Perjalanan Johan Cruyff dari Belanda Hingga Ciptakan Dominasi Barca

Perjalanan Johan Cruyff dari Belanda Hingga Ciptakan Dominasi Barca
Johan Cruyff (c) www.worldofjohancruyff.com

Bola.net - Bola.net - Satu legenda sepakbola, Johan Cruyff, baru saja menghembuskan nafas terakhir di usia 68 karena kanker, pada hari Kamis (24/3). Kepergiannya adalah kehilangan bagi seluruh pencinta sepakbola.

Pemain dari Belanda ini pernah membela dan juga Barcelona dan tiga kali menyabet penghargaan Ballon d'Or. Ia bukan hanya sukses saat menjadi pemain, tapi juga saat menjadi pelatih.

Menangani Barca mulai tahun 1988-1996, ia memberikan empat gelar La Liga empat musim berturut-turut. Ia melakukan revolusi di Barca waktu itu, sehingga klub Catalan tersebut kembali menjadi tim yang disegani.

Mari kita simak perjalanan hidup Johan Cruyff di sini:

1 dari 13 halaman

Lahir

Lahir

25 April 1947

Hendrik Johannes Cruijff atau lebih dikenal Johan Cruyff, lahir di Amsterdam Belanda; sangat dekat dengan stadion klub Ajax.
2 dari 13 halaman

Gabung Akademi Ajax

Gabung Akademi Ajax

1957

Pada usia 10 tahun Cruyff resmi terdaftar sebagai salah satu peserta di akademi Ajax. Pada mulanya ia bermain sepakbola dan juga baseball. Baru pada usia 15 tahun, ia konsentrasi mendalami sepakbola.
3 dari 13 halaman

Debut Pertama

Debut Pertama

1964

Pada usia 17 tahun ia mendapat kesempatan debut dengan tim utama Ajax. Pada laga perdananya tersebut ia mencetak satu gol. Namun pada saat itu timnya kalah 3-1 dari GVAV.
4 dari 13 halaman

Tampil Impresif

Tampil Impresif

1966

Dua tahun setelah debut, Cruyff benar-benar menunjukkan ketajamannya. Ia mencetak gol hat-trick ke gawang Telstar. Empat hari kemudian ia mencetak empat gol saat diturunkan menghadapi Veendam.

Pasa akhir musim Cruyff mengumpulkan 25 gol dan Ajax keluar sebagai juara di liga Belanda pada musim 1965/66. Dua musim berikutnya, Ajax kembali menjadi juara.

Melihat penampilan yang meyakinkan tersebut, Cruyff langsung mendapat panggilan Timnas Belanda. Pada bulan September 1966, ia menjalani debutnya bersama Timnas Belanda.
5 dari 13 halaman

Semakin Impresif

Semakin Impresif

1970-1972

Semakin hari bakat Cruyff semakin terasah. Ia mencetak enam gol ketika Ajax mengalahkan AZ dengan skor 8-1 pada bulan November 1970.

Tahun berikutnya, ia mengantarkan Ajax sebagai juara Piala Eropa setelah mengalahkan  Panathinaikos di partai final. Pada tahun 1971, ia terpilih sebagai pemain terbaik Eropa.

Mei 1972, Ajax kembali menjadi juara Piala Eropa setelah mengalahkan Internazionale. Dua gol disumbangkan oleh Cruyff.
6 dari 13 halaman

Pindah ke Barca

Pindah ke Barca

1973-1974

Setelah menjuarai Piala Eropa bersama Ajax tiga kali beruntun dan Cruyff sendiri terpilih sebagai pemain terbaik untuk kedua kalinya, ia pindah ke Barcelona.

Ia pindah ke Camp Nou pada bulan Agustus 1973. Pada waktu itu ia menjadi pemain termahal di dunia dengan harga 900 ribu pounds.

Tak butuh waktu lama bagi Cruyff bersinar di Spanyol. Pada musim pertamanya, ia langsung mengantarkan Barca menjadi juara. Dan, ia kembali menyabet gelar pemain terbaik.

Di tahun yang sama, ia membantu Timnas Belanda melaju ke final di Piala Dunia tahun 1974. Namun pada partai final tersebut, Belanda kalah dari Jerman.
7 dari 13 halaman

Pensiun dari Timnas

Pensiun dari Timnas

1977

Pada bulan Oktober 1977, Cruyff mengumumkan pensiun dari Timnas setelah membantu Belanda lolos kualifikasi Piala Dunia tahun berikutnya. Total, ia mencatatkan 48 caps bersama Belanda dan membukukan 33 gol.
8 dari 13 halaman

Meninggalkan Barca

Meninggalkan Barca

1979-1983

Setelah lima tahun di Barca mencatatkan 143 penampilan dan mengumpulkan 48 gol, Cruyff pilih berkarier di Amerika Utara bergabung dengan Los Angeles Aztecs. Di sana kesuksesannya berlanjut dan ia menjadi pemain paling bernilai di North American Soccer League.

Dari Los Angeles Aztecs, satu tahun kemudian Cruyff pindah ke Washington Diplomats.

Pada bulan Januari 1981, Leicester City sempat  tertarik dengan jasa Cruyff tapi ia pilih gabung dengan Levante. Tak genap satu tahun dan hanya bermain 10 kali, Cruyff pulang ke Belanda lagi untuk gabung kembali dengan Ajax.

Tahun 1983, Cruyff gabung dengan rival Ajax, Feyenoord, setelah tak mendapat perpanjangan kontrak. Di Feyenoord, ia menjadi juara di liga Belanda lagi.
9 dari 13 halaman

Akhir dan Awal

Akhir dan Awal

1984-1987

Setelah mengantarkan Feyenoord menjadi juara, Cruyff memutuskan gantung sepatu pada bulan Mei 1984 dan mulai belajar sebagai pelatih.

Satu tahun berikutnya, ia menjadi pelatih Ajax. Pada tahun 1986, Ajax menjadi juara Piala Belanda dan di liga sebagai runner up meskipun timnya mampu mencetak 120 gol.

1987, Cruyff mengantarkan Ajax sebagai juara Piala UEFA Cup Winners berkat gol Marco van Basten saat menghadapi Lokomotiv Leipzig; dan Piala Belanda beberapa bulan berikutnya.
10 dari 13 halaman

Melatih Barca

Melatih Barca

1988-1994

Cruyff kembali ke Barcelona sebagai pelatih pada bulan Mei 1988. Gelar pertama yang diberikan adalah Piala UEFA Cup Winners pada tahun 1989 setelah mengalahkan Sampdoria.

Setelah itu, 1990, Barcelona menjadi juara Copa del rey. Tahun berikutnya Barca semakin menggila, dan di tangannya, Barca menjadi juara La Liga empat musim berturut-turut dari tahun 1991 hingga 1994.

Di tahun 1994, Barca bersama Cruyff hampir menjadi juara Liga Champions tapi sayangnya kalah dari AC Milan dengan skor 4-0 di partai final.
11 dari 13 halaman

Pemecatan

Pemecatan

1996

Pada bulan Mei 1996, Cruyff mendapat kabar buruk dari Barca. Karena gagal memberikan gelar apapun di dua musim berturut-turut. maka Barcelona memecatnya.

Setelah pemecatan ini, Cruyff lama tak muncul dalam dunia sepakbola.

Hingga tahun 2011 ia kembali ke Ajax sebagai tim penasihat tapi mengundurkan diri pada tahun yang sama. Pada tahun 2012, ia menjadi tim penasihat klub di Meksiko tapi kontraknya diputus pada bulan Desember.
12 dari 13 halaman

Kanker

Kanker

2015

Pada bulan Oktober, ia didiagnosa mengidap kanker pada paru-paru. Pada awal tahun lalu, ia menyatakan mampu memerangi penyakit dalam tubuhnya tersebut.

"Perasaan saya mengatakan saya menang 2-0 di babak pertama, tapi pertarungan ini belum usai," kata Cruyff.
13 dari 13 halaman

Akhir Kisah

Akhir Kisah

24 March 2016

Johan Cruyff akhirnya menghembuskan nafas di Barcelona pada usia 68 tahun.

"24 Maret 2016, Johan Cruyff (68) meninggal dengan damai di Barcelona, dikelilingi oleh keluarga setelah berjuang keras melawan kanker. Dengan kesedihan yang mendalam, kami memohon kepada kalian untuk menjaga privasi keluarga selama masa berkabung," demikian kabar kematian tersebut disampaikan lewat website resmi.