Para Pemain Bintang Yang Tak Pernah Menjadi Juara Liga Champions

Para Pemain Bintang Yang Tak Pernah Menjadi Juara Liga Champions
(c) Bola.net

Bola.net - - Pemain-pemain hebat di seluruh dunia yang bermain di Eropa ditakdirkan untuk bermain di Liga Champions. Di kompetisi paling elit di Benua Biru itu, bersama dengan klubnya, mereka berusaha keras untuk bisa meraih trofi kompetisi tersebut.

Kadang, ada yang bisa meraihnya dengan usaha yang sangat keras. Ada juga yang bisa meraih trofi tersebut dengan berbalut keberuntungan bersama timnya.

Sayangnya, ada pula pemain-pemain hebat yang sudah mencoba sekuat tenaga, namun mereka tak beruntung bisa menggenggam trofi tersebut.

Siapa sajakah para pemain-pemain hebat yang tak beruntung mendapatkan trofi Liga Champions tersebut? Berikut daftarnya:

1 dari 15 halaman

Roberto Baggio

Roberto Baggio

Salah satu pemain terbaik yang pernah dimiliki Italia. Baggio adalah sosok trequartista yang fantastis. Namun entah mengapa, karirnya seperti tak dinaungi keberuntungan di dunia sepakbola.

Ia pernah membela Juventus, Internazionale, dan AC Milan. Ia juga pernah membela Fiorentina. Namun, hanya dua trofi Serie A dan satu piala Coppa Italia yang berhasil diraihnya. Di level domestik ia tak beruntung, begitu juga di level Eropa.
2 dari 15 halaman

Gabriel Batistuta

Gabriel Batistuta

Ikon Fiorentina dan salah satu bomber paling ditakuti di era 90an dan 2000an. Sayangnya, Fiorentina bukanlah klub yang bisa memberikan ia kemewahan untuk tampil di level Eropa. Terlebih, di Serie A , walau sudah berjuang sekeras tenaga, La Viola tetap tak bisa melewati trio Inter, Juve maupun Milan.

Ia pun hijrah ke AS Roma pada tahun 2000, klub yang berhasil memberinya gelar Scudetto untuk pertama kali. Namun sayangnya, Liga Champions masih terlalu tangguh untuk ditaklukkan I Lupi kala itu.
3 dari 15 halaman

Dennis Bergkamp

Dennis Bergkamp

Pemain asal Belanda ini adalah ikon Arsenal. Sayangnya, The Gunners sendiri adalah klub yang tak memiliki tradisi bagus di level Eropa kendati disegani di Premier League.

Untungnya, Bergkamp masih bisa mengoleksi dua gelar Piala UEFA dan sebiji Piala Winners.
4 dari 15 halaman

Gianluigi Buffon

Gianluigi Buffon

Salah satu kiper terbaik yang pernah dimiliki Italia, dan bahkan dunia. Kini ia menjadi legenda Juventus walau belum memutuskan menggantung sarung tangannya di usia yang ke 36.

Buffon sendiri sebenarnya nyaris meraih trofi tersebut pada tahun 2003. Juve mampu melangkah ke partai final melawan AC Milan. Ia tampil apik kala itu dan membuat penyelamatan gemilang atas tandukan Filippo Inzaghi.

Laga kemudian berjalan ke babak adu penalti. Buffon sekali lagi menunjukkan bahwa ia adalah salah satu kiper terbaik di dunia. Sepakan Clarence Seedorf dan Kakha Kaladze berhasil ditepisnya. Sayang, Bianconeri tetap kalah 3-2 di babak tersebut.

Namun, setidaknya tiga tahun kemudian, ia bisa tersenyum sangat lebar ketika berhasil memenangkan trofi Piala Dunia.
5 dari 15 halaman

Eric Cantona

Eric Cantona

Legenda asal Prancis ini sangat berperan besar terhadap kesuksesan Manchester United. Ketika ia menginjakkan kakinya di Old Trafford, Setan Merah pun akhirnya mulai panen trofi, terutama di Premier League.

