Pembelian Satu Pemain Yang Sukses Mengubah Nasib Klub

Pembelian Satu Pemain Yang Sukses Mengubah Nasib Klub

Bola.net - Bola.net - Bursa transfer pemain selalu dimanfaatkan setiap klub untuk mendatangkan amunisi baru. Meskipun begitu, untuk mendapatkan pemain yang bisa mendongkrak performa tim secara keseluruhan bukan pekerjaan yang mudah.

Salah beli pemain tentunya bisa memberi efek negatif kepada performa klub maupun masa depan pemain yang bersangkutan. Namun kisah kegagalan tidak melulu terjadi setelah klub membeli pemain.

Ada kalanya pula sebuah klub melakukan pembelian cerdas. Mereka mendatangkan seorang pemain yang ternyata mampu mengubah peruntungan klub.

Siapa sajakah pemain-pemain yang dimaksud? Berikut ini rangkumannya.

1 dari 7 halaman

Gabriel Batistuta

Gabriel Batistuta

AS Roma memenangkan Serie A untuk kedua kalinya pada musim 1982/83 tetapi setelah itu gelar juara tak pernah mampir ke klub Ibukota. Fabio Capello akhirnya tiba di Roma setelah dipecat Real Madrid pada tahun 1999. Capello berusaha keras membuktikan kemampuannya di Olimpico dan ia tahu apa yang diinginkan di bursa transfer. Dan akhirnya, ia membeli striker haus gol berusia 30 tahun bernama Gabriel Batistuta.

Kedatangan Batistuta mengubah mentalitas klub dan kolaborasinya dengan Francesco Totti dan Vincenzo Montella menciptakan kekacauan di pertahanan lawan. Bomber Argentina itu mencetak 20 gol di musim debutnya bersama Roma dan membantu Giallorossi memenangkan gelar Serie A untuk ketiga kalinya dalam sejarah. Sayangya, sejak itu Roma tidak mampu lagi memenangkan gelar Serie A.
2 dari 7 halaman

Andrea Pirlo

Andrea Pirlo

Setelah memenangkan Serie A musim 2005/06, Juventus dihukum ke Serie B akibat skandal Calciopoli. Setelah kembali ke Serie A, Juventus gagal memenangkan gelar liga selama enam tahun ke depan. Di tempat lain, Andrea Pirlo diizinkan meninggalkan AC Milan secara gratis pada akhir musim 2010/11 oleh Massimiliano Allegri dan kemudian diketahui ini merupakan kesalahan besar.

Pirlo kemudian bergabung dengan Si Nyonya Tua dan di saat yang sama klub merekrut legenda Antonio Conte sebagai pelatih mereka. Conte berhasil membangun tim hebat dengan Pirlo dan memenangkan gelar Serie A di musim keduanya. Juventus selanjutnya berhasil mendominasi kompetisi domestik, sehingga merekrut Pirlo menjadi keputusan yang sangat brilian.
3 dari 7 halaman

Juninho Pernambucano

Juninho Pernambucano

Sebelum musim 2001/02, Lyon belum pernah memenangkan kompetisi Ligue 1. Juninho kemudian didatangkan dari Vasco da Gama dan kedatangan pemain Brasil ini bisa dibilang memicu era sukses di Lyon.

Juninho tampil luar biasa bersama Lyon dan terkenal dengan tendangan bebasnya yang akurat, umpan jitu dan kontrol bola yang aduhai di lini tengah. Dia adalah otak di balik kesuksesan Lyon yang memungkinkan klub memenangkan 14 piala dalam kurun tujuh tahun. Lyon memenangkan Ligue 1 selama tujuh tahun berturut-turut pasca kedatangan Juninho dan hal ini secara tidak langsung membuktikan kualitas gelandang asal Brasil tersebut.
4 dari 7 halaman

Edgar Davids

Edgar Davids

Barcelona sekarang menjadi klub yang paling mendominasi sepakbola Eropa dalam beberapa tahun terakhir. Tapi ada saatnya ketika mereka kesulitan untuk memenangkan gelar La Liga. Setelah meraih juara di musim 1998-99, Blaugrana seakan kesulitan memenangkan gelar lagi.

Pada musim 2003-04, Barcelona tertatih-tatih di papan tengah dan pada bulan Januari 2004, Frank Rijkaard memutuskan mendatangkan gelandang asal Belanda Edgar Davids dengan status pinjaman selama enam bulan. Barcelona kala itu berada di peringkat 12 di klasemen La Liga dan hanya keajaiban yang bisa membantu mereka untuk finis di posisi empat besar dan mukjizat itu ternyata bernama Edgar Davids.

Kegigihan dan kerja keras Davids membawa stabilitas di lini tengah Barcelona yang membantu para pemain hebat seperti Ronaldinho dan Xavi bermain tampil lebih kreatif. Barcelona tampil luar biasa dengan 17 pertandingan tak tersentuh kalahkan sehingga bisa finis di posisi dua pada akhir musim. Karir singkat Davids di Camp Nou ternyata berhasil menginspirasi Barcelona untuk meraih gelar La Liga di musim berikutnya.
5 dari 7 halaman

Claude Makelele

Claude Makelele

Claudio Ranieri adalah orang yang membawa Cluade Makelele ke Chelsea setelah tidak begitu sukses bersama Real Madrid. Makelele dikritik habis-habisan oleh Madrid Presiden Fiorentino Perez dan ia menyatakan bahwa Madrid tidak akan merindukannya. Dan faktanya, Madrid kehilangan pemain seperti Mekelele untuk waktu yang lama.

Pemecatan Ranieri dan kedatangan Jose Mourinho ternyata menjadi anugerah tersendiri bagi karir Makelele di Chelsea. Makelele menjadi pemain penting di era Mourinho dan kontribusi Makelele ternyata membuahkan hasil besar dengan Chelsea memenangkan Premier League setelah 50 tahun. Makelele berhasil membungkam semua kritik yang dialamatkan kepada dengan memenangkan enam trofi selama membela The Blues.
6 dari 7 halaman

Dennis Bergkamp

Dennis Bergkamp

Setelah musim 1990/91, Arsenal gagal memenangkan gelar untuk waktu yang lama dan permainan mereka juga tidak terlalu mengesankan di bawah George Graham. Setelah Graham pergi, Bruce Rioch diangkat sebagai manajer dan hal pertama yang ia lakukan adalah membawa Dennis Bergkamp dengan biaya sebesar 7,5 juta pounds dari Inter Milan.

Bergkamp sempat kesulitan di musim pertamanya di London. Setelah pemecatan Rioch dan kedatangan Arsene Wenger, pemain asal Belanda itu akhirnya mampu menunjukkan kemampuan yang sebenarnya. Bergkamp menjadi andalan di lini depan Arsenal dan Wenger memberinya kebebasan untuk mengeluarkan kontribusi maksimal selama 10 tahun bersama The Gunners. Bergkamp memenangkan Premier League tiga kali termasuk salah satunya musim 'Invincibles' dan tujuh piala lainnya.
7 dari 7 halaman

Eric Cantona

Eric Cantona

Era keemasan Denis Law, George Best dan Bobby Charlton sudah lama berakhir dan begitu pula dengan gelar liga yang mampir ke Manchester United. Sir Alex Ferguson kemudian mendatangkan Eric Cantona untuk mengubah situasi. Keputusan Ferguson tersebut sangat tepat dan Cantona selalu membawa aura positif baik di dalam dan luar lapangan.

Cantona mampu memimpin Setan Merah memenangkan Premier League di musim pertamanya. Selama lima tahun di klub, Cantona setidaknya sudah memberikan sembilan gelar. Cantona bakal selalu dikenang sebagai salah satu pemain terbaik yang pernah bermain di Old Trafford.