkah dengan cara yang kurang meyakinkan, ditahan imbang Bulgaria 1-1. Italia finis peringkat dua Grup A di bawah Argentina. Di babak 16 besar, Italia bersua Prancis, dan kalah 0-2. Gol-gol Prancis ke gawang Azzurri dicetak oleh Michel Platini dan Yannick Stopyra.

(c) AFP(c) AFP

PIALA DUNIA ITALIA 1990

Juara bertahan:

Laga pertama: Argentina 0-1 Kamerun

Pencapaian akhir: Runner-up

Argentina tampil belepotan pada laga perdana dan dipaksa menelan kekalahan mengejutkan 0-1 di tangan Kamerun. Gol tunggal dicetak Francois Omam-Biyik. Argentina pada akhirnya lolos dengan sedikit keberuntungan sebagai salah satu dari empat peringkat tiga terbaik di fase grup.

Keberuntungan masih menaungi Argentina di babak knockout, dengan menang 1-0 melawan sepuluh pemain Brasil dan berturut-turut menang adu penalti atas Yugoslavia dan Italia. Namun di partai puncak mereka harus mengakui keunggulan Jerman Barat dengan skor 0-1 lewat penalti Andreas Brehme.

PIALA DUNIA AMERIKA SERIKAT 1994

Juara bertahan:

Laga pertama: Jerman 1-0 Bolivia

Pencapaian akhir: Perempat final

Tak ada lagi Jerman Barat, yang sudah bersatu dengan Jerman Timur. Di sini, mereka datang dengan nama Jerman, dan mengusung status juara bertahan.

Gol tunggal Jurgen Klinsmann mengawali langkah Jerman di Piala Dunia 1994 dengan kemenangan 1-0 atas Bolivia. Der Panzer tampil meyakinkan di fase grup akhirnya lolos ke fase knockout sebagai juara Grup C.

Namun Jerman akhirnya kandas di babak perempat final. Unggul lebih dahulu melalui penalti Lotthar Mathaus, Bulgaria mampu membalikkan kedudukan hanya dalam tempo dua menit lewat Hristo Stoichkov dan Yordan Letchkov.

(c) AFP(c) AFP

PIALA DUNIA PRANCIS 1998

Juara bertahan:

Laga pertama: Brasil 2-1 Skotlandia

Pencapaian akhir: Runner-up

Brasil mengalahkan Skotlandia 2-1 di laga pertama, lalu menggilas Maroko 3-0 lewat gol-gol Ronaldo, Rivaldo dan Bebeto. Brasil menjuarai Grup Grup A meski kalah 1-2 lawan Norwegia di laga terakhir.

Brasil kemudian mengalahkan Chile 4-1 di babak 16 besar, Denmark 3-2 di perempat final dan Belanda lewat adu penalti di semifinal. Di final melawan tuan rumah Prancis, dengan kondisi Ronaldo yang diliputi tanda tanya besar, Brasil tak berdaya dan tumbang 0-3. Zinedine Zidane memborong dua gol, dan ditutup dengan gol injury time Emmanuel Petit.

(c) AFP(c) AFP

PIALA DUNIA KOREA-JEPANG 2002

Juara bertahan:

Laga pertama: Prancis 0-1 Senegal

Pencapaian akhir: Fase grup

Juara bertahan Prancis kehilangan gelarnya dengan cara yang memalukan. Prancis tak mencetak gol, hanya mengumpulkan satu poin, dan finis sebagai juru kunci Grup A di bawah Denmark, Senegal serta Uruguay.

Prancis dikejutkan tim debutan Senegal 0-1 di laga pembuka, lalu imbang 0-0 melawan Uruguay, dan tunduk 0-2 di hadapan Denmark.

PIALA DUNIA JERMAN 2006

Juara bertahan:

Laga pertama: Brasil 1-0 Kroasia

Pencapaian akhir: Perempat final

Gol tunggal Kaka membawa Brasil menang dalam laga pembuka. Disusul dengan dua kemenangan lainnya, Selecao pun nyaman bertengger sebagai juara Grup F.

Langkah sang juara bertahan akhirnya terhenti di babak perempat final. Tampil sebagai unggulan menghadapi Prancis, pasukan Carlos Alberto Parreira yang mendominasi laga justru takluk oleh gol tunggal Thierry Henry.

PIALA DUNIA AFRIKA SELATAN 2010

Juara bertahan:

Laga pertama: Italia 1-1 Paraguay

Pencapaian akhir: Fase grup

Apa yang dialami Prancis di Piala Dunia 2002 dialami juga oleh Italia delapan tahun berselang. Azzurri mengawali kiprah dengan hasil imbang 1-1 kontra Paraguay, lalu imbang 1-1 lagi melawan Selandia Baru, dan dikalahkan Slovakia 2-3.

Italia finis sebagai juru kunci Grup F dan tersingkir dari kejuaraan.

(c) AFP(c) AFP

PIALA DUNIA BRASIL 2014

Juara bertahan:

Laga pertama: Spanyol 1-5 Belanda

Pencapaian akhir: Fase grup

Di edisi ini, juara bertahan lagi-lagi kandas di fase grup. Kali ini Spanyol yang mengalaminya.

Dari awal, langkah Spanyol sama sekali sudah tidak meyakinkan. Pada laga pembuka, mereka dibantai Belanda 1-5 di mana Robin van Persie dan Arjen Robben mencetak masing-masing dua gol untuk Oranje. Iker Casillas dan kawan-kawan lalu dikalahkan Chile 0-2. Kemenangan 3-0 atas Australia lewat gol-gol David Villa, Fernando Torres dan Juan Mata di laga terakhir tak cukup untuk La Furia Roja. Mereka finis peringkat tiga di bawah Belanda dan Chile.