Cantona sebenarnya bisa saja meraih trofi Liga Champions pada tahun 1999. Sayangnya, ia pensiun lebih dulu dua tahun sebelumnya. Padahal, usianya saat itu masih 30 tahun.
6 dari 15 halaman

Lothar Matthaus

Lothar Matthaus

Dalam buku autobiografinya, Maradona menulis bahwa rival terberat yang pernah dihadapinya adalah libero asal Jerman ini. Dari situ saja, sudah tergambar jelas betapa hebatnya Matthaus.

Sepanjang karirnya, tujuh titel Bundesliga, satu trofi Serie A, dua trofi Piala UEFA dan satu gelar Piala Dunia direngkuhnya. Ia sebenarnya sangat nyaris membawa pulang trofi Liga Champions pada tahun 1999. Tapi semua tahu bahwa yang jadi juara di tahun tersebut adalah Manchester United.

Hingga menit ke 86, Bayern Munich unggul 1-0 atas United. Namun, gol-gol dari Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solksjaer kemudian langsung membuyarkan impian Matthaus.
7 dari 15 halaman

Pavel Nedved

Pavel Nedved

Salah satu pemain asing terbaik yang pernah berlaga di Serie A. Ia tampil bagus di Lazio dan kian menjadi-jadi saat kemudian pindah ke Juventus.

Liga domestik ia kuasai dengan dua klub tersebut. Ia sempat menjuarai Piala Winners dengan Lazio. Namun, trofi Liga Champions memang bukan jodohnya.

Sama seperti Gianluigi Buffon, ia nyaris meraihnya di tahun 2003. Ia sendiri sebenarnya tak bisa bermain di laga final karena akumulasi kartu kuning Namun, kala itu, AC Milan menjadi tim yang lebih dinaungi Dewi Fortuna.
8 dari 15 halaman

Ronaldo Luis Nazario da Lima

Ronaldo Luis Nazario da Lima

Legenda Brasil, dan satu satu bomber paling tajam yang pernah ada di dunia sepakbola. Namanya bahkan terpampang sebagai top skorer Piala Dunia hingga saat ini.

Sepanjang karirnya, ia sudah memperkuat klub-klub besar di Eropa. Sebut saja Barcelona, Inter Milan, Real Madrid dan AC Milan. Klub-klub itu adalah klub langganan Liga Champions. Namun, tak ada yang berhasil bisa membawa Ronaldo meraih trofi paling bergengsi di Eropa tersebut. Satu-satunya trofi Eropa yang berhasil diraihnya adalah trofi Europa League.

Jika saja Ronaldo tak gampang cedera, ia mungkin bisa saja meraih semua trofi yang ada di Eropa.
9 dari 15 halaman

Francesco Totti

Francesco Totti

Ikon AS Roma, dan termasuk salah satu pemain terbaik dunia. Sama seperti Roberto Baggio, ia juga termasuk salah satu trequartista yang fantastis. Namun, karena I Lupi juga bukan klub yang secara tradisi bisa bersaing di papan atas Serie A, ia jarang mendapatkan kesempatan bersaing merebut trofi UCL.

Roma memang sempat melaju cukup jauh di Liga Champions pada musim 2006-2007. Namun, perjalanan mereka terhenti di babak perempatfinal. Totti cs tak bisa melewati hadangan Manchester United. Musim selanjutnya, mereka juga masih bisa berlaga di kompetisi tersebut. Namun, lagi-lagi, langkah I Lupi terhenti dari lawan yang sama, dan di babak yang sama pula.
10 dari 15 halaman

Patrick Vieira

Patrick Vieira

Arsenal memang disegani di level domestik. Namun, gelandang asal Prancis ini tak bisa membawa The Gunners berjaya di level yang lebih tinggi.

Pada tahun 2005, dia memutuskan untuk merantau ke Italia, ke Juventus, untuk mencari kesempatan yang lebih baik di level Eropa. Sayangnya, Bianconeri saat itu justru tersangkut skandal pengaturan skor. Malangnya, saat Vieira pindah, The Gunners justru bisa melangkah mulus ke final Liga Champions walau akhirnya takluk dari Barcelona.
11 dari 15 halaman

Fabio Cannavaro

Fabio Cannavaro

Salah satu bek terbaik Italia. Posturnya memang tak ideal untuk menjadi seorang bek sentral. Akan tetapi, penyerang manapun akan kesulitan mengembangkan permainan jika sudah berhadapan dengannya.

Ia sempat membela Inter, Juve dan Madrid. Namun, peruntungannya hanya sampai di babak semifinal saja. Itupun saat ia masih membela Nerrazurri saja.
12 dari 15 halaman

Zlatan Ibrahimovic

Zlatan Ibrahimovic

Bomber asal Swedia ini selalu menggapai kesuksesan di tiap klub yang disinggahinya. Tim yang dibelanya selalu saja berhasil ia antarkan meraih trofi.

Ajax, Juventus, Inter Milan, Barcelona, AC Milan dan kini PSG, sudah ia bantu meraih banyak gelar. Akan tetapi, ia tak beruntung untuk urusan trofi Liga Champions.

Pada tahun 2009, ia angkat kaki dari Inter, dan ternyata Nerrazurri kemudian berhasil menjadi juara Liga Champions. Saat ia meninggalkan Barcelona pada tahun 2010, Blaugrana setahun kemudian sukses menjadi yang terbaik di Eropa.

Walau demikian, Ibra tak perlu terlalu khawatir. Ia masih memiliki kesempatan meraih trofi tersebut dengan timnya yang bertabur bintang saat ini, PSG.
13 dari 15 halaman

Michael Ballack

Michael Ballack

Gelandang haus gol asal Jerman ini sepertinya berjodoh dengan gelar runner-up. Ia masuk final Liga Champions dua kali, masing-masing bersama Bayer Leverkusen dan Chelsea. Akan tetapi, keduanya mengalami nasib yang sama, terhempas di partai puncak tersebut.

Leverkusen dihempaskan oleh skuat Los Galacticos, yang bermaterikan pemain seperti Zinedine Zidane, Luis Figo dan Roberto Carlos pada tahun 2002. Sementara Chelsea dipukul oleh Manchester United pada tahun 2008.
14 dari 15 halaman

Ruud Van Nistelrooy

Ruud Van Nistelrooy

Salah satu bomber paling subur yang pernah membela Manchester United. Di klub tersebut, ia mencetak 150 gol hanya dari sekitar 200 laga saja. Sayangnya, ia hanya bertahan 5 musim di Old Trafford.

Di musim 2004-2005, United sempat dibawanya melaju ke babak 16 besar. Sayangnya, saat itu Setan Merah harus bertemu dengan AC Milan yang masih diperkuat pemain macam Kaka dan Andriy Shevchenko.

Jika saja Nistelrooy tak berselisih dengan Cristiano Ronaldo pada musim 2005-2006, mungkin saja ia bakal masih bisa bertahan hingga musim 2007-2008 dan akan meraih trofi Liga Champions.
15 dari 15 halaman

Lilian Thuram

Lilian Thuram

Pemain asal Prancis ini langsung menjadi benteng yang tangguh bagi Juventus sejak didatangkan dari Parma pada tahun 2001. Bersama Ciro Ferrara, Paolo Montero, dan kemudian Fabio Cannavaro, plus Gianluigi Buffon, Thuram membuat benteng pertahanan Bianconeri amat sulit dibobol lawan.

Thuram pun membawa Juve menguasai Italia selama empat musim. Ia sempat pula membawa Bianconeri ke final Liga Champions pada musim 2002-2003. Namun, seperti halnya Buffon, di final, mereka tak bisa menundukkan rival mereka AC Milan di babak adu penalti.