Pemain Hebat Yang Melempem Ketika Membela Negaranya

Pemain Hebat Yang Melempem Ketika Membela Negaranya
Diego Costa (c) AFP

Bola.net - Bola.net - Membela timnas merupakan kebanggaan tersendiri bagi seorang pesepakbola. Pemain yang mendapat panggilan untuk membela negaranya tentu saja mempunyai kemampuan hebat dan kerap tampil luar biasanya bersama klubnya.

Meskipun begitu, ada beberapa pemain hebat yang justru kesulitan menampilkan permainan terbaiknya ketika memperkuat negaranya. Siapa sajakah mereka? Simak dalam rangkuman berikut seperti dilansir Squawka.

1 dari 8 halaman

Steven Gerrard & Frank Lampard

Steven Gerrard & Frank Lampard

Kedua pasangan ini selalu kesulitan membentuk duet yang padu di lini tengah Inggris selama beberapa tahun di bawah berbagai macam manajer.

Tidak diragukan lagi bahwa dua gelandang terbaik dari generasi mereka, Gerrard dan Lampard tidak bisa bekerja sama secara serempak, terutama karena mereka memiliki atribut yang sama dan kecenderungan untuk menyerang ke depan.

Meskipun keduanya sudah mengumpulkan lebih dari 100 caps untuk The Three Lions, mereka berdua meninggalkan kancah internasional di saat yang sama setelah Inggris gagal total di Piala Dunia 2014.
2 dari 8 halaman

Carlos Tevez

Carlos Tevez

Meskipun sudah tampil 76 kali untuk Argentina, Carlos Tevez hanya bisa mencetak 13 gol untuk negaranya. Hal tersebut tentunya berbeda jauh dengan ketajaman Tevez di level klub, terutama dengan Manchester City dan Juventus.

Karir internasional Tevez juga bukannya tanpa kontroversi. Selama babak kualifikasi Piala Dunia 2010, ia diusir wasit dua kali dalam tiga pertandingan. Tevez juga dikucilkan dari timnas Argentina antara tahun 2011-2014 selama masa kepemimpinan Alejandro Sabella.
3 dari 8 halaman

Mario Gomez

Mario Gomez

Masih ada waktu bagi Mario Gomez untuk membuktikan diri bersama Jerman setelah dipanggil Joachim Low untuk Euro 2016. Namun juga adil untuk mengatakan bahwa ia tidak memiliki waktu terbaik bagi Die Mannschaft sejauh ini.

Sepintas, catatan 27 gol dari 66 penampilan tidaklah buruk. Namun Gomez cenderung kesulitan menampilkan yang terbaik, ia gagal mencetak gol ketika memimpin lini depan Jerman di Euro 2008.

Gomez juga kehilangan tempatnya di starting XI pada Piala Dunia 2010 dan juga absen empat tahun kemudian saat Loew dan anak buahnya mengamankan gelar dunia keempat mereka.
4 dari 8 halaman

Eric Cantona

Eric Cantona

Dianggap sebagai salah satu pemain terbaik di Premier League selama lima tahun yang sukses dengan Manchester United, Eric Cantona justru tidak punya pengaruh besar bersama Les Bleus.

Cantona digadang-gadang bisa memimpin Prancis memasuki era baru setelah gagal lolos ke Piala Dunia 1994. Namun hukuman yang didapat Cantona setelah menyerang seorang fans di Selhurst Park membuatnya kehilangan ban kapten dan tempatnya dari Zinedine Zidane.

Pemain legendaris No.7 Setan Merah itu secara mengejutkan mengumumkan pensiun dari lapangan hijau pada tahun 1997, satu tahun sebelum Prancis meraih Piala Dunia pertamanya di depan pendukungnya sendiri.
5 dari 8 halaman

Gonzalo Higuain

Gonzalo Higuain

Striker Argentina lainnya yang mempunyai catatan gol luar biasa adalah Gonzalo Higuain. Meskipun tajam di level klub, Higuain mungkin juga akan dikenang karena kegagalannya di level internasional.

Higuain mempunyai catatan 26 gol dari 59 pertandingan untuk Albicieste yang tidak bisa diremehkan. Tampil melempem di final Piala Dunia melawan Jerman dan diikuti kegagalan mengeksekusi penalti di final Copa America melawan Chile, membuat namanya tercemar.

Pendukung Napoli seperti tidak akan peduli dengan semua penampilan Higuain di level internasional. Asalkan bomber 28 tahun itu bisa terus mencetak gol secara konsisten.
6 dari 8 halaman

Diego Costa

Diego Costa

Sesaknya lini depan Brasil membuat Diego Costa lebih memliih memperkuat Spanyol ketimbang tanah kelahirannya. Hal tersebut tentunya disambut gembira oleh pendukung La Furia Roja mengingat Costa kerap tampil tajam ketika membela klubnya.

Namun, fakta di lapangan justru berbicara lain. Costa kesulitan membuat dampak yang luar biasa ketika membela Spanyol. Ia bahkan baru bisa mencetak satu gol dalam sembilan pertandingan internasional.
7 dari 8 halaman

Franck Ribery

Franck Ribery

Disebut-sebut sebagai pemain hebat Prancis pasca era Zinedine Zidane, Franck Ribery justru tidak mampu untuk memenuhi ekspektasi yang disematkan kepadanya

Setelah Piala Dunia 2006, Ribery kesulitan mencetak gol selama 18 bulan untuk Les Bleus. Ia juga menampilkan yang terbaik di Euro 2008 dan 2012 serta Piala Dunia 2010.

Ribery gagal mengikuti Piala Dunia 2014 karena mengalami cedera dan mengumumkan pensiun dari timnas sesaat setelah itu karena alasan pribadi. Ia menutup karirnya di level internasional dengan catatan 81 caps.
8 dari 8 halaman

Paul Scholes

Paul Scholes

Kisah yang mirip dengan Gerrard dan Lampard bisa dilihat dalam karir internasional Paul Scholes yang memilih pensiun dini setelah turnamen Euro 2004.

Scholes sering dimainkan di posisi sayap kiri selama turnamen tersebut dan hal itu mungkin bisa menjawab mengapa bakatnya sebagian besar terbuang ketika membela The Three Lions.

Scholes pensiun dari timnas pada usia 30 dan setelah itu ia fokus memberikan tenaganya kepada Manchester United. Padahal Scholes masih bisa memberikan yang terbaik untuk Three Lions.