Peristiwa Tangisan Pesepakbola di Piala Dunia

Peristiwa Tangisan Pesepakbola di Piala Dunia
Tangisan pesepakbola yang terjadi di Piala Dunia

Bola.net - - Menangis merupakan salah satu ekspresi dari setiap manusia. Tentunya menangis tidak akan membuat seorang pria yang dianggap tabu menitikkan air mata mengurani rasa kejantanannya.

Sepakbola sebagai representasi kehidupan manusia khususnya pria tentu tak pernah lepas dari tetes air mata para pemainnya. Terkadang, Sepakbola menjadi salah satu permainan terkejam, kemenganan yang berada di depan mata bisa langsung hilang.

Di suatu waktu, olahraga terpopuler di dunia ini juga bisa membuat orang merasa begitu terharu, kesal, frustrasi, geram, dan benci. Karena segala hal yang terjadi bisa terjadi di luar rencana. Dan menangis merupakan salah satu luapan ekspresi mereka. [initial]

1 dari 6 halaman

Pele (Piala Dunia 1958)

Pele (Piala Dunia 1958)

Menangis terharu kerap terjadi ketika seorang pemain merengkuh trofi yang mereka idamkan. Namun Pele sanggup mengekspresikan perasaan terindahnya lewat tangisan usai mencetak gol di final Piala Dunia 1958 melawan tuan rumah Swedia. Saat itu Pele masih berusia 17 tahun dan sudah berkontribus besar bagi Brasil. Ia menangis saat sedang merayakan kemenangan Brasil dengan diarak keliling lapangan oleh rekan-rekannya.
2 dari 6 halaman

Paul Gascoigne (Piala Dunia 1990)

Paul Gascoigne (Piala Dunia 1990)

Mantan pemain Timnas Inggris ini menangis dalam perhelatan Piala Dunia 1990 saat melawan Jerman. Eks pemain Tottenham tersebut pada awalnya mendapatkan kartu kuning setelah melakukan ganjaran keras kepada pemain Jermanm Artinya jika Inggris lolos ke babak final, maka Gazza tidak akan bermain di partai tersebut akibat akumulasi kartu. Gascoigne lalu langsung menangis tersedu-sedu. Sayangnya, Inggris mengalami kekalahan dalam pertandingan tersebut.
3 dari 6 halaman

Franco Baresi (Piala Dunia 1994)

Franco Baresi (Piala Dunia 1994)

Franco Baresi dikenal sebagai bek tertangguh yang pernah dilahirkan oleh AC Milan dan Italia. Ia mempunyai momen mengecewakan yang membuatnya harus menangis. Dalam partai final Piala Dunia 1994 melawan Brasil, Italia harus melakukan adu penalti dengan Tim Samba tersebut. Sayangnya ia gagal mengeksekusi penalti tersebut dan gelar Piala Dunia jatuh ke tangan Brasil.
4 dari 6 halaman

Romario (Piala Dunia 1998)

Romario (Piala Dunia 1998)

Usai membawa Timnas Brasil menjuarai Piala Dunia 1994. Romario sangat berharap bisa tampil bersama Brasil di Piala Dunia 1998, untuk mempertahankan gelar sekaligus menyajikan duet maut bersama Ronaldo di lini depan Brasil. Sayangnya, menjelang perhelatan tersebut Romario mengalami cedera dan harus bergelut dengan waktu untuk masa penyembuhan. Akhirnya Romario sadar tak bisa pulih tepat waktu dan air mata mengucur deras dari matanya.
5 dari 6 halaman

Michael Ballack (Piala Dunia 2002)

Michael Ballack (Piala Dunia 2002)

Usai mengalahkan Korea Selatan di babak semifinal, mantan pemain Chelsea tersebut malah menangis. Pasalnya, ia tak bisa memperkuat Timnas Jerman di partai final kontra Brasil di Piala Dunia 2002 akibat terkena akumulasi kartu. Empat menit setelah mendapatkan kartu, ia memberikan sumbangsihnya kepada Jerman lewat gol semata wayangnya.
6 dari 6 halaman

Skuad Korea Utara (Piala Dunia 2010)

Skuad Korea Utara (Piala Dunia 2010)

Korea Utara menjadi negara kejutan yang lolos ke Piala Dunia 2013. Korut tergabung dengan satu grup dengan Portugal, Brasil, dan Pantai Gading. Begitu lagu kebangsaan Korea Utara dikumandangkan, satu per satu punggawa Timnas Korut menitikkan air mata. Jong Tae-Se, salah satu pemain Korut tampak menangis terharu mengingat betapa bangga dirinya bisa tampil di kompetisi tersebut